Penengah

42 32 8
                                    

Hai, pembaca HIS (Hanara's Invisible Side) yang setia...

Apa kabar? Maaf nih aku ngga sempet update Jum'at kemarin.

Jadi, In sha Allah hari ini aku akan update 2 Chapter!
Semoga kalian semua bisa menikmati dan selalu setia jadi pembaca cerita ini.

Love you all.

Selamat membaca... <3

                                                                                                     _ _ _

"Jeng jeng jeng jeng..." sorak murid-murid sebagai backsound pendukung untuk pak Rian.

"Hari ini, dikarenakan Bu Anne, Guru Olahraga kelas XI, sedang ada kegiatan ke luar sekolah... maka, kita akan merubah jadwal dari pengambilan nilai olahraga menjadi pertandingan persahabatan dengan kelas XI IPA 1!!!" ujar Pak Rian yang langsung disambut dengan teriakan gembira murid-murid cewek dan sorakan kesal murid-murid cowok.

Bagaimana tidak? Kelas XI IPA 1 terkenal dengan murid-murid cowok yang cakep dan ulung dalam permainan basket. Tentu saja hal ini membuat murid perempuan menjadi kegirangan karena bisa cuci mata sekaligus tebar pesona ke kakak kelas, sedangkan murid cowok menjadi kesal karena harus beradu basket dengan kakak kelas yang terkenal jago basket.

Tak lama setelah Pak Rian memberikan pengumuman tersebut, terlihat murid kelas XI IPA 1 mulai memasuki lapangan. Mereka lalu membuat barisan di sebelah kelas X IPA 1. Sontak murid-murid cewek kelas X semakin riuh berbisik-bisik.

"Okay, Karena ini pertandingan persahabatan untuk mengisi jam olahraga, bapak persilahkan kalian untuk berunding perkelas guna membentuk 1 tim yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Tim inilah yang nantinya akan bertanding mewakili masing-masing kelas. Oh iya... Kalian juga bisa menunjuk anggota cadangan yang terdiri dari 1 laki laki dan 1 perempuan." Pak Rian menjelaskan sambil melemparkan pandangannya ke arah seluruh murid yang sedang berbaris.

Terdengar sorak sorai dari masing-masing kelas, terutama dari siswa perempuan kelas X.

"Oh My Goshhh... Gue pokoknya harus jadi yang tanding!" Zyta berujar dengan tatapan berapi-api.

"Emang lo jago gitu main basket?" Tanya Hanara polos. Karena sepengetahuannya kemampuan Zyta dalam bermain basket tak berbeda jauh darinya yang notabene ngga suka olahraga.

"Ya ngga juga sih..." balas Zyta sambil menggaruk kepala.

"Paling juga mau tebar pesona sama kakak kelas." Sahut Savina.

"Ye... itu mah elo yang suka tebar pesona!" tepis Zyta tidak terima.

"Hahaha... Terus? Kenapa dong lo pingin banget ikutan tanding? Kan capek. Panas lagi." Tanya Hanara sambil sesekali melindungi matanya yang sensitif dari sinar matahari.

"Iih... gimana sih lo pada?! Ini kan kelasnya kak Reiga, Ketua OSIS baru kita!!!" jawab Zyta lagi sambil matanya sibuk celingak celinguk mencari sosok Reiga di antara murid kelas XI.

"Hah?" mata Savina membulat, "Masa sih? Kok gue ngga liat?" kini Savina juga ikut-ikutan menebar pandangan ke sekeliling dengan cukup heboh.

"Lah? Kenapa lo jadi ikutan heboh? Bukannya lo ngga suka tipe good boy kayak kak Reiga ya?" Zyta menatap Savina sekilas dengan heran sambil kemudian tetap mencari sosok Reiga yang masih belum keliatan.

"Ya nggak apa-apa dong. Meskipun dia bukan tipe gue banget, tap ikan doi ketua OSIS. Lumayanlah buat dipansos-in." Savina menjawab dengan nada jenaka.

Hanara's Invisible SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang