--Tamu--

186 29 7
                                    

"Lo siapa?" Tanya mereka berbarengan.

"Yaampun masa gak inget gue sih?" Jawab perempuan itu.

Semua menggeleng kepala.

"Dai Luwa, Udah inget?"

Mereka saling melirik dengan tatapan yang seolah tak ingat apa apa.

"Lo siapa anjir masuk masuk sini pula sono pulang dicari emak bapak lo!" Guangguang mendorongnya kembali ke luar pagar.

"Eh ehh heh kurang ajar bentar gue keluarin jurus!"

"Apaan?" Tanya Xiaowen sambil melipat tangannya di dada.

"Aduh...Mana sih bang Ren kok gak angkat telponnya." Kesal perempuan itu seakan memarahi handphonenya.

"Oh Ye ge!"

"Oh Ye ge!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Ge."

"Halo kenapa Wa?"

Dia menekan tombol speaker supaya semua mendengar.

"Halo Ge, gue siapa?"

"Hah? Dai Luwa kenapa? Aneh aneh aja."

"Ih siapanya lo dan adek adek lo?"

"Sepupu."

"Nah tuh denger kan kalian." Ujarnya ke mereka

"Sumpah gue gak inget punya sepupu dia." Celetuk Yanqi

"Masa kalian gak inget sih, dia sering main sama kalian dulu."

"Ye ge, kan temen main kita banyak."

"Ya ampun masa gak inget sama Wawa?"

Semua terdiam dan detik berikutnya tertawa terbahak - bahak.

"Lo Wawa?? Yang suka nangis itu? HAHAHAHA." Ejek Yaochen

"Bener gue inget banget ngompol di kasur gue juga." Sambung Yanqi

"Terus aja kalian ejek gue terus." Wawa terlihat kesal.

"Oiya lo ngapain disini? Oh sini gue bawain tas lo." Jiajia terlihat sigap.

"Oh oke makasih, gue mau tinggal di sini sementara waktu soalnya gue ikut bimbel bahasa Korea di deket sini"

---

"Ini kamar gue dimana?" Tanya Wawa.

"Di kamar tamu." Jawab Luoluo sambil menunjukkan tempatnya.

"Ih gue udah bilang ke Ye ge mau tidur kamar dia."

"Gak ada gak ada lo tidur di kamar tamu." Tolak Zhao Rang.

"Kamar tamu sama aja kok ada ac nya juga." celetuk Xiaowen.

"Yaudah iyaaa.."

Sementara Wawa masih membereskan koper yang dibawa dan mengecek sikon kamar. Delapan orang lainnya tengah membuat lingkaran dengan mendiskusikan sesuatu amat serius.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang