6- Akting Farren

7 2 0
                                    

Hari ini Kael datang ke sekolah pagi sekali. Ia diantar oleh ayahnya. Belum ada siapa-siapa dikelas selain dirinya.

Awalnya Kael berfikir untuk ke Kantin saja, namun ia benar-benar kehilangan selera makan setelah mengingat perkataan ayahnya di mobil tadi.

"Kenapa kamu selalu menganggap ayah jahat Kael? Ayah kecewa kamu benar-benar tidak tau ayah. Bahkan apapun yang ayah lakukan salah Dimata anak ayah," Ucap Dirga.

"Ayah selalu mukulin ibu dan itu salah. Ayah kenapa nggak lepasin ibu aja?" Tanya Kael

"Kalau ayah pisah sama ibumu kamu harus tetap ikut ayah. Kamu tau itukan?" Ucap Ayah

"Kael akan tinggal dengan ibu sampai ibu menikah lagi jika dia memang ingin menikah lagi," Ucap Kael

"Kamu benar-benar benci ayah?" Tanya Dirga lagi.

"Yah pliss. Kael nggak mau ibu sedih terus. Ayah sudah nyiksa dia tapi setelah pisah ayah harus pisahkan Kael sama ibu?"

"Ayah akan lakuin segala hal agar kamu tetap sama ayah"

"Ayah egois!"

"Egois? Ayah yang egois atau kamu yang nggak pernah mau dengerin ayah? Ayah yang egois atau kamu yang nggak tau ayah? Ayah yang egois atau kamu yang selalu anggap ayah jahat? Kapan kamu lihat ayah Kael?" Ucapan Dirga membuat Kael terdiam.

Sejak mamanya selalu disiksa oleh ayahnya, Kael memang tak pernah mau berbicara baik dengan ayahnya. Ia memang selalu menyalahkan ayahnya tanpa mau mendengar penjelasan ayahnya. Ia merasa cukup dengan penjelasan ibunya.

Bukan hanya sekali dia terlibat percakapan seperti itu dengan ayahnya dan pada akhirnya obrolan itu selalu diakhiri dengan ungkapan kecewa ayahnya.

Lama termenung membuat Kael tak menyadari Farren tengah duduk disampingnya. Cowok itu memperhatikannya dengan sebelah tangannya menumpu dagunya.

"Fuck," Ucap Kael terkejut menyadari Farren didekatnya.

"Kasar banget mulutnya" Farren menyandarkan punggungnya di bangku, tatapannya masih tak lepas pada Kael.

"Minggir Lo!" Kael memukulkan tasnya pada Farren.

"Ck, gue cuma duduk. Lo kok sensian banget," Ucap Farren

Brak

"Gue bilang jangan ganggu gue lagi!" Ucap Kael emosi

"PD banget. Gue cuma duduk, nggak ganggu. Lo nganggap gue ganggu Lo padahal gue nggak ngapa-ngapain?" Ucap Farren.

"Gue merasa terganggu," Ucap Kael

"Walaupun gue cuma duduk?"

"Tapi Lo liatin gue"

"Lo juga liat gue sekarang Lo ganggu gue dong?" Ucap Farren

"Pergi! Gue pernah bilang jangan ganggu gue lagi!" Perintah Kael.

"Gue cuma duduk, janji nggak ganggu," Ucap Farren

"Lo ganggu," Ucap Kael hampir teriak

"Enggak Kael," Ucap Farren lembut.

"Lo jangan sok kenal yah sama gue," Ucap Kael menaiki kursi, meja dan setelah itu melompat untuk keluar kelas.

"Kan kemarin kenalan" Farren mengikuti Kael.

Kael dan Titan berpapasan depan pintu kelas.

"Hai Kael aku bawain kamu bek-," Ucap Titan terpotong karena Kael hanya melewatinya begitu saja. Titan tersenyum kecut.

"Sini gue yang ngasih," Ucap Farren mengambil kotak bekal di tangan Titan dan berlalri mengikuti Kael.

Titan terkejut. Masih dengan keterkejutannya ia malah kembali dikejutkan oleh Ajil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang