" ALUNA~04 "

59 35 13
                                    


• • Happy Reading • •


Sekitar 20 menit telah berlalu akhirnya dokter keluar dari ruang UGD. "Dengan keluarga pasien? Tanya dokter.

Kedua orang tua Aluna sontak langsung berdiri ketika mendapati sang dokter sudah keluar dari ruang UGD.

"Kami orang tuanya dok. "Jawab Sofia.

"Bisa ikut saya sebentar. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan. "Ajak dokter dan di ikuti oleh orang tua Aluna.

Sesampainya diruangan dokter tersebut, tampak raut wajah cemas dari Mamanya. Sofia takut kalau sesuatu yang buruk menimpa Aluna.

"Bagaimana keadaan putri saya dok. "Tanya Erik khawatir.

"Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah belakangan ini ibu & bapak sering melihat Aluna mengeluh sesuatu? Tanya dokter memastikan.

Sofia dan Erik saling berhadap-hadapan. Mereka bingung dengan pertanyaan dokter tersebut.

"Gak dok, Aluna tidak pernah mengeluh soal apapun. Memang nya apa yang terjadi dengan Aluna? Dia baik-baik aja kan? "Tanya Sofia yang mulai panik.

Dokter menarik nafas dalam-dalam sebelum menyampaikan kabar yang kurang baik tentang penyakit pasiennya.

"Aluna mengidap kanker darah dan saat ini sudah masuk stadium 4. Yang artinya sel kanker tersebut sudah menjalar ke seluruh bagian tubuh nya. "Ucap dokter menjelaskan.

Mendengar penjelasan dokter, Mamanya langsung menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Erik. Ia tidak kuat mendengar penjelasan dari dokter mengenai kondisi Aluna.

"Ini semua gak mungkin! Aluna pasti hanya sakit biasa saja kan dok. Putri kita baik-baik aja kan Pa? Dia gapapa kan? "Sofia begitu histeris mendengar semua penuturan dari dokter. Ia tak bisa membayangkan bagaimana menderitanya Aluna yang berjuang melawan rasa sakit yang ia rasakan.

Erik memeluk erat Sofia memberikan kekuatan agar bisa menerima dengan ikhlas semua yang terjadi.

"Saya mengerti perasaan bapak & ibu saat ini. Tapi jangan khawatir kita bisa melakukan kemo therapy terhadap Aluna.

"Apa itu tidak berbahaya bagi kesehatan anak saya dok. "Tanya Erik.

"Tidak pak. Hanya saja Aluna akan merasakan sakit yang luar biasa setiap kali mengikuti kemo therapy. Tapi ini demi kesembuhan putri anda.

"Gimana Ma? Mama setuju? "Tanya Erik.

"Lakukan yang terbaik untuk anak saya dok. Saya hanya ingin dia sembuh dan kembali lagi seperti dulu. "Ucap Sofia sambil meneteskan air mata.

"Baik, kalau begitu saya akan siapkan berkas nya untuk ditanda tangan sebagai persetujuan dari pihak keluarga. Setelah itu besok Aluna akan mulai dengan kemo therapy.

"Apakah kami bisa menjenguknya?. Tanya Sofia lagi.

"Tentu saja. Aluna sudah dipindahkan keruang rawat inap. Tapi tolong masuk nya bergantian.

"Baik, kalau begitu kami permisi dok. Terima kasih. "Ucap Erik kemudian di angguki oleh dokter.

*****

Mobil Allegra melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Baru 3x ia bertemu dengan Aluna tapi rasa khawatir berhasil membuatnya frustasi. Ia sendiri pun tidak mengerti dengan dirinya yang ingin selalu berada didekat Aluna.

"Semoga lo gak kenapa-napa Lun. "Gumam AL.

Mobil Allegra sampai di Kindred Hospital Las Vegas. Rumah sakit terbesar dan mewah di Kota Las Vegas. Ia segera turun dari mobil lalu masuk ke dalam gedung rumah sakit.

"Permisi, saya mencari pasien atas nama Aluna Rachella Pattinson! "Tanya AL buru-buru.

"Tunggu sebentar Tuan. "Suster langsung mengetik mencari nama Aluna.

"Nona Aluna Rachella Pattinson, berada diruang Mawar kamar VVIP. Dari sini Tuan bisa naik lift menuju lantai 5. "Jelas suster.

"Baik. Trima kasih. "Ucap AL kemudian langsung menaiki lift menuju lantai 5.

Ting....

Pintu lift terbuka menandakan bahwa Allegra telah sampai ditujuan nya. Dengan langkah cepat ia langsung mencari ruang rawat inap Aluna.

"Ruang Mawar VVIP." Setelah membaca kembali berulang-ulang agar tidak salah memasuki kamar, akhirnya Allegra memberanikan diri masuk ke dalam ruangan Aluna.

Pandangan Allegra tak lepas melihat wajah cantik Aluna yang sering ia lihat berseri kini telah berubah menjadi pucat pasih. Seluruh tubuhnya terasa dingin. Entah mengapa Allegra ikut bersedih melihat Aluna yang saat ini terbaring lemah dihadapan nya.

Allegra menarik kursi yang berada di samping tempat tidur Aluna, kemudian duduk sambil memegang erat jemari tangan Aluna.

"Cepat sembuh! Lo sakit apa sampe pucet gini? Gue kangen lo yang cerewet tiap ketemu gue! Gue kangen lo yang petakilan! Suka marah-marah gak jelas ke gue! Gue kangen semua itu Lun. "Lirih AL, lalu mencium lembut punggung tangan Aluna.

Aktifitas Allegra barusan tak luput dari pandangan orang tua Aluna. Terlihat jelas bahwa pria yang ada didalam ruangan itu sangat mengkhawatirkan putri mereka.

"Kamu teman sekolahnya Aluna? "Tanya Sofia pelan, yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Aluna.

"Iya tante. Maaf kalo AL lancang masuk ke kamar rawat Aluna tanpa minta ijin dulu. "Ucap AL takut-takut jika orang tua Aluna akan memarahinya.

Sofia tersenyum ke arah AL. "Terima kasih ya sudah mau menjenguk anak saya.

"Iya tante, sama-sama. Oh ya kalo boleh saya tau Aluna sakit apa tan? "Tanya AL penasaran.

Sofia menatap Erik membuat AL bingung dengan sikap orang tua Aluna.

"Dia hanya kecapekan dan pola maknnya gak teratur, jadinya gini. "Ujar Erik. Sudah jelas apa yang di ucapkan Erik barusan adalah bohong.

"Oh kelelahan. Syukurlah kalo gitu. "Jawab AL.

Lucu memang padahal Allegra & Aluna belum lama saling kenal. Dan mereka pun tidak akrab layaknya seorang teman. Aluna selalu bersikap masa bodo terhadap Allegra. Berbeda dengan Allegra yang selalu bersikap manis kepada nya sejak pertemuan pertama mereka di supermarket.

Aluna mempunyai daya tarik tersendiri untuk seorang Allegra Calvary Pettruci. Entah mengapa, tapi inilah kenyataan nya bahwa Allegra sangat mengkhawatirkan Aluna dan rasa takut kehilangan langsung merasuki pikiran Allegra.

*****

Drrttt... Drrttt

Ponsel Ayunda bergetar menghentikan langkah nya lalu meraih ponsel tersebut dari dalam saku rok.

Mama Call...

"Iya, ada apa Ma?

"Sayang, kamu masih disekolah?

"Iya bentar lagi pulang. Emang ada apa?

"Gak ada apa-apa sayang, ya udah kamu hati-hati ya pulang nya. Jangan ngebut bawa mobil nya. Mama masih di rumah sakit.

"Iya Ma. See you!

Ayunda menaikan satu alisnya setelah memutuskan panggilan dari Sofia Mamanya.

"Tumben banget nanyain gue. Biasanya juga gak peduli gue pulang atau gak. "Gumam Ayunda lalu memasukan kembali ponsel nya ke dalam saku rok miliknya.









Haii guys!

Tetap pantengin terus yaa cerita ini

Jangan lupa votement nya juga :)

Thankyou and See you ❤

ALUNA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang