Chapter 04

218 31 3
                                    


Jeno menggigit bibir bawahnya sendiri ketika berhadapan dengan sepasang suami-istri yang bersetelan rapi, memandang penuh kasih kearahnya tidak, lebih tepatnya tatapan penuh harap.

"Kalian sudah menjalin hubungan cukup lama kan?" Kata pria tua yang lebih tua dari ayahnya.

Jaehyun hanya menyimak pembicaraan kedua orang ini begitu pula dengan Mark dan Taeyong. Ia tak akan ikut campur dalam urusan percintaan anaknya, iya Jeno Jung tengah dihadapkan dengan situasi dimana ia harus memilih.

"Begini, kami memang memiliki hubungan tap—"

"Bagus! Kita harus mempersiapkan segala sesuatu sejak awal, kau akan menikah dengan Yiyang." Potong ibu dari pihak wanita yang dulu pernah menjalin hubungan dengan Jeno.

Mulut Jeno ternganga, maksudnya menikah apa? Jeno sudah menikah dan mau memiliki bayi apa-apaan ini.

Mata Jeno mentatap penuh tanya pada sosok Yiyang di sebelah ibunya, apa yang gadis itu katakan pada kedua orangtuanya hingga bersenang hati memasuki kediaman Jung. Mereka sudah putus sebelum Jeno menjalin hubungan dengan Nana; istrinya.

"Tunggu, apa maksudnya dengan menikah?" Tanya Mark bingung, sama halnya dengan ibu dan ayahnya yang menampilkan wajah kebingungan.

Ibu Yiyang mengangguk kecil, "iya, kan Yiyang sama Jeno sudah lama sekali menjadi sepasang kekasih harus naik satu tingkat lagi dong, iyakan yah?"

Ia meminta persetujuan pada suaminya yang langsung diangguki oleh pria tua tersebut. "Benar sekali, Jeno sudah sangat cocok dengan putriku Yiyang, akan lebih baik jika di nikahkan saja benar begitu kan, tuan Jung?"

Alis Jaehyun mengkerut saat si tua meminta pendapatnya, "apa tidak terlalu terburu-buru, lagi pula Jeno sudah mempunyai—"

"Jeno kan punya ku, iyakan Jen?"

"Tapi itu dulu, kau bukan lagi kekasih ku!" Kata Jeno telak, membuat orangtua Yiyang menatap satu sama lain.

"Tunggu, bagaimana kau mengatakan hal itu sesudah Yiyang mengandung anakmu?" Ibu Yiyang terlihat sedikit bersabar dengan masih memperlihatkan senyum anggunnya.

Jeno menggeleng, kemudian tertawa keras. "Permainan bodoh apa ini, kau kehilangan bajingan mu lalu mencari ku?"

"Dengar ya, aku hanya meniduri Jaemin yang tengah mengandung anakku, lalu kau?" Jeno menunjuk Yiyang, "kau siapa? Anakku hanya ada diperut Jaemin yang sudah kunikahi."

"Cih, kehilangan jalan tuan putri?" Sindir Mark, dan buru-buru merapatkan bibirnya ketika Taeyong melotot kearahnya.

Taeyong menghela samar, "maaf sebelumnya, tapi Jeno memang sudah menikah dengan Jaemin yang tengah mengandung anaknya, jika memang putri kalian hamil seharusnya itu sudah sangat membesar sekarang."

Sang ibu tau kapan Jeno putus bersama Yiyang, jeno banyak cerita pada Taeyong mengenai Yiyang yang memang senang bermain dengan dunia malam, jika iya pun hamil kenapa baru sekarang mengadu pada keluarga Jung.

"Sepertinya anda salah rumah tuan, selamat mencari ayah bayinya!" Mark mendecih sebelum meninggalkan ruang tamu, rencananya Mark akan menemui Haechan yang sedang memiliki waktu luang untuk bersantai.

Ah, rasanya rindu sekali. Ingin melepas penatnya pada sosok manis dengan tubuh berisi itu. Hanya cuddleling jangan khawatir, walaupun Haechan sangat menggoda untuk disetubuhi.

Jaehyun sedikit menyamankan duduknya, berniat untuk berbicara santai pada sosok orang tua Yiyang yang tidak percaya akan putrinya, rendahan sekali. "Maaf terkesan tidak sopan, tapi kami memiliki kesibukan lain dan jika tak ada urusan lagi sudah seharusnya kalian pergi, maksudku—" ia menjeda, merasa jika perkataannya terlalu kasar untuk diperdengarkan.

Be With You (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang