[TYFE] bagian 1

1.4K 64 3
                                    

ga banyak bicara kita langsung cus aja.

so.. hindari membaca tanpa memberi vote.

cuaca saat ini sedang panas, seorang gadis cantik yang diperkirakan berusia 17 tahun itu memutuskan untuk duduk berteduh di bawah pohon besar, di bawah pohon itu juga terdapat kursi yang dapat ia gunakan untuk duduk.

namanya adalah yaqeera dwi amellya. atau sering di sapa yaya atau aya.

tentang tempat itu..
di sana sangat tenang, tidak banyak orang lewat dan sangat bersih. itu wajar karna tempat itu lumayan jauh dari tempat permukiman penduduk pulau rintis.

"sebaiknya aku beri nama tempat ini"
gadis itu (yaya) memasang pose berfikir.

"emm apa ya? garden of longing? wih iya tuh bagus kecee abis". Yaya senang karna menemukan nama yang tepat untuk tempat itu.

hp miliknya berdering yang menunjukkan bahwa ada seseorang yang menelfonnya.

"oh, bu amato". Yaya segera mengangkat panggilan itu.

// eits, mon maap yak uthor bikin bu amato aja karna uthor ga tau siapa nama istrinya amato hoho:))//

"hallo, ada apa bu?"

"hallo ya, kamu bisa datang ke markas ibu sekarang?". ucap bu amato dengan nada yang lembut di telfon.

"iya, bisa bu. yaya langsung ke sana ya". jawabnya sambil mematikan telfon dari bu amato.

yaya segera bergegas untuk pergi ke markas bu amato, yang terletak di jalan binar setelah vila dandelia, nomor 34.

kalian penasaran kenapa yaya bisa tahu markas bu amato?
ya, dia tahu karna dia adalah anggota mata mata yang paling di percayai bu amato.

setelah sampai di depan rumah bernomor 34 itu, yaya langsung menekan gembok menggunakan jempolnya agar ia bisa masuk. karena itu adalah salah satu cara mengetahui bahwa dia benar-benar anggota mata-mata.

setelah masuk ke dalam rumah ia mengambil satu buku dan menekan tombol di baliknya, kemudian lemari bergeser dan terlihat ada sebuah lift disana. yaya langsung masuk ke lift setelah menunggu beberapa saat lift itu berhenti di lantai paling bawah.

"ada apa bu amato memanggil yaya kesini?". tanya yaya sambil memperhatikan apa yang sedang di kerjakan bu amato.

"organisasi mata-mata kita dalam bahaya, mereka mengetahui markas kita sekarang!". Jawab bu amato dengan tegas.

"ba-bagaimana mereka bisa tahu?"

"karena... suamiku, Carent dan yang lainnya lengah saat menjalankan misi, identitas mereka terbongkar dan mereka telah di bunuh". ucap bu amato dengan nada tegas, namun terdengar sendu oleh yaya.

"aku turut berduka.."

"tidak ada waktu untuk berduka sekarang, kita harus memikirkan bagaimana caranya untuk menghentikan pengoperasian musuh"

"tapi, pengoperasian apa yang mereka sedang lakukan?"

"pencarian berlian"

"berlian? oh tunggu dulu. apa itu sangat berbahaya?"

"ya, tentu. itu bukan berlian biasa melainkan berlian yang mengandung radiasi yang sangat berbahaya, apabila jatuh ke tangan yang salah berlian itu dapat mengancurkan pulau ini"

"ada berapa berlian yang mereka cari?"

"ada tujuh. ruby, sapphire, gold, oranye, aquamarin, hijau zamrud, dan abu abu"

"bukankah itu ada pada..."

"ya, benar. ada pada putraku"

"APA!!, jadi mereka dalam bahaya?" ucap yaya karna terkejut mendengar perkataan bu amato

saat yaya dan bu amato sedang berbincang ada salah satu anggota mata-mata menghampiri bu amato dengan tergesa gesa.

"nyonya hah nyonya ada hah kabar buruk" ucapnya sambil ter engah engah dan menunjuk arah ruang komunikator

"kabar buruk?"

mendengar ada kabar buruk, yaya dan bu amato bergegas menuju ruang komunikator.

"ada apa ini?" tanya yaya pada seseorang yang sedang mengetik sesuatu di komputer(barent)

"ada sesuatu di sini, mereka mengetahui semua yang kita lakukan" ucap barent

"apa! Bagaimana bisa?". bu amato menghentakkan keras kedua tangannya di meja.

"ada penyadap di markas kita!" ucap yaya spontan

"mungkin saja, aku akan menggunakan drone pelacak untuk mengecek seluruh ruangan". barent mengotak atik komputer itu untuk mengeluarkan 3 drone

Saat 3 drone di terbangkan menuju seluruh ruangan, drone pertama dan ke tiga tidak menemukan apa apa. namun drone ke dua menemukan sebuah alat penyadap di vas bunga serta sebuah bom yang akan meledak dalam 20 detik lagi.

"ADA BOM" teriak barent

mereka yang ada di dalam markas tidak tau mau melakukan apa, mereka menunggu perintah langsung dari bu amato.

"kita hanya punya 1 jalan darurat yang hanya bisa di lewati oleh satu orang" ucap barent

semua terkejut, terkecuali bu amato
bu amato mengarahkan perhatiannya kepada yaya.

"yaya, aku serahkan misi ini padamu. jangan bocorkan apapun, jangan bongkar identitasmu dan satu lagi tolong jaga anak anak ku". ucap bu amato sambil memasukkan banyak barang di dalam tas darurat dan memberikannya kepada yaya.

"ta tapi bagaimana dengan kalian" ucap yaya dengan khawatir

"waktu tersisa 10 detik lagi" ucap barent

"kami akan baik baik saja, ingat pesanku tadi"

"tersisa 5 detik" ucap barent lagi

"CEPAT PERGI KE JALAN DARURAT" ucap semua orang pada yaya

yaya tidak bisa berkata apapun, ia cepat berlari ke jalan darurat meninggalkan semua anggota mata mata disana.

"UNTUK KALIAN SEMUA, TRIMAKASIH KARNA TELAH BERGABUNG DI MATA MATA INI KALIAN YANG TERHEBAT, KARNA KALIAN KITA BISA MENGHENTIKAN BERMACAM MACAM KEJAHATAN". teriak bu amato

"BERSAMA TIDAK TAKUT MATI". lanjutnya

"BERSAMA TIDAK TAKUT MATI".
sahut semua mata mata

'tersisa 3 detik lagi' batin bu amato

3
2
1

'semoga berhasil yaya!!'

TBC

next?

kalau gitu jangan lupa vote and coment

see u~









Thank You For Everything [BoelxYaya] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang