"Jangan deket deket, aku ga mau bikin kalian sakit" ujar Jennie memundurkan langkahnya.Pria di depannya terkekeh,"Emang lo bisa apa? Cewek kan lemah"
"Anceman lo ga berguna, cepet kasih duit lo sekarang"
"Cantik juga lo kalau gue perhatiin. Gini deh, kalau lo ga mau kasih duit lo kita main aja gimana?"
"Boleh juga ide lo"
"Main apa?" heran Jennie
"Pokoknya enak, lo pasti bakal ketagihan"
"Oh ya? Kalau gitu Jennie mau deh"
Secara kompak mereka tersenyum miring. Satu per satu dari mereka mulai mendekat dan Jennie hanya diam karna berpikir bahwa mereka akan memainkan permainan seru.
Hingga akhirnya tangan pria itu mulai menyentuh wajahnya. Mata Jennie membulat, dia teringat akan ucapan Haruto tadi di telepon.
Dengan cepat, dia memposisikan dirinya dan menendang tepat sasaran.
Dugh
"Arkkk"
"Woi lo ga papa?"
"S-sakit"
"Kan aku udah bilang jangan deket deket" ucap Jennie merasa bersalah.
"Wah kurang ajar, sini lo"
"Eh jangan deket deket"
Dugh
Dugh
"Arghh"
"Akkkk"
"Aduhh sorry"
"JENNIE"
"Eh, Haruto. Haiii" sapanya riang
Jihoon, Hyunjin dan Youngjae menganga melihat cowoknya. Entah kenapa, mereka lebih kelihatan sebagai korban dari pada pelaku.
Haruto terkekeh, merasa bangga pada pacarnya.
"Bro lo gapapa?" tanya Haruto
"Berdarah ga tuh?" celutuk Hyunjin
Ketiga pria itu mengadah saat mendengar suara yang familiar di telinganya,"Haruto?" gumannya
"Maaf maaf, kami permisi" ujarnya sopan dan berlari masih dengan rasa sakitnya.
"Eh sorry ya" ujar Jennie sedikit berteriak
"Pinter" puji Haruto mengacak surai Jennie yang tersenyum lebar.
"Pinter katanya" ucap Youngjae tidak percaya.
"Jen lo bisa bela diri?"
Jennie mengangguk singkat,"Dulu pernah belajar, tapi cuman sebentar, dua tahun mungkin?"
"Kamu udah ke toilet?" tanya Haruto mengalihkan topik
Jennie menggeleng lucu,"Bentar ya, aku ke toilet dulu"
Haruto mengangguk dengan senyumnya.
"Kalian kalau mau ke kelas, duluan aja. Biar gue sama Jennie"
"Iya deh yang mau pacaran" sindir Jihoon
"Biasa, kalau udah punya cewek tuh temennya di lupaiin" timpal Hyunjin
"Udah udah, biarin aja si bambang ini kangen kangenan sama pacarnya" lerai Youngjae merangkul kedua temannya dan beranjak.
"Nanti gurunya galak ga?"
"Enggak"
"Soal ujiannya susah ga?"
"Kalau belajar ya ga susah"
"Gurunya cowok atau cewek"
"Cowok, ga usah genit"
Jennie mencibik,"Ih siapa yang mau genit? Kan cuman nanya"
"Gante-"
"Gantengan aku, gurunya jelek udah bapak bapak" potong Haruto
Jennie mencibir.
"Selamat pagi anak anak"
"Pagi pak"
Jennie menganga melihat guru di depannya. Haruto yang tau mengendus kesal dan menutup mulut Jennie.
"Ini kamu bilang ga ganteng? Mata kamu rusak? Ayo periksa aku temenin"
Haruto berdecak tidak suka,"Apa yang ganteng"
"Ganteng tau" sewot Jennie
"Cih"
Haruto menatap sengit pada guru di depannya. Padahal dulu Haruto biasa aja, tapi tiba tiba Haruto jadi merasa tidak suka pada gurunya.
"Haruto, kamu ada masalah sama saya?"
Haruto mendelik,"Ga ada pak" jawabnya malas
"Oh, kamu murid baru itu ya?"
Jennie mengangguk antusias, Haruto makin kesel aja liatnya.
"Nama aku Jennie hehehe"
Gurunya tersenyum manis, bikin Jennie makin terpana.
"Inget pacar woi inget pacar" sindir Haruto
Jennie menatap Haruto lalu terkekeh,"Masih suka Haruto kok"
Ga tau deh, pokoknya Haruto ga merasa jauh lebih baik.
"Oke sekian pembelajaran kita, minggu depan kita sambung"
"Baik pak"
Haruto menghela nafas,"Pergi juga tuh guru"
"Yah kok cepet banget" seru Jennie
Haruto menoleh sengit,"Heh!"
"Ih apa? Haruto cemburu ya?"
"Pikir aja sendiri" balas Haruto
Jennie tersenyum, seneng aja gitu.
Tak lama kemudian, guru untuk pelajaran selanjutnya masuk. Kebetulan cewek, dan Haruto ceritanya mau balas dendam.
"Cantik banget, ckckck" ucap Haruto memulai aksinya
Jennie mengangguk setuju,"Iya cantik, kok bisa ya secantik itu? Jadi iri"
"Kalau masih muda udah gue pacarin"
"Kalau aku jadi cowok juga aku pacarin"
Kok jadi begini? Kan rencana Haruto bukan gini.
Menghela nafas pelan, Haruto kembali berujar,"Tapi guru sama murid ga masalah dong ya? Kan usianya ga begitu jauh juga"
"Ih kok gitu" sewot Jennie
"Emang kenapa? Gurunya juga masih muda. Katanya baru lulus kuliah"
"Ga boleh!"
"Kenapa ga boleh?"
"Pokoknya ga boleh! Haruto kan punya Jennie!"
Haruto tersenyum mendengar ucapan Jennie,"Iya, aku punya kamu"
"Haruto ga bakal deketin ibu itu kan? Sama Jennie aja, Jennie lebih cantik"
Haruto mengetuk dagunya berpikir,"Emmm, gimana ya? Tergantung kamu sih"
"Aku?"
Haruto mengangguk,"Gantengan aku atau bapak tadi"
"Bapak tadi" jawab Jennie jujur
"Oh gitu? Oke. Aku mau sama ibu itu aja"
"Gantengan kamu! Kamu itu yang paling ganteng. Yang Jennie sayang semuanya ganteng!" jawab Jennie menggebu gebu
Haruto terkekeh melihat ekspresi Jennie,"Iya kamu juga cantik. Sama kamu aja deh"
Tbc
Salam dari Eli yang kakinya lagi kepelekok.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
That New Girl ✔
أدب الهواةIni cerita soal Jennie, si murid baru yang ternyata kesayangan bad boy sekolah. Short story