" ALUNA~05 "

50 33 14
                                    


• • Happy Reading • •


Krriingggg

Suara bell di SMA Zenith berbunyi sangat nyaring menandakan bahwa semua pelajaran hari ini telah selesai.
Seluruh anak-anak berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing. Begitu juga dengan Ayunda dan kedua sahabatnya.

Tepat di parkiran sekolah Ayunda berpapasan dengan Bella. "Gimana kondisi kakak lo sekarang? "Tanya Bella tanpa basa basi.

Ayunda menutup kasar pintu mobilnya. "Bisa gak lo nanya pake nada suara yang lembut hm? Gak punya sopan santun lo? "Geram Ayunda.

Bella tersenyum miring. "Songong banget nih bocah! "Batin Bella.

Bella maju satu langkah hingga tubuh Ayunda mentok dengan mobilnya.

"Lo tanya gue soal sopan santun? Lo ngaca gak sama diri lo? Kakak sendiri aja gak dianggep, sok-sok an ngomong sopan santun. Sakit jiwa lo! "Bella tersenyum sinis menatap Ayunda.

"Gak usah ikut campur urusan keluarga gue! Lo gak tau apa-apa! "Bentak Ayunda didepan wajah Bella dengan nafas yang memburu.

"Jelas gue ikut campur! Aluna sahabat gue, dan gue gak suka liat dia dikucilkan sama anak gak tau diri kaya lo! "Balas Bella tak kalah tegasnya.

Ayunda tertawa remeh. "Itu bukan urusan lo kakak kelas bar-bar! Gue peringatin sekali lagi jangan pernah ikut campur urusan gue kalo lo masih mau liat matahari besok! "Ucap Ayunda penuh penekanan.

Bella menyunggingkan senyumnya. "Silahkan! Gue gak takut! "Bisik Bella kemudian pergi meninggalkan Ayunda begitu saja.

Ayunda mengepalkan tangan nya kuat-kuat wajah nya memerah karna sedari tadi ia mencoba menahan amarahnya untuk tidak melukai Bella.

"Gue benci lo cewek penyakitan! "Geram Ayunda penuh amarah.

"Aarrgghh..!! Brengsek!"

Ayunda langsung menancap gas dan mobilnya melaju dengan cepat keluar dari halaman sekolah.

*****

Sesampainya di rumah, Ayunda mencari keberadaan orang tuanya. "Ma, Pa.. "Panggil Ayunda saat hendak memasuki ruang tamu.

Merasa tak ada sahutan dari kedua orang tuanya, ia kemudian memanggil Bi Asih.

"BIBII!! "Teriak Ayunda dari arah ruang tamu.

Bi Asih berlari kecil dari arah dapur. "Iya non ada apa? "Tanya Bi Asih sambil menunduk.

"Mama sama Papa kemana? Kok rumah sepi?! "Tanya Ayunda dengan nada suara kasar.

Bi Asih mengangkat wajah nya perlahan. "Nyonya dan Tuan masih di rumah sakit jagain non Aluna. "Jawab Bi Asih pelan.

Ayunda memutar bola matanya malas. "Emang dia sakit apaan, sampe harus di jaga segala. Manja banget jadi orang! "Ketus Ayunda.

Bi Asih tidak menyangka bahwa Ayunda sekejam itu terhadap Aluna kakaknya sendiri.
Bi Asih masih ingat betul bagaimana kejadian 10 tahun lalu yang membuat Ayunda menjadi gadis kasar seperti sekarang ini.

"Bibi! Kalo ditanya jawab jangan diem aja! Bibi punya mulut kan?! Bikin emosi deh! "Ayunda muak dengan Bi Asih karna tidak menjawab pertanyaannya.

"Maaf non. "Jawab Bi Asih menunduk.

"Maaf-maaf! Udah sana! Siapin makan, gue laper! "Suruh Ayunda.

"B-baik n-non. "Balas Bi Asih takut-takut.

Saat Bi Asih hendak melangkah menuju dapur, lagi-lagi langkahnya terhenti oleh suara lantang Ayunda.

"Cepetan! Gak pake lama! "Teriak Ayunda saat akan menaikki tangga menuju kamarnya.

ALUNA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang