𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐅𝐚𝐥𝐥𝐢𝐧' 𝐢𝐧 𝟑𝟎 𝐝𝐚𝐲𝐬

#1

『𝐓𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠』

Suara dentuman yang memekakkan telinga, ditangkap oleh Jeongwoo. Kakinya melangkah ke dalam tempat penuh orang-orang kelewat 'alim' itu berkumpul. Netra elangnya menatap seluruh sudut bar, mencari-cari sesosok pemuda yang jadi pusat atensinya beberapa minggu terakhir.

"Permisi." Pada akhirnya, Jeongwoo memutuskan untuk menginterupsi salah seorang bartender. Beruntung saja suara kerasnya masih bisa menyeimbangkan ricuh disana, sehingga ia langsung ditanggapi.

"Mau minum?"

"Oh? Enggak."

Si bartender menaikkan satu alisnya, bingung.
"Terus?"

"Mau nanya. Tau cowo yang masuk sini gak? Dia pake jaket hoodie, warna biru dongker oversize sama hot pants. Tingginya kira-kira se-gua lah, lebih pendek."

"Baru masuk?"

"Enggak juga sih. Sekitaran 15 atau 20 menit yang lalu kalo gak salah." Jeongwoo mengetukkan jarinya di meja bar.

Si bartender tampak mengingat-ingat sembari melayangkan tatap pada seantero ruangan. Lantas menjentikkan jari saat menangkap clue Jeongwoo.

"Oohh, Junghwan?"

"Lo kenal?"

Tak menyahut. Si bartender menunjuk ke arah tangga.
"Dia booking meja di VIP room lantai dua."

"Sendiri?"

"Iya." Si bartender mengangguk kecil.

"Oke, thanks—?"

"Haruto."

"Oh, iya. Thanks Haruto. Gua cabut dulu, ya."

Yang dipamiti mengangguk kecil. Menatap lamat pada langkah Jeongwoo yang menjauh. Lantas, menggelengkan kepala dan berusaha bersikap tak peduli.

༻✦༺ 　༻✧༺　༻✦༺

Mengabaikan seluruh pengacau di sekitar, Junghwan lebih terfokus pada cairan Caymus Vineyards yang ia teguk langsung dari botolnya.

Tak banyak. Hanya satu botol.

Satu botol di tangan, satu botol sudah kosong tergeletak di lantai begitu saja, satu botol di meja depannya, dan niatnya setelah habis tiga itu ia akan pesan satu lagi—jika masih dalam keadaan sadar.

Sebenarnya ia hanya sendiri. Duduk di meja yang bisa saja diisi 6 sampai 8 orang—kalau dia mau bawa teman. Dia juga bukan pemuda hypersex yang rela mengeluarkan uang hanya untuk menyewa wanita—juga, karena tidak tertarik pada mereka.