Play music 👆🏻
Budayakan vote dan comment ya
Para pembaca...
Selamat membaca"Kita tidak bisa membaca masa depan.
Tapi, aku harap kau dan aku menjadi takdir."Hari yang cerah di pagi hari, celah-celah bayangan pohon yang berbaris. Hangatnya menghangatkan tubuh, membuat semakin bersemangat untuk lari di pagi hari.
Terlihat pohon yang berbaris mengelilingi danau, angin yang bertiup menggerakkan daun-daun yang berjatuhan, orang-orang yang berlari kecil di sekitar danau, membuat aku jatuh cinta dengan tempat ini.
Karen mengenakan baju berlengan pendek dan celana panjang. Sembari berjalan menyusuri danau tempat biasa ia berlari pagi dan terkadang malam hari.
Ia mendapatkan panggilan, yang tak jauh adalah Selena.
Gue berharap Kenzo yang telpon.
Karen mengaktifkan earphone nya. "Why?"
"Loh bilang siapa? Okay gue kesana sekarang." Ia menutup ponsel terlebih dahulu dan langsung menghubungi seseorang. "Nan, siapin mobil, gue tunggu di depan." Sambil berlari cepat meninggalkan danau.
***
Nando bergegas, saat ia mengenakan jaketnya. Karen tiba dan lngsung mengambil kunci mobil di tangan Nando. Ia terkejut dan mendongak melihat Karen yang langsung masuk dan menyalakan mobil dan pergi begitu saja.
"Tuh anak." Gumam Nando langsung berlari masuk ke dalam rumah. Tak lama itu keluar dari garasi, mengendarai sepeda motor miliknya. Melacak mobil Karen dan mengikutinya.
***
Setiba di Yegu Hospital. Karen memarkirkan mobilnya di depan pintu Yegu Hospital, membuka pintunya dan berlari masuk ke dalam tanpa menutupnya kembali.
Satpam yang bertugas disana mendekati mobil milik Karen. Seru satpam kepada Karen. Tapi, nihil Karen mengabaikan panggilan itu.
Nando yang baru saja tiba mengambil alih."Ini mobil majikan gua Pak." Ucap Nando tiba-tiba sambil menunjukkan STNK (Surat tanda naik kendaraan) Satpam menatap dan mengangguk sebagai jawaban. "Maaf Pak sebelumnya." Lanjut Nando.
Langsung masuk ke dalam mobil Nando bergegas memarkirkan mobilnya.
***
Karen berlari ke ruang ICU terengah-engah, lihatnya dari kaca pintu seorang wanita yang sedang dilepaskan alat bantu dari rumah sakit oleh perawat. Tangis Kenzo pecah kepada Ibunya. Ia memeluk tubuh dingin Ibunya erat. Tidak rela kehilangan orang yang ia sanyangi.
Satu persatu mereka masuk mengelilingi ranjang. Semua menangis kehilangan.
Tanpa sadar air mata Karen terjatuh.
Kenzo menjerit kesal, menangis sambil memeluk Ibunya. Ayahnya menarik Kenzo menjauh dari Ibunya. Kenzo melawan tak terkontrol, tangisnya histeris. Tiba-tiba Karen muncul menarik kasar Kenzo. Ia memegang kedua tangannya sambil berteriak menangis.
Kenzo!
"Ren." Sahutnya tersadar sambil memeluk Karen cepat.
"Jangan kek gini," Ucap Karen membalas pelukkan Kenzo dan menepuk belakangnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKA
RomanceSebelum dibaca follow dulu ya Moonshhine ^^ Menceritakan kisah seseorang wanita yang bernama El Karen Tengker. Ia mahasiswi perguruan tinggi di salah satu Universitas Jakarta. Karen panggilannya, ia anak tunggal dari keluarga Mario Tengker. Suatu ke...