[TYFE] bagian 17

343 34 4
                                    

assalamu'alaikum

yuk langsung baca aja^,^

-maaf kalau ada typo

yaya berdecak kesal karna musuh mulai memata-matai mereka. dengan situasi seperti ini akan kah mereka aman untuk pergi keluar rumah?.

yaya sedari tadi mondar-mandir untuk memikirkan cara agar mereka tidak di ikuti saat pergi ke taman. ia merogoh ponsel nya dan segera menelfon barent untuk minta tolong padanya.

barent mengangkat telfonnya tapi sepertinya ia tidak menyadarinya. yaya mendengar barent sedang berbicara dengan seseorang. karna ingin tahu, yaya mendengarkan baik-baik apa yang barent sedang bicarakan.

"jadi bagaimana, ada informasi terbaru?"

"iya pak, kudengar mereka akan-"

"hallo barent? kau sedang bicara dengan siapa?" tanya yaya di telfon

"a-ah itu bukan apa-apa, aku hanya mencari informasi musuh lewat bawahan ku" ucap barent yang terdengar sedikit aneh

"lalu, kau sudah mendapat informasi apa?" tanya yaya dengan nada yang mulai serius

"mereka ada di sekitar kalian jadi berhati-hatilah!" ujar barent

"jadi bagaimana sekarang? apa kau sudah tahu siapa dalang di balik ini semua?" tanya yaya lagi

"sekarang siapapun bisa menjadi musuh, kau harus berhati-hati dengan setiap orang di sekitarmu. karna sepertinya identitasmu mulai di ketahui oleh musuh" ucap barent

"jika kau akan pergi keluar jaga baik-baik anak bu amato yaya" lanjut barent

"baiklah. siang ini aku akan pergi ketaman bersama anak bu amato, aku minta tolong padamu untuk mencari info lebih lanjut tentang musuh. jika sudah dapat kabari aku" ucap yaya

"baiklah, jangan buat dirimu terluka lagi hari ini yaya" ucap barent

"hm. baiklah" ucap yaya menghela nafas sambil mematikan telfon

yaya membaringkan tubuh nya di sofa, matanya melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 10.04. saat baru saja menutupkan kedua matanya yaya merasakan ada seseorang yang memainkan rambut nya.

"ada apa blaze?" tanya yaya yang sudah tahu betul bahwa yang memainkan rambutnya adalah blaze

"enggak, kak yaya coba duduk aja blaze mau ngiketin rambut kakak boleh kan?" tanya blaze sambil memutar-mutar dan menoel-noel pipi yaya

"ugh blaze, bantu aku berdiri" yaya mengangkan kedua tangannya

"oke kak" ucap blaze sambil berjalan ke depan yaya untuk menarik kedua tangannya

"et et etsss biar upan aja yang bantuin kak yaya berdiri" ucap taufan yang tiba-tiba datang menghadang jalan blaze

"kalau gitu biar thorn aja yang bantuin kak yaya berdiri" ucap thorn anteng sambil berjalan ke arah yaya

"gak boleh, kan kak yaya minta blaze yang bantuin" ucap blaze sambil menarik tangan thorn agar berhenti mendekati yaya

"mulai nih mulai" batin yaya yang masih dalam keadaan rebahan di sofa

"kelamaan" ucap solar yang menerobos trio troublemaker yang menghadang jalan dan menarik kedua tangan yaya untuk membatunya bangun dari posisi rebahannya

sementara trio trouble maker menatap horor solar, solar menarik ujung bibir nya yang memancarkan aura kesombongannya.

"huh.. dasar bensin" umpat mereka

"udah-udah, katanya mau ngiketin rambut yaya jadi gak? kalau enggak yaya tidur lagi nih" ucap yaya

"jadi dong kak, blaze ambil iket rambut dulu" ucap blaze sambil pergi ke kamarnya

"aku ambil sisir dulu deh" ucap taufan

"aha! thorn ambil jepit rambut dulu deh. tunggu bentar ya kak, jangan tidur dulu ya" ucap thorn sambil berjalan ria ke kamarnya

"eh solar, blaze nyimpen ikat rambut buat apa?" tanya yaya mengarahkan pandangannya ke solar dan duduk di lantai di sebelah solar

"dia gak nyimpen tapi nyuri" ucap solar enteng

"apa?! blaze nyuri dimana?" seru yaya

"nyuri dari kamar thorn, thorn itu nyimpen banyak ikat rambut sama jepit-jepit kecil. itu karna dia suka banget sama tanaman sampe-sampe tanaman nya dia kuncirin satu satu" jelas solar

"as ta ga thorn, sampe segitunya" ucap yaya sambil menggelengkan kepalanya

tiba-tiba terlihat seorang pemuda beriris aquamarine yang tidak lain adalah ice sedang berjalan mengampiri yaya dan solar sambil menguap dan mengucek kedua matanya.

"kenapa?" tanya yaya

"gak bisa tidur" ucap ice sambil duduk di samping yaya dengan memegang bantal yang selalu ia gunakan untuk tidur

"tumben banget, biasanya udah molor" ejek solar

"emang kenapa? daripada aku gak tidur seharian karna bikin ramuan gak guna di lab" sindir balik ice dengan mengangkan ujung bibirnya

kini perdebatan mulai muncul antara ice dan solar, yaya yang melihat itu hanya menepuk dahinya. oh ayolah tidak bisakah ia hidup damai di rumah ini.

"ribut lagi, tadi blaze, thorn, sama taufan. sekarang kalian mau ikut-ikutan ribut kaya mereka" ucap yaya yang mulai naik darah karna mereka selalu bertengkar

yaya mulai mengomeli ice dan solar yang sibuk berdebat, sepertinya yaya hari ini sedang pms karna tingkat kesabaran nya sudah mulai pudar.

saat yaya berhenti mengomel, tidak ada jawaban dari ice ataupun solar.
bukannya merasa bersalah atau meminta maaf mereka ternyata telah tertidur pulas dengan menyender pada pundak yaya. yaya yang menyadari itu hanya bisa menghela nafas. mungkin mereka kira yaya sedang membacakan dongeng pengantar tidur untuk mereka.

"loh mereka tidur kak?" tanya blaze dan thorn bersamaan

"iya nih, padahal aku lagi marahin mereka. mereka malah tidur" ucap yaya

"mereka mungkin kelelahan, kalo gitu ayo kita iket rambut yaya" seru taufan

"ayoo" sahut blaze dan thorn antusias

"rambutnya anyam aja gimana yaya?" tanya taufan

"boleh aja" jawab yaya

"oke mulaii" seru blaze

taufan mulai menyisiri rambut yaya, sungguh indah! rambut hitam kecoklatan yaya ini sangat halus dan mudah untuk di sisir.

setelah di sisir dengan rapi mereka bergantian untuk menganyam rambut yaya pertama-tama blaze, thorn lalu taufan.

setelah cukup lama memakan waktu anyaman rapi dari mereka bertiga sudah jadi, kini thorn memasangkan jepit motif bunga mawar di rambut yaya untuk mempercantik penampilan rambut nya.

"selesai" seru trio troublemaker

taufan memfotokan hasilnya lewat hp miliknya dan memperlihatkannya kepada yaya. sontak yaya terkejut karna anyamannya sangat rapi dan cantik.

"wah cantik sekali, trimakasih" ucap yaya

"sama sama" jawab mereka

"sepertinya lebih baik kita pergi ke taman sore saja ya, karna kalau siang mungkin di sana akan terasa sangat panas" ucap yaya

"oke kak"

'aku harap tidak akan ada hal buruk yang menunggu kita'

TBC

maaf ya karna aku baru bisa publish hari ini karna akhir-akhir ini aku bener-bener sibuk..

kira-kira di chap ini kalian udah puas belum bacanya?
kalau belum aku bakal publish chapter selanjutnya^,^

tapi, aman kok aku bakal tetap up sampai ceritanya bener" end

semoga kalian masih suka ya sama cerita aku, jangan lupa star-star nya🌟🌟🌟

sampai nanti <3

Thank You For Everything [BoelxYaya] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang