🌲

461 81 0
                                    









Jimin menggosok kedua tangannya di depan dada, matanya berkilat penuh semangat ketika mereka berenam sudah mulai memasuki pulau tersebut.

Ia berdiri di samping Namjoon untuk memimpin jalan, mengikuti arah jarum kompas karena pada dasarnya jaringan tidak dapat di deteksi disini untuk melihat Google Map jadi, mereka hanya bisa menggunakan alat manual itu.



Sebagai orang yang cukup penakut, mereka menempatkan Jin dan Hoseok tepat di barisan tengah atau kedua, karena mereka pun juga tidak ingin mengambil resiko jika sesuatu hal terjadi begitu saja.


Di barisan terakhir ada Kim Taehyung dan Yoongi. Kedua pria ini sangat tenang dengan tingkat kewaspadaan masing masing sangat tinggi.


Yoongi hanya terus melihat ke depan, tangannya ia masukkan ke dalam saku jaket, dimana itu sudah tersimpan sebuah pisau lipat bermata dua.

Begitupun dengan Taehyung, hanya saja senjatanya berupa pistol ia selipkan di balik lipatan celana jean's nya dan di tutupi lagi oleh kemeja coklat muda.

Setiap mereka tentu saja sudah ada membawa perbekalan masing masing untuk saling berjaga jaga. Bagaimanapun juga, pulau yang mereka pijaki ini sebenarnya sudah sangat luas beredar dengan isu isu buruk.



Suhu di pulau tersebut relatif stabil, tidak panas dan tidak juga terlalu dingin, namun cukup lembab bagi mereka yang sangat sensitif misalnya Jin, yang tanpa sadar sudah bersin hampir lima kali, kini hidungnya total merah seperti orang terkena flu.



" Kabut di sini benar benar sangat tebal! "
Gumam Hoseok, ia terus mencekam senternya, melirik sekitarnya yang penuh dengan kabut, sedikit mendongak untuk melihat cahaya mentari, tapi sayang sekali itu tidak ada.


Benar kata pria tadi, disini mereka tidak akan tau apa itu siang dan malam karena kabut sialan itu. Namun untungnya mereka masih membawa jam tangan untuk bisa melihat waktu.


" Kita sudah berjalan hampir satu jam dari garis pantai, tapi belum menemukan apa apa, selain..... "
Jin menyipitkan matanya melihat pijakan kakinya, matanya yang merah dan sedikit berair karena terus bersin membuatnya agak buram.



Apa yang mereka pijaki sedari tadi adalah tanah kering penuh pasir pada beberapa bagian, dan bila kita semakin jauh masuk ke dalam, yang kita temukan hanyalah akar akan besar dari pepohonan liar metambat dan menjuntai tak terawat!


Jimin menarik parang dari tas ransel nya, memotong setiap akar yang ia rasa agak mempersulit gerakan mereka dengan cepat.



" pelankan langkah kaki kalian. "
Tiba tiba Yoongi berseru, sontak semuanya berhenti dan menatap wajah Yoongi yang sedikit terpantul dari cahaya senter di tangan Taehyung.


" Ada apa? "
Tanya Hoseok dengan gemetar, ia mudah sekali merasa takut bila mereka berbicara tidak jelas seperti ini.



" Ada langkah kaki seseorang. "
Ujarnya lagi. Tapi Taehyung segera membantah.

" Tidak, ini bukan seseorang, tapi lebih dari satu. Dan itu perlahan mendekati kita. "

Jimin dan Namjoon segera mengedarkan matanya, Jin dan Hoseok sedikit mundur untuk mendekati Taehyung juga Yoongi.


" Apa kalian tidak bercanda? Kita sudah satu jam di sini, tapi tidak ada apapun yang di temukan selain pohon pohon liar ini.. Bahkan semut pun tidak-


Jin membungkam mulutnya cepat ketika ia juga ikut mendengarnya dengan jelas sekarang.

Bulu angsa segera menari.....


CRIME SCENE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang