"Ye ge, lo sama Hao ge kan udah ngejaga kami, nyari uang buat kami hidup, sekolah dari dulu. Lo pernah gak ngerasa kalo kami itu cuma beban lo?"
Mendengar pertanyaan Nannan, Liu Ye mematikan keran dan tersenyum tipis dengan hembusan nafasnya yang terdengar.
"Sama sekali enggak, gue malah seneng bisa berbagi sesuatu sama kalian. Jangan mikir yang aneh aneh ya."
Nannan mengangguk sambil meneruskan mencuci piring.
"Lo gimana osisnya? Katanya bakal nyalon?"
"Masih minggu depan sih pemilihan."
"Inget lo harus nerapin visi misi yang lo bilang, jangan ingkar janji."
"Lasti. Cuma gue takut mereka gak sreg sama visi misi gue." Nannan menghela napas.
"Lercaya diri gue yakin lo bisa. Semangat ya!" Liu Ye menepuk pundak Nannan dan berjalan kembali menuju kamarnya.
Dia membuka lemari dan mengambil baju - baju yang akan dia masukkan ke dalam koper.
Pikirannya masih terbayang pertanyaan Nannan tadi. Tidak, bukan berarti mereka adalah beban. Tapi, ada kalanya merasa lelah. Itulah yang dia rasakan saat ini. Entah karena masalah di pekerjaan atau ini hanya sifat lelah sementara karena jenuh bekerja.
"Liu Ye"
Suara dari pintu yang perlahan membuka menyadarkan Liu Ye dari lamunannya.
"Kenapa?"
"Rang sama Luoluo nangis" bisik Ren Hao
Keduanya langsung menuju kamar Zhao Rang dan Luoluo. Mereka tinggal di satu kamar yang luas dengan tiga kasur, satunya milik Jiajia.
Zhao Rang berbaring sambil menutupi dirinya dengan selimut. Sementara Luoluo duduk di meja belajarnya dengan menompang dagunya dengan telapak tangan.
Liu Ye berjalan perlahan mendekati Zhao Rang dan mengelus pelan rambutnya.
"Rang Rang kenapa nangis...ada yang jahat sama Rang Rang kah?"
Dengan suara yang terbata-bata dia menjawab. "Ye..Ge...kenapa..ninggalin..A..Rang"
"Ye ge gak ninggalin Rang Rang...Ye Ge cuma mau Zhao Rang hidup lebih berkecukupan nanti, makanya Ye Ge harus kerja lebih giat"
"Ta..pi..A..Rang...butuh..Ye..Ge"
"Kapanpun nanti kalau kalian butuh Ye Ge, Ye Ge pasti ada. Kan bisa vidcall nanti kita. Dan disini masih ada abang yang jaga Rang Rang nanti."
Zhao Rang tidak menjawab, namun Ye Ge memeluknya perlahan dengan penuh kehangatan yang membuat Zhao Rang mulai berhenti menangis.
Sementara itu Ren Hao masih duduk di bawah memperhatikan Luoluo yang menangis sambil mengelus pundaknya.
"Hao Ge, I feel much better." dia tersenyum ke arah Ren Hao.
Ren Hao berdiri dan mengelus kepala Luoluo "Luoluo udah gede."
Setelah kehadiran kedua kakaknya mereka sudah merasa lebih baik. Liu Ye kembali menuju kamarnya untuk menyelesaikan baju yang dia kemas tadi.
"Lo juga harus kuat, gue tau masalah resto gak se simple yang lo bilang tadi. Semangat." Ren Hao menepuk pundak Liu Ye.
"Lo juga." balas Liu Ye sambil tersenyum masam.
---
Guangguang melempar hpnya ke kasur dan mencoba membuka buku buku persiapan ujian ptn yang dibelikan oleh Liu Ye. Dia masih terbayang bagaimana gurunya mempermalukan dia saat di aula.
"Kamu mau jadi apa dengan berlagak gengster gini? Masih remaja sudah berlagak kayak bos besar yang cuma duduk sambil menyuruh anak buahnya. Kamu sudah kelas dua belas! masa depanmu ditentukan setelah ini. Coba contoh kakak kakakmu yang lain, mereka bisa masuk ptn favorit bahkan di ptn yg sama, kamu gak mau? Bahkan kakakmu yang sudah bekerja juga punya skill yang bagus. Lihat diri kamu! Apa bisa kamu seperti mereka dan melebihi mereka?. Tolong pahami, memang masa muda cuma sekali. Tapi masa depan? Tergantung gimana masa muda kamu"
Walaupun dia dipermalukan diantara teman temannya, tapi kalimat itu membuat dia sadar kalau saat ini dia butuh perubahan. Dia pun mengetik keyword di youtube untuk mencari penjelasan materi selama kelas 10 dan 11.
"Anjirr ini apaan gue gak ngerti semua" Keluhnya.
Dengan membawa segenap buku dia berjalan menuju kamar Zhao Lei. Ternyata mereka sedang belajar dengan amat serius.
"Ngapain lo Guang kesini?" Suara dari Xiaowen yang juga ada di kamar Zhao Lei.
"Gue mau belajar, lo ngapain?" Tanyanya balik.
Semua mata tertuju pada Guang, menatap tak percaya terhadap kalimat yang dia lontarkan barusan.
Dengan gaya seolah tak peduli Guang menuju Jia. "Jia, ajarin gue ekonomi"
"Gue masih smp anjir lo kira gue paham?"
"Lo mau belajar ekonomi?" tanya Xiaowen.
"Iya."
"Ada akuntansi dong?"
"Iya iyaa."
"Gue kan jurusan akuntansi."
"Oke ajarin gue" Guang memutar badannya menuju Xiaowen.
"Gue juga gak ngerti, kan gue salah jurusan hahaha ini mo belajar dasarnya."
"Elah lo mah sama aja boong." Guang kesal.
"Gue kayaknya masih inget kalo akuntansi dasar, sini gue ajarin" Ujar Zhao Lei.
Mereka pun berguru pada Zhao Lei, termasuk Jiajia yang penasaran dengan akuntasi akhirnya memperlajarinya juga.
Di sisi lain ada dua mahasiswa yang menatap layar laptop dengan amat serius.
Yao Chen, dia membuka file skripsi yang sedang dia kerjakan. Dia hanya menatap kosong pada tulisan "BAB I". Pada akhirnya dia memutar musik coldplay untuk menyegarkan otaknya. Namun beberapa menit kemudian dia terlarut dalam alunan musik yang membuat badannya menari.
Zhang Yanqi, hingga larut malam dia masih melakukan rapat virtual dengan organisasinya dimana membahas tentang kesiapan event di kampusnya. Apalagi dia ada di divisi acara. "Hadeh...ngantuk" keluhnya dalam hati.
to be continued...---
terimakasih semuaa yang sudah support membaca + vote 😻 爱你们
kritik dan saran boleh disampaikan yaa ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
Genç Kurgu[R1SE lokal Fan Fiction] Seberapa jauh aku melangkah, kalian tetaplah rumahku; tempat aku kembali. "天黑了,该回家了。"