Sayup-sayup terdengar suara gamelan terdengar di antara hutan di sekitar pabrik gula , terlihat seorang wanita muda menari dengan gemulai di tengah-tengah cahaya bulan purnama..
Tapi... darimana asal suara gamelan itu? Tidak ada satupun tanda-tanda pemain maupun alat musik gamelan di sekitar sini?
Yang anehnya lagi , mereka.. makhluk halus para penunggu pabrik yang sudah lama tidak menampakan diri, kini berkumpul di sekitar wanita itu ..
Aneh.. tidak, lebih tepatnya mengerikan! Tarian wanita itu semakin menggila.. ia memaksa memutar sendi-sendi tubuhnya ke arah yang tidak wajar..
Aku berlari mendekati wanita itu mencoba menahan gerakanya , namun tenaganya terlalu besar..
Sesuatu sedang merasuki tubuh wanita ini..
Sebuah doa dan ayat-ayat suci kubacakan untuk menenangkan wanita itu..
Cukup lama.. hingga akhirnya wanita itu terbaring lemas dan tak berdaya.
....
...
Kota jogja , sebuah kota yang pasti akan sulit dilupakan oleh siapapun yang berkunjung ke tempat ini. Rasa nyaman kota ini takkan pudar walaupun hanya dinikmati dengan berjalan-jalan dengan vespa tua ini.
Terlihat sebuah kereta telah berhenti di stasiun , aku memarkirkan motor dan menunggu seseorang keluar mengenali vespa tua ini.
" Cahyo!" teriak seseorang seumuranku yang baru saja keluar dari stasiun.
"Ojek mas...? " Jawabku dengan sedikit meledek.
"iya , ojek mas... ke pemakaman ya" balasnya
"asem.. mbok pikir aku demit" jawabku sambil menepuk helm yang sedang dipakainya.
Danan adalah teman seperjuanganku saat bekerja di pabrik gula walaupun sekarang ia memilih berhenti dan mencoba peruntungan untuk melamar di perusahaan swasta di jogja.
"Cahyo... perempuan yang kamu ceritain itu masih di rumah Paklek?" Tanya Danan kepadaku.
Aku memang sudah menceritakan mengenai seorang perempuan aneh yang di temukan di hutan belakang pabrik gula.
" Masih , makanya kamu temuin dulu... tanggung jawab kamu!" Jawabku meledek
" ngeledek aja kamu... " balasnya
"lha piye.. ditemukan seorang perempuan yang ga inget apa-apa , petunjuknya cuma di tasnya ada fotomu..." Jelasku
" yowis... tar kita temuin dulu aja, cepetan gas.." jawab danan dengan raut muka yang penasaran.
Vespa tua kulaju dengan santai menuju ke rumah paklek di klaten , topik-topik ringan tak berhenti bermunculan saat perjalanan. Wajar saja, selama kejadian di imah leuweung kita hanya membahas masalah-masalah yang serius. Perjalanan yang harusnya cukup lama jadi terasa cukup singkat , tanpa terasa kami sudah sampai di rumah paklek.
..
"Kulo nuwun... " Aku mengetuk pintu rumah paklek yang tak jauh dari rumahku.
Seorang pria berambut putih terlihat buru-buru keluar membukakan pintu.
" Eh Danan.. udah sampe, yuk masuk dulu " Sambut pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Gending Alas Mayit
HorrorSuara gamelan terdengar tanpa henti sepanjang malam , Warga mencoba mencari sumber dari suara musik gamelan tersebut. Namun suara itu berasal dari hutan desa... Saat malam sudah mencapai puncaknya , terdengar suara teriakan dari rumah Aswangga, seor...