Warn = lot of kiss
==========
Mulut Gojou ternganga saat mendengar ucapannya. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Megumi melihat ekspresi seperti itu di wajah pria didepannya.
Tapi ketika gurunya berjalan ke arahnya, pria itu sudah menenangkan diri. Dia mengepalkan tinjunya dan mendesis. "Kau akan menjadikan dirimu pelacurku?"
Jika Gojou marah sebelumnya karena Megumi yang terlalu mementingkan Yuuji, itu bukan apa-apa dibanding marahnya yang sekarang. Raut wajahnya sekarang benar-benar tampak kesal. "Untuk dia? Apa, kamu pikir dirimu begitu menggoda sehingga kamu hanya perlu telanjang dan aku akan—"
Jika dia bermaksud bersikeras bahwa itu tidak berpengaruh padanya, dia gagal karena reaksinya sendiri ketika muridnya mengambil tangannya dan menyentuhkannya ke bokongnya. Dia terdiam saat merasakan bokong Megumi di telapak tangannya. Kulit muridnya itu terasa dingin dan aneh di kulitnya, dan saat dia membiarkan jari-jarinya menekan bagian itu, dia merasakan sensasi lembut dan empuk disana.
Megumi menghela nafas terkejut. Entah kenapa rasanya... enak. Entah karena adrenalinnya yang terpompa karena situasi Yuuji atau karena dia baru saja menjual tubuhnya seperti pelacur, ada sentakan panas di pinggulnya ketika tangan Gojou menyentuh bokongnya. Pria didepannya itu dengan lembut mengulangi gerakan itu sampai dia merasakan panas mulai melilit di perutnya. Ketika sentuhan itu berubah menjadi gerakan meremas, dia mulai menggeliat. Rasanya seperti ada aliran listrik di antara kedua kakinya, dan saat Gojou meletakkan dagunya ke tulang selangkanya untuk melihat jari-jarinya yang meremas bokongnya, Megumi tidak bisa menahan diri untuk tidak merintih.
Suara itu bahkan belum selesai keluar dari mulutnya saat Gojou tiba-tiba menciumnya.
Ciuman itu rakus dan dipenuhi kemarahan entah kenapa, tapi itu tidak mengejutkannya karena Gojou memang marah kepadanya tadi kan ?
Dia lebih terkejut dengan rasa lapar yang mulai timbul di dirinya sendiri. Cara dia ingin mendekatakan tubuhnya dengan Gojou dan menerima setiap sentuhan yang pria itu berikan..itu gila. Dia telah melawan perasaan ini selama berminggu-minggu, menolak untuk mengakui ketertarikannya setiap kali mereka berlatih, setiap kali keringat memperjelas otot-otot gurunya dibalik kaosnya.
Dia sudah menyadari keinginannya. Mungkin dia seharusnya lebih sadar akan dirinya sendiri.
Gojou mematahkan ciuman mereka dan bergerak ke lekuk lehernya, menggigit dengan kekejaman yang membuat Megumi berteriak sekencang mungkin. Ketika tangan pria itu bergerak ke pinggulnya dan langsung menuju pinggangnya, jantungnya terasa seperti mau meledak dari dadanya. Ini menakutkan tapi dia ingin tahu bagaimana rasanya—
Tapi tidak, tidak, belum saatnya. Dia harus memastikan bahwa Gojou setuju akan kontrak yang ada. "Kamu harus berjanji," dia bersikeras, meraih pergelangan tangan gurunya dan berbicara diantara napasnya yang terengah-engah. "Pertama, kamu harus berjanji bahwa kamu akan membebaskan Yuuji."
Dia seharusnya tidak mengatakan nama orang lain di saat seperti ini. Bahkan ketika kata-kata itu baru keluar dari mulutnya, dia langsung tahu itu adalah kesalahan.
Benar saja, Gojou tersentak menjauh darinya, mengambil langkah mundur setengah terhuyung-huyung seperti baru saja ada yang menamparnya. Napas pria itu terengah-engah seolah-olah mereka baru saja berlatih selama satu jam, tinjunya mengepal berulang-ulang. "Apakah dia yang mengajarimu cara melakukan ini, Megumi ?" Mukanya tampak benar-benar marah sekarang. "Karena aku tidak tertarik dengan bekas orang lain."
Sebelum Megumi bisa menghentikannya, Gojou berbalik pergi. "Yuuji akan meninggal besok. Itu keputusan yang ada."
Megumi tidak bisa membiarkan ini terjadi. Dia tidak bisa. Napasnya terasa tercekik di dadanya dan dia ingin sekali menarik Gojou kembali ke ciuman lainnya hanya agar pria itu berubah pikiran. Sudah lama dia tidak merasakan kepanikan seperti ini— karena hampir sepanjang hidupnya, dia tidak punya orang lain sepenting Yuuji untuk dikhawatirkan. Situasi baru ini entah bagaimana membuatnya merasa lebih tidak berdaya, dan perasaan itu bertambah saat Gojou sudah menginjak pintu kamarnya dan beranjak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Kontrak (18++)
FanficSaat mengetahui Yuuji akan dihukum mati, Megumi berusaha menolongnya dengan cara apapun, termasuk dengan mengajukan kontrak gila terhadap Gojou. "Aku- aku akan melakukan apa saja," Megumi memohon dengan putus asa. "Karena itu, selamatkan Yuuji, tol...