8

220 37 6
                                    

Hay guys ! Terimakasih untuk setiap readers baik yang  mau meberikan ekspresi berharga kalian di kolom komenter HPG ya ! Author sangat menghargainya.

Buat Silent Reader senyumin aja Author gak teman bye !

Eh btw Author mau nanya. HPG kalo ada Author kasih foto-foto gituan menganggu kalian gak ya ? Takut banget menganggu kenyamanan kalian membaca pas ada foto yang ditaruh dibeberapa adegan

 HPG kalo ada Author kasih foto-foto gituan menganggu kalian gak ya ? Takut banget menganggu kenyamanan kalian membaca pas ada foto yang ditaruh dibeberapa adegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Helena terdiam ditempatnya saat merasakan lagi bibir Revan yang menyentuh lembut bibirnya. Gadis itu menutup matanya dengan pelan. Tidak tahu harus berbuat apa dan pasrah pada apa yang terjadi. Revan semakin dalam melumat bibir Helena mencoba mengontrol dirinya. Untuk tidak menelan Helena di hadapan semua orang.

Dan akhirnya ciuman Revan melembut dan melepaskan Helena. Tertunduk dengan wajah merah dan bibir yang bengkak.

" Kau beruntung aku berhenti sampai di sini " Revan berbisik di telinga Helena dengan pelan dan membawa gadis itu untuk duduk.

Helena benar-benar malu untuk melihat Revan sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helena benar-benar malu untuk melihat Revan sekarang.
" Aku sudah memesan, mereka akan segera datang."

Hanya mengangguk Helena kembali mengelilingkan pandangannya kesegala penjuru.
" Pasti mahal sekali" tanpa sadar Helena bergumuman sendiri, cukup keras hingga Revan mendengarnya.

" Sebanding dengan ada apa yang ada di hadapanku saat ini " Revan menjawab dengan ringan. Helena melihat Revan dan tersenyum malu.

" Aku tidak pernah berada di tempat makan semewah ini"

" Aku sudah bisa menebaknya dari raut mukamu saat pertama kali memasuki restaurant"

Helena membulatkan matanya.

" Benarkah?"

Revan diam dan melihat semua gerak-gerik Helena di hadapannya. Gadis itu memainkan tangannya dengan gugup.

" Aku dan keluargaku biasa makan hanya di panti dan itu sudah luar biasa. Kau tahu tidak ada yang jauh lebih indah selain bersama keluargamu"

Revan memperhatikan Helena yang tidak canggung dalam bercerita dengannya. Satu kemajuan yang begitu besar. Helena berbicara dengannya tanpa gemetar ketakutan.

He's Possessive GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang