2. Misplaced

3.1K 369 11
                                    

Malam ini Jennie akan menghadiri pesta kelulusan mantannya. Yah dia berkencan dengan junior di kampusnya.

Memakai dress hitam selutut dan ditemani tas channel kebanggaannya ia menunggu seseorang akan menjemputnya di lobi apartemen.

Bruum.. brumm.. ckiit..

Decitan suara ban mobil Lamborghini berhenti tepat di depan pintu lobi. Sang pemilik mobil keluar dengan atasan kemeja dengan dua kancing atas terbuka menampakkan garis lehernya yang tegas, celana jeans hitam dengan beberapa robekan di lututnya juga sneaker yang melekat pada kaki panjangnya. Melirik ponselnya, sepertinya akan menghubungi seseorang.

Drrtt.. drrrtt...

"Yeobseo?" dering telepon membuyarkan lamunan Jennie yang sedang mengagumi makhluk di depannya.

"Eoh kau disini?" ucap seseorang didepannya.

"Hah?" kaget Jennie.

Tut....

Sambungan telepon dimatikan oleh lawan bicaranya.

"Kenalkan aku Park Jisoo, kau sudah menunggu lama?" Jisoo menyodorkan tangannya.

"Ah y-ya? ah aku Kim Jennie, tidak aku baru saja turun" ucap Jennie kikuk menjabat uluran tangan malaikat didepannya.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Jisoo membukakan pintu penumpang.

"Ah ya, terima kasih" jawab Jennie masih terlihat gugup memasuki mobil Jisoo.

Bruuuuuummm...

Lamborgini hitam milik Jisoo meninggal area apartemen.

"Aku dengar ini pesta mantan kekasihmu?" tanya Jisoo disela ia menyetir.

"Ya begitulah"

"Apa kau juga dari jurusan kami, aku seperti tidak pernah melihatmu?" tanya Jisoo lagi.

"Ah tidak, aku lulus tiga tahun lalu jurusan kedokteran." Jawab Jennie berusaha tidak terlihat gugup.

"Omo! mian eonni aku kira kita seumuran. Jadi sekarang eonni dokter?" ucap Jisoo.

"Ah tidak apa, inginku menjadi dokter tapi orang tuaku menyuruhku mengelola  rumah sakit mereka saja" jelas Jennie.

"Apa kau benar sepupu Chaeyoung?" tanya Jennie, ia sekarang sudah merasa tidak canggung lagi.

"Ya dia sepupu kesayanganku, bukankah dia magang di rumah sakit mu?" jawab Jisoo santai.

"Dia sekretaris ku"

"Kalian sepertinya dekat?" Jisoo menoleh pada Jennie ketika lampu lalu lintas sedang merah.

"Hmm kami bertemu di perpustakaan kampus dan yah sekarang menjadi teman dekat" mata Jennie bertemu dengan mata Jisoo.

"Eonni, wanita cantik sepertimu aku hampir tidak mempercayainya kalau kau tidak punya kekasih." ucap Jisoo dengan senyum menawannya.

"A-aku hanya sibuk dengan pekerjaanku jadi tidak sempat memiliki kekasih." gugup Jennie melihat senyum Jisoo.

"Benarkah? aku juga terlalu sibuk bermain sehingga tidak memiliki kekasih" ucap Jisoo yang semakin menatap Jennie intens.

"B-bermain?" Jennie semakin gugup ketika wajah Jisoo semakin mendekat.

"Yah.. bermain" Jisoo semakin dekat wajah Jennie, bahkan ia dapat mendengar deru nafas gugup wanita yang lebih tua darinya ini.

Pandangan mata Jennie teralihkan oleh bibir hati Jisoo, begitu terlihat menggoda. Ia tak ingat kapan terakhir ia berciuman, dan sekarang situasinya sepertinya mereka akan melakukannya.

Ready For Play, Kim!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang