Suasana rumah yang masih kosong tanpa adanya pemuda yang berisik membuat Wawa merasa senang dan bisa berbaring dengan damai di depan televisi sambil ditemani camilan yang baru saja Zhao Lei kirim melalui Go-food.
"Nan sorry gue gak tau kalau bakal gini." Terdengar suara samar samar Guangguang yang memasuki ruang tamu.
Mendengar suara itu Wawa mengecilkan suara dari televisi untuk menguping sejenak pembicaraan mereka.
"Nan..lagian kan cuma masuk base sih emang kenapa?" Suara Guangguang kembali terdengar.
"Cuma base menurut lo? Lo gak liat mereka semua ngejatohin nama gue sebagai ketos? Harusnya gue gak dengerin perkataan lo." bentak Nannan.
"Mampus ini suasana kok kayak makin serem." Lirih Wawa dalam hati berharap nyawa dia masih selamat ada di rumah ini.
Base yang dimaksud adalah, base twitter sekolahnya. Dimana semua info baik gossip bisa tersebar luas di sana. Dan Nannan adalah subjek yang menjadi perbincangan saat akhir kelas tadi.
Pastinya Nannan kesal dengan pilihannya saat dia menerima ajakan Guangguang untuk masuk kelas saat telat melalui cara curang. Karena pada dasarnya dia juga sangat mementingkan 'nama' dia apalagi saat ini dia menjabat sebagai ketua osis yang selalu menjadi sorotan.
Suara mereka masih saling mengejar, Guangguang yang masih memohon kepada Nannan membuat Wawa teralihkan fokusnya dari menonton televisi.
"Nanti semisal lo dihukum, gue siap buat nanggung hukuman lo, karena ini juga atas dasar ide gue. Dan gue juga gak mau lo doang yang dihukum sementara gue bebas gitu aja." Teguh Guangguang mengejar Nannan di tangga.
Dengan satu tarikan nafas, Nannan berbalik, tampaknya dia sangat emosi.
"Lo mau nanggung? Lo mau gue entar masuk base lagi dan dikata gue gak bisa bertanggung jawab? Lo cuma buat ketenangan diri lo sendiri! Lo emang gak guna, cuma bisa buat masalah!"
Kalimat Nannan kali ini juga merupakan akhir dari pembicaraan mereka. Nannan melangkah ke kamarnya dan menutup pintu dengan kasar sementara kalimat yang diucap Nannan itu juga ternyata menyakiti hati Guangguang.
Tak lama setelah itu Luoluo, Rang dan Jiajia yang telah pulang dari bimble menghampiri Guangguang yang tampak masih termenung di tangga.
Tanpa berbicara sebait kata pun Guangguang langsung menuju kamarnya dan mengunci pintu.
"Wa kenapa Guang?" Panggil Jiajia.
"Aah..em anu...biasalah tengkar." Jawab Wawa ngasal, karena pikirnya pasti mereka juga sering bertengkar biasa.
"Tapi gak biasanya Guang langsung diem gitu gak sih?" Rang masih kebingungan.
"Tapi Guangguang suka gitu sih, tiba tiba ngakak, tiba tiba nangis." Tangkis Luoluo seolah membiasakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
Teen Fiction[R1SE lokal Fan Fiction] Seberapa jauh aku melangkah, kalian tetaplah rumahku; tempat aku kembali. "天黑了,该回家了。"