[ 02 ; jadilah begini ]

1.1K 156 15
                                    

jumat | 16.25

sudah terhitung 5 hari (name) dan Konoha tinggal bersama. sampai saat ini tidak ada sesuatu yang mengganggu keharmonisan mereka. 

malah mereka tambah lengket dan ini sering membuat orang lain iri. mereka juga jadi tambah bucin sekarang, sampai-sampai tidak tau tempat.

"Noriii kunn~ bangun ish"

"hmm?"

"bangunn, ntar telat kayak kemarin-kemarin aku males ladeninnya"

jujur (name) tidak mau jika waktu itu terulang lagi. saat hari pertama mereka tinggal seatap itu Konoha senang sekali. sampai-sampai tidak mau melepaskan (name). 

empu yang dipeluk sudah mencoba memberontak dan membangunkannya, tetapi percuma saja. pelukannya malah semakin erat. alhasil Konoha telat kerja dan ditegur oleh atasannya.

beruntung baru sekali, kalau sering? bisa-bisa dipecat.

"eh? ahahah oke sayang kuu~"

"i-iya! cepet m-mandi sana!"

(name) merona. memang sering sih dia dipanggil Konoha dengan panggilan 'sayang'. tapi, jantungnya itu masih belum bisa menetralisir damage yang diterima. 

sebab itu dia suka doki-doki kalau Konoha manggil gitu.

tak berselang lama (name) melangkah menuju dapur. meninggalkan Konoha yang masih mengumpulkan nyawa. sudah sampai di dapur (name) memeriksa lemari es terlebih dahulu.  

pintu lemari es dibuka, menampilkan deretan telur yang masih banyak. susu, sayuran, dan ikan salmon. sangat cukup untuk sarapan dan makan siang mereka.

tapi, apa cukup untuk makan malam juga? sepertinya (name) akan berbelanja setelah makan siang. 

tidak ditemani oleh Konoha tentunya. padahal ia ingin sekali ditemani Konoha, kan serasa seperti pasangan suami-- sebentar. 

(name) berhayal tinggi sekali. ia belum tau kedepannya akan seperti apa bukan?

sesegera mungkin (name) menepis pemikiran yang tidak-tidak dan mulai memasak. tak lama, langkah kaki derap terdengar. menampil kan sosok lelaki bersurai pirang ke silver-an yang sudah rapih pakaiannya.

"masak apa kamu hari ini (name)?"

"ini omurice, sama-- HEH NGAPAIN PEGANG-PEGANG"

(name) memukul dan menyingkirkan tangan milik kekasihnya yang meraba-raba paha dan pinggangnya. hampir saja dirinya ini melempar panci yang sedang ia pegang.

"ampun ampun, itu teflon jangan dilempar"

"kamu sih yang ngagetin!"

"cantik banget soalnya, ga tahan aku tuh. kan jadi pengen--- OKE OKE MAAF"

satu kalimat belum terselesaikan, Konoha sudah lari ke ruang tamu. menghindar dari amukan kekasihnya. seram, soalnya (name) memegang teflon yang lumayan jika menghantam kepala. 

biasanya (name) hanya mencubit pinggang atau memukul pelan lengannya, Konoha suka itu. 'gemes banget pacar ku' begitulah kira-kira batin Konoha. 

tapi kalau sedang membawa senjata yang berbahaya sekali Konoha tidak akan berani dekat-dekat.

"wuu, oh iya Nori kun.. nanti siang aku belanja ya"

"hah? emang kamu bisa belanja ini itu?"

"Nori kun, jangan sampe ini teflon beneran melayang lho ya"

"e-eh iya iya, boleh. tapi hati-hati oke?"

"um, okee!"


TBC!

hai! mau tanya, lebih enak pake kata baku atau campur sehari-hari?
trs enaknya narasinya panjang atau pendek aja?

tolong ya, aku butuh pendapat kalian buat kedepannya hehe.

Konoha Akinori!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang