Capter 10

206 25 5
                                    

"Pertunangan
El Karen Tengker & Alberto Jacob"

Pukul 20.30 malam

Al membuka kotak cincin dan berlahan mengenakkan nya kepada Karen. Bola mata Karen berlahan menatap Al.

Tiba-tiba saja Steffy menyela sehingga dirinya ada di barisan awal yang kini berhadapan dengan Al. Sontak saja ia menghentikan pergerakan nya dan menatap Steffy sedih alih-alih berubah seketika menjadi dingin dan mengalihkan pandangan nya hingga kembali mengenakkan cincin ke jari manis Karen.

Steffy memandang sakit, meneteskan air matanya, membalikkan tubuhnya lalu meninggalkan tanpa melihat kebelakang.

Tepukan tangan dari seluruh tamu undangan  yang tak jauh adalah Keluarga besar Tengker dan Jacob. Sorot mata Al tertuju kepada Steffy Kekasihnya yang berjalan meninggalkan acara.

"Al?" Panggil Karen sambil menatapnya.

"Ha?" Sahut Al spontan.

"Lo gak lupa kan dengan rencana kita?" Tanya Karen.

Al menggeleng sebagai jawabannya, meraih tangan Karen dan menggenggamnya lalu menghampiri tamu satu persatu mengucapkan terima kasih.

"Para bocah gak ada yang dateng?" Ledek Karen serius.

Menatap Karen sinis.

"Senyum." Ucap Karen di balas tajam.

Tersenyum seketika membuat jantung Karen berdegup tiba-tiba.

"Tante-tante lo mana?" Balik tanya Al membuat Karen tersadar.

"Tante gue... Itu." Bingung, sambil menunjuk kearah keluarganya.

"Temen lo begok!"

"Maksud lo! Temen gue." Berpikir. "Lo ngatain gue tante-tante." Lanjutnya tak terima.

Senyum miring di wajahnya membuat Karen prustasi.

"Al! Selamat ya, tante gak sabar lagi ke acara inti." Seru Tante Al menghampiri Al dan Karen. Al langsung mengelus rambut Karen.

"Cocok ya Kak, sama-sama cantik dan tampan." Sahut yang lain.

"Iya dong, jadi gak sabar anak kita mukanya gimana." Canda Al membuat Karen menepuk kuat tubuh belakangnya, mata bertemu mata sambil menyengir dan tertawa bersama.

Sembari melemparkan tawa canda dan ucapan selamat dan doa satu persatu bergantian.

Setelah acara pertunangan telah usai. Keluarga besar Jacob pamit pulang dari kediaman mempelai wanita.

"Azel mana?" Tanya Al tergesa-gesa sambil mengikuti Ben melihat Ayahnya yang sedang berbincang dengan Mario.

"Mario, kita pamit dulu, ya... Sih Al mana?" Pamit Nardo sambil mata mencari-cari.

"Al gak enak badan, jadi Bunda suruh masuk mobil." Sahut Aliyah mengalihkan.

"Suruh istirahat, kasian." Sahut Mario.

***

"Al gue gak ikut campur." Ucap Azel.

"Gue juga." Sahut Ben.

ALKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang