Prolog

2.6K 76 0
                                    

Dua garis merah terpampang dengan jelas dihadapannya, semua test pack yang ia pakai menunjukkan hal yang sama.

Hamil, satu kata yang mampu membuat dunianya seolah runtuh seketika. Menghancurkan mimpi dan cita - cita yang sudah ia rancang sebelumnya, merusak masa depan cerah yang sangat diimpikannya. Tubuh Indri ambruk begitu saja diatas lantai kamar mandi. Bulir bening berdesakkan dipelupuk matanya, berlomba untuk turun membasahi wajah cantiknya.

"Hiks, ayah, bunda, kakak, maafin Indi hiks. Maaf, Indi udah gagal. Indi udah bener-bener hancur sekarang."

Tangis Indri pecah seketika, menggema keseluruh ruangan.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Rasa kalut sekaligus takut menyelimuti hati dan pikirannya, banyangan buruk menguasai kepalanya. Indri benar-bernar frustasi sekarang, memikirkan masa depannya yang sudah hancur lebur menjadi abu. Belum lagi reaksi keluarganya yang pastinya akan sangat marah dan kecewa.

Selama ini dirinya selalu menjadi harapan dan kebanggaan keluarganya, selalu memberikan yang terbaik pada ayah dan bunda dengan beragam piagam dan prestasi yang diraihnya. Kini dia malah menorehkan aib yang sangat besar bagi keluarga. Hamil diluar nikah menjadi mimpi buruk yang akan terus menghantuinya mulai sekarang.

_____
_____

Purwakarta 26 Juli 2020
Repost: Kota yang sama, Senin 20 Juni 2022
Revisi ulang: Juni 2023

Pregnant: Between Responsibility And Dream(Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang