Part 6 - Geni Baraloka

1.5K 89 9
                                    

Suara gamelan mengalun tanpa henti , Terlihat sesosok demit perempuan berdiri tepat disamping sahabatku Danan.

" Kalian!! Kalian yang telah membunuh Laksmi!" Teriak Danan yang baru sadar dari penglihatanya.

wajah danan terlihat merah padam , emosi terpancar jelas dari wajahnya. Sebuah mantra terucap dari mulutnya, dan itu diarahkan ke warga desa.

Aku melemparkan gong kecil yang ku pegang dan segera menghalangi serangan Danan yang diarahkan ke warga desa.

" Danan... eling Danan! Demit itu mempengaruhi kamu" Teriaku sambil menunjuk pada hantu laksmi yang tertawa dengan mengerikan.

" Bunuh.... Bunuh mereka danan, balaskan dendamku!" Demit itu terus membisikan kata itu ke danan.

" Minggir Cahyo! Jangan lindungi mereka... mereka lebih biadab dari setan-setan itu!" Ucap Danan yang masih berusaha menyerang Aswangga.

" Aswangga memaksa Laksmi untuk melayani nafsu bejatnya, Anak buahnya memperkosa dan meninggalkan jasad laksmi begitu saja di Alas mayit... " Teriak danan dengan penuh emosi.

"Warga desa yang menyebabkan orang tua Laksmi mati! Terutama si kepala desa keparat itu! "

Aku menoleh kepada kepala desa dan Aswangga memastikan kebenaranya. Mereka terlihat pucat dan berusaha meninggalkan balai desa.

" Bukan begini caranya Danan! " Teriaku kepada danan sembari melindungi Aswangga dan kepala desa.

" Kalau kamu melindungi mereka? Aku ga akan segan-segan" Ucap danan dengan geram.

"Aku ki koncomu Danan! Tenang dulu" ucapku berusaha meyakinkan danan.

Namun danan tidak peduli , ia menyerangku dan menerjang keluar mengejar Aswangga dan kepala desa.

Sebuah pukulan yang diselimuti mantra penguat dihujamkan kepada Aswangga ,namun anak buah aswangga mencoba menahanya dan mereka berakhir dengan tebaring tak berdaya di tanah.

"Piye iki pak kades..." (gimana nih pak kades) Tanya Aswangga pada pak kades yang ada di sampingnya.

"Wis, kamu tenang dulu.." jawab pak kades, sambill menyiapkan sesuatu dari kantungnya.

Aku tidak punya pilihan , sepertinya aku harus melawan danan dengan kekuatan penuh sebelum ia menghabisi warga desa.

" Kematianpun tak cukup untuk membalaskan rasa sakit laksmi.." Danan bersiap sekali lagi membaca mantra untuk menyerang aswangga namun aku berhasil mementalkanya.

" Kalau kamu mau menghabisi warga desa, berarti lawanmu adalah aku" Ucapku berdiri tepat dihadapan Danan.

"Baik Kalau itu maumu" Jawab Danan tanpa banyak bicara.

Ajian lebur saketi adalah ilmu pukuran jarak jauh andalan danan , ia merapalkan itu dan mengarahkan kepadaku.ku

Sulit untuk menghindarinya , namun dengan meminjam kekuatan wanasura , roh kera pelindung dari hutan wanamarta aku melompat setinggi tingginya dan menghindarinya.

Pukulan keras kuhampirkan pada tubuh cahyo yang membuat ia terpental , secara fisik harusnya ia tidak bisa menahan pukulanku yang diselimuti kekuatan roh wanasura.

Suara gamelan terdengar semakin keras , danan merespon suara itu dan bangkit lagi seolah tak terjadi apa-apa. Ia membaca mantra dan menarik sebuah keris dari sukmanya.

2. Gending Alas MayitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang