Di hari liburnya, Yuri memilih untuk menghabiskan waktunya dengan berbaring di kamarnya dan tidak melakukan apapun selain menatap langit-langit kamarnya selama beberapa menit terakhir.
Baginya yang terbiasa untuk bekerja keras, diam seperti itu jauh lebih melelahkan.
"Aish, si Kai sialan itu, bagaimana bisa ia mendapatkan teman kencan? Kuharap si jelek itu gagal.", keluh Yuri yang benar-benar sudah merasa bosan.
Dengan sangat malas, Yuri akhirnya beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju dapur.
Tujuannya ingin membuat masakan untuk dirinya siang itu sambil menonton drama atau film yang saat ini sedang tayang di televisi.
Dengan lihai ia memotong bahan-bahan masakannya dan setelah jadi ia membawanya ke ruang televisi lalu memilih untuk menonton dramanya sendiri.
"Ckck, hati-hati, kau mungkin akan masuk rumah sakit jiwa besok karena terlalu mencintai dirimu sendiri.", Yuri melirik singkat pada Kai yang langsung mendudukan tubuhnya di tempat kosong di sebelahnya.
"Kau sudah pulang? Cepat sekali.", tanya Yuri.
"Eoh itu..punggung eomma sakit dan dia memintaku untuk membuat kimchi hari ini. Semua kubis dan lobak sudah dibeli, jadi tidak bisa ditunda lagi.", jawab Kai yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Yuri.
"Tunggu dulu..lalu kenapa kau berada disini sekarang?", tanya Yuri yang menyadari kejanggalannya.
"Yakk bodoh, aku tidak bisa mengerjakannya sendiri. Kau harus membantuku.", jawab Kai membuat Yuri melemparkan tatapan tidak setujunya.
"Tidak mau! Kau kerjakan sendiri!"
"Yakk! Salah siapa aku tidak punya teman selain wanita jahat dan menyebalkan sepertimu?!", omel Kai.
Yuri tercengang akan perkataan Kai namun ia tidak membalas perkataannya lagi dan terlihat menimbang permintaan pria itu.
"Apa banyak?", tanya Yuri.
"Tidak, eomma hanya membeli dua box.."
"Apa?! Membuat kimchi di tengah musim panas saja sudah aneh tapi apa katamu?! Dua box?! Kau gila.", sela Yuri dengan kedua matanya yang melebar karena terkejut.
"Aku tahu ini memang gila. Tapi apa yang harus aku lakukan dengan kubis-kubis itu? Badanku bisa terbelah menjadi dua kalau mengerjakannya sendirian. Bantu aku..", ucap Kai sambil menunjukkan ekspresi memelasnya berharap Yuri akan membantunya.
"Aish, baiklah. Aku akan bersiap dulu.", balas Yuri membuat Kai melompat kegirangan sedangkan Yuri berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian.
~
Sehun hari itu pulang ke rumahnya karena ibunya memerintahkannya untuk makan malam bersama.
"Bersikap baiklah pada Sejeong. Dia gadis yang baik Sehun-ah. Seharusnya kau tahu itu mengingat dia teman semasa kecilmu.", ucap eomma Sehun saat dirinya menyiapkan lauk untuk suaminya.
"Yeobo..", ayah Sehun terlihat tidak nyaman dan berusaha menegur istrinya karena takut suasana hikmat makan malam itu terganggu.
"Yuri juga baik.", sahut Sehun membuat ibunya menatap ke arahnya kesal.
"Tapi aku tidak menyukainya."
"Kenapa? Biar aku dengar alasan eomma tidak menyukainya.", tanya Sehun penasaran dengan alasan sang ibu.
Sedangkan yang ditanya terlihat memutar matanya malas hingga akhirnya manik matanya kembali bertemu dengan milik putranya.
"Karena dia tidak berminat untuk menikah.", jawab eomma Sehun membuat kedua pria itu saling bertatapan dengan kening berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Days, Summer Nights (Completed)
Fanfiction(Special Summer) Romansa hubungan antara sang aktris cantik terkenal dan juga seorang dokter bedah tampan yang memikat hati setiap kaum hawa. "Peraturan nomor satu, kita harus membagi waktu bersama sebaik mungkin.", - Oh Sehun. "Kedua, jangan perna...