Gaun putih selutut. Seorang diri, berjalan menelusuri bunga-bunga yang bermekaran di sekelilingnya. Senyumnya mengalihkan dunia. Ia seperti Putri Bunga yang hidup hanya seorang diri dengan para kurcaci.
Seorang pria berjalan kearahnya, sinar di wajahnya menyilaukan. Perlahan ia mendekat, pria itu adalah Kenzo. Karen menatap Kenzo dekat. Tangan Kenzo berlahan meraih tengkuk leher Karen. Ia berlahan menutup matanya, dan berlahan mendekati bibir kecil Karen. Ia mencium Karen. Karen berlahan-lahan menutup matanya, menikmati.
Tiba-tiba....
Karen merasakan perutnya yang tertusuk dengan keras. Dengan cepat ia mendorong wajahnya dari Kenzo. Tatapnya, meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Berlahan sosok Kenzo berubah menjadi Al yang dingin.
Tanpa bicara Al menancapkan pisau itu lebih dalam, senyum miring Al.
"Aaahh..." Desah Karen terbangun kesakitan, sambil memegang perutnya. "Aah... itu sangat sakit." Cibirnya sambil meraba-raba kembali perutnya.
Mimpi indah Karen berubah menjadi mimpi buruk baginya. Di lihatnya pukul masih menunjukkan 02.32 malam. Ingin kembali tidur. Tapi, ia takut mimpi buruk terulang lagi. Ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya.
***
Saat ini Karen tengah berada di Rooftop dengan selimut di pangkuannya. Sebotol soju yang Karen pegang dengan gelas berukuran mungil, meneguknya langsung.
Tuang Karen kembali. Raih Nando tiba-tiba dan duduk di samping Karen.
"Gue suka loh." Ucap Karen tiba-tiba sambil menatap Nando.
Lirik Nando terkejut. "Loh sakit!" Histeris Nando.
"Gue serius! Udah lama banget." Jelasnya.
Geleng-geleng kepala, Nando tak percaya. "Loh udah gue anggap kek kakak gue sendiri."
"Maksud loh? Gue tua!" Tatap tajam Karen.
"Adik maksudnya... Jadi, loh beneran suka sama gue?" Tanya Nando kepedean.
"Gak lah! Mana mungkin. Gue cuma mau denger jawaban luh aja, sebagai contoh." Terang Karen sambil memakan cemilan.
"Siapa? Kenzo?" Tanya Nando di balas anggukkan oleh Karen.
"Besok siang Mama Papa loh pulang, mau ikut jemput?" Tawar Nando.
"Mau. Tapi, gak ah... gak gue males nantinya." Sahut Karen sambil meraih satu botol soju, ingin meneguknya. Tetapi, Nando telah merebutnya dari tangan Karen.
"Ini! Yang gue gak suka sama loh." Teriak Karen sambil memukul tubuh Nando.
"Bodoh amat, wekk!!" Canda Nando sambil menyelerkan lidah.
Saling melempar candaan, dan berbicara layaknya seorang adik, kakak. Malam pun semakin dingin. Dua botol Soju pun kini telah kosong.
***
Di Bandara...
"Karen. Gak ikut?" Tanya Mario kepada Nando.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKA
RomanceSebelum dibaca follow dulu ya Moonshhine ^^ Menceritakan kisah seseorang wanita yang bernama El Karen Tengker. Ia mahasiswi perguruan tinggi di salah satu Universitas Jakarta. Karen panggilannya, ia anak tunggal dari keluarga Mario Tengker. Suatu ke...