Hari minggu memang hari di mana orang orang bisa bebas beraktifitas. Ada yang rebahan, ada yang hang out bareng teman, bareng keluarga, dan bareng pacar kaya yang Jennie lakuin sekarang.
Keduanya berjalan ringan dengan genggaman tangan mereka yang diayunkan oleh Jennie. Kondisi jalanan yang turut di ramaikan oleh orang lain menjadi alasan kenapa mereka masih berjalan mencari tempat untuk makan siang pada saat ini.
"Penuh semua" guman Jennie mengintip ke bagian dalam restoran.
"Ke mall aja mau? Sekalian keliling" Tawar Haruto.
Jennie tampak berpikir sejenak sebelum mengangguk,"Ya udah deh, ayuk"
Alhasil mereka kembali ke tempat dimana mobil Haruto di parkirkan dan menuju ke mall terdekat.
Sesampainya di dalam mall, merekapun langsung menuju ke restoran yang tersedia. Untungnya masih ada tempat bagi mereka.
"Kamu pernah ke mall ini?" tanya Jennie selagi menunggu pesanan mereka datang.
Haruto menggeleng singkat,"Belum. Bagus juga ya mallnya?"
Jennie mengangguk setuju,"Iya, kayaknya lebih gede dari mall yang kita kunjungin terakhir kali"
Jennie melirik ke arah sekitar dan baru menyadari Bahwa dia dan Haruto menjadi perhatian bagi beberapa orang yang menetap maupun hanya lewat.
"Haru,muka aku ada sesuatu ya?" tanya Jennie mendekatkan wajahnya.
"Enggak, kenapa?" balas Haruto sekalian memberi cubitan pada pipi gempal Jennie.
"Kamu liat deh, orang orang pada liatin kita" ucap Jennie melirik ke arah sekitar.
Haruto terkekeh lalu mengusak rambut Jennie gemas,"Biarin aja, paling mereka kurang kerjaan"
Sebenarnya, Haruto juga sudah menyangka hal ini akan terjadi. Mungkin, di karenakan pakaian mereka berdua yang sama namun beda cara mengaplikasikannya juga menjadi salah satu alasan kenapa mereka menjadi pusat perhatian.
Tak lama kemudian, makanan mereka datang dan langsung di nikmati oleh keduanya.
Saat ini, Haruto sedang menunggu di depan toko pakaian. Jennie sendiri yang memintanya untuk menunggu di sana karena gadis itu berencana untuk memberikannya sesuatu.
Ya, semacam rencana yang sudah di ketahui oleh pihak yang bersangkutan.
"Eh, Haruto ya?"
Haruto mengalihkan perhatiannya dan menaikan satu alisnya bertanya.
"Gue satu sekolah sama lo. Kenalin, gue Gissel" ujarnya mengulurkan tangan.
Haruto menatap datar pada lawan bicaranya sebelum kembali menatap ponselnya.
Gissel tersenyum tipis melihat reaksi Haruto,"Lagi jalan jalan ya?"
Lagi lagi Haruto hanya mengabaikan Gissel.
"Lo sama Jennie?"
Mendengar nama gadisnya di sebut Haruto menoleh,"Iya"
Gissel tersenyum lagi,"Kayaknya lo sayang banget ya sama dia?"
"Banget. Ga ada yang bisa nolak fakta itu ataupun hancurin fakta itu" balas Haruto.
Gissel ikut menyandarkan punggungnya ke pembatas di samping Haruto,"Beruntung banget Jennie punya pacar kaya lo. Gue jadi iri"
Merasa risih akan topik pembicaraannya, Haruto mengeluarkan ponselnya dan menelfon Jennie.
"Sayang, udah selesai belum? Aku risih di gangguin nyamuk."
"...."
"Iya ada, ganggu banget. Kalau aku masuk aja gimana? Aku ga bakal ngintip kok"
"...."
"Iya, janji"
"...."
"Oke"
Tutt
Tanpa mempedulikan Gissel di sebelahnya, Haruto langsung masuk ke dalam toko untuk menyusul Jennie.
Dan Gissel lagi lagi hanya tersenyum melihat reaksi Haruto.
"Tadaa" ujar Jennie mengangkat sebuah paper bag di hadapan Haruto.
"Kamu beliin aku apa?" tanya Haruto hendak mengintip ke dalam paper bag.
"Eits, kamu bukanya di rumah aja. Ayo, aku mau jalan lagi" ujar Jennie menarik tangan Haruto.
"Enak?"
Jennie mengangguk semangat,"Banget. Nih kamu cobain"
Haruto membuka mulutnya menyambut suapan Jennie.
"Enakkan?"
"Iya enak"
Haruto tersenyum melihat Jennie yang begitu menikmati makanan tersebut. Dia menyapu pandangannya ke sekitar lalu menyerngit kala melihat sosok yang familiar di ujung sana.
"Siapa ya?" guman Haruto
"Apa? Kenapa?" tanya Jennie ikut melihat ke arah pandang Haruto.
"Bukan apa apa. Aaa aku mau satu lagi"
"Okey"
Jennie turun dari mobil Haruto saat sudah sampai di depan rumahnya.
"Byee, hati hati di jalan ya. Sampai rumah jangan lupa kabarin aku. Sama liat hadiahnya ya" ujar Jennie di akhiri senyum lebar.
Haruto mengangguk dengan senyumnya,"Iya, udah sana masuk. Istirahat."
Jennie mengacungkan ibu jarinya sebelum berbalik dan memasuki rumahnya.
Melihat itu, Haruto pun kembali menjalankan mobilnya mejauhi rumah Jennie tanpa sadar bahwa ada sebuah mobil yang berhenti beberapa meter di belakang mobilnya.
Punya Jennie 😤
Aku udah sampai rumah ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
That New Girl ✔
FanfictionIni cerita soal Jennie, si murid baru yang ternyata kesayangan bad boy sekolah. Short story