0.7 Jangan Takut

33 1 0
                                    

"Lo aslinya mau dijodohin sama siapa sih?" Tanya Jun.

"Sama adiknya Jaehyun Hyung, gua gak tau lagi harus gimana. Gua cuma sayang Alana, gua gak mau sama yang lain." Jawab Mark.

"Kalo lo sayang sama Alana, tugas lo cuma harus selamat dan lindungin Alana, pasti bisa kok. Gua tau lo kuat dan hebat." Jun menepuk pundak Mark, menyalurkan kekuatan untuk menghadapi situasi sulit yang ada di depan matanya.

"Hyung, bahkan waktu kemarin gua udah ngamuk dan setelah Jeonghan Hyung ngelakuin itu dia masih bisa lolos. Dia sekuat apa?" Tanya Mark mengingat pertempuran mereka yang menimbulkan banyak luka.

"Hey, dia nggak sekuat itu kok. Buktinya kemarin dia sengaja dilepasin sama Zeus, iya kan?"

"Iya sih... Tapi tetep aja, Hyung."

"Lo pasti bisa kok. Kalau kemarin nggak dibantuin sama Zeus gua yakin dia udah kita tangkep dan misi lo udah berhasil. Tapi kayaknya emang Zeus gak pengen lo berhasil secepat itu. Mending sekarang lo istirahat buat besok."

"Iya sih kalau gua pikir-pikir lagi. Makasih banget ya kata-kata lo sedikit nenangin gua, Hyung." Ucap Mark.

"Sama-sama, Mark. Sana tidur gih." Jawab Jun.

Mark kemudian bangkit dan menuju ke kamarnya, mengusir segala pikiran buruk yang menghantuinya sedari tadi Alana masuk ke dalam kamarnya. Ia berusaha untuk tidur dan menyiapkan diri karena besok ada kemungkinan mereka akan bertemu dengan Herin lagi.

Mark berjanji pada dirinya sendiri kalau ia akan menangkap Herin dan melindungi Alana apapun yang terjadi. Ia tidak mampu membayangkan harus hidup tanpa Alana, apalagi sampai dijodohkan dengan orang lain, Mark tidak ingin hal tersebut terjadi.

"Mark, bangun. Mark... Bangun yuk." Mark dapat mendengar dengan samar suara Alana lalu membuka matanya sambil mengerjap dan menemukan Alana tengah duduk di pinggir kasurnya.

"Akhirnya kamu bangun. Aku udah bangunin daritadi tapi kamu nggak bangun-bangun." Jawab Alana.

"Hehehe, maaf. Tadi lagi mimpi, sayang kalau nggak diselesaiin mimpinya." Jawab Mark.

"Semalam kamu tidur telat, ya?" Tanya Alana, melihat masih ada kantong mata yang cukup jelas terlihat.

"Iya, habis ngobrol sama Jun Hyung eh malah keasikan sampai lupa waktu." Ucap Mark, tidak benar sepenuhnya ataupun bohong sepenuhnya.

"Yaudah kalau gitu, sarapan dulu yuk. Tadi aku udah masak sarapan buat kita berdua tapi kayaknya udah dingin jadi aku hangatin lagi, kamu mandi dulu ya biar ngantuknya hilang."

Mark menahan tangan Alana ketika dirinya hendak berdiri, membuat Alana menatapnya lagi. "Kenapa, Mark?"

Mark kemudian menatap kedua netra Alana, menyelami netra yang berhasil membuatnya jatuh sedalam samudera pada seorang gadis luar biasa.

"Alana, I promise we will get through this. I will protect you from everything, we will go back to Olympus and get my father's permission for us. I promise you this with all my life."

Alana terkejut, hatinya menghangat namun juga terasa sesak. Akankah dirinya dan Mark benar-benar selamat melewati ini semua? Akankah cintanya mendapat restu dari pemimpin Olympus sekaligus ayah Mark?

Alana rasanya tidak mau berharap banyak, ia takut kecewa. Ia sudah lebih dari siap untuk mengorbankan nyawanya, paling tidak ia akan bersama dengan Mark di saat-saat terakhir hidupnya. Menghabiskan waktu bersama Mark sudah lebih dari cukup untuknya.

God of Thunder | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang