CRIME SCENE

🔍

Setelah menceritakan semuanya kepada mereka berempat asal mula kenapa mereka bisa berada di pulau itu, rupanya keempat orang dengan tim berbeda itu rupanya juga bermotif yang sama.

Sama sama penasaran dengan rahasia di balik hilang dan gilanya bagi mereka yang berhasil hidup, keluar dari pulau kabut....

Tapi mereka sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini.

Setelah mendengar beberapa informasi yang keempat pria itu alami, secara sadar rombongan Kim Taehyung pun ikut bersimpati.

" Ini tidak bisa di lanjutkan lagi, kita harus kembali-

" T-tapi, bagaimana dengan-

" Jim! Bisakah kau turunkan rasa egois mu? Kita memang belum mengalaminya, tapi mereka! Mereka bahkan telah menjadi bagian dari korban itu! Masih untung kita tidak bernasib sama dan tetap bersama sejak awal! Kamu! Kamu-

Hoseok menekan dadanya, rasa amarah sekaligus takut bercampur aduk dalam bersamaan. Untungnya Jin segera memegang pundaknya. Ia berkata,

" Apa yang di katakan oleh Hoseok dan Namjoon benar, kita harus kembali. Pulau ini benar benar tidak aman. "

Jimin mengepalkan kedua tangannya tapi ia segera menghela nafas,
" Baiklah, kita kembali. "

Ia dengan cepat melangkah ke depan, mengabaikan yang lain, Jin menggelengkan kepalanya. Ia segera membantu Hanbin dengan memapahnya karena pria itu tengah terluka pada bagian betis kirinya.

Sedangkan Namjoon pun begitu, ia secara pribadi menggendong Jeno di punggungnya. Anak itu sudah pingsan karena terlalu lemas serta kurangnya cairan.

Menurut cerita, Jeno dan rombongan nya telah berada di pulau itu lebih dari tiga hari, berpisah di hari pertama dan tidak makan apapun selain minum dari air embun yang melekat di dedaunan.

Untungnya Mark dan Daniel baik baik saja, hanya beberapa luka goresan di tangan serta wajah akibat berlari lalu tersangkut dengan akar atau duri tajam.

Kali ini Taehyung yang memegang kompas, ia sedikit melirik ke arah Jimin yang masih tampak masam, namun ia tidak berkata kata.

Yoongi terus berjalan di paling belakang, berdampingan dengan Mark.

" Kamu... Apakah kamu memiliki senjata lebih? Ini hanya untuk berjaga jaga, aku sama sekali-

Mark terkejut, bahkan ia hampir meloncat ketika Yoongi tiba tiba saja menyodorkan sebuah pisau kecil yang sangat tipis.

Mark memegang dadanya, ia hampir mengira pria pucat dan pendiam itu akan menyerangnya, tapi ternyata....

" Terimakasih.. "

Yoongi hanya mengangguk lalu melanjutkan perjalanan, tapi sebelum itu ia sedikit bergumam.

" Kembalikan ketika kita sudah berada di atas perahu, itu milik ayahku, dia akan mencekik ku bila barang kesayangan nya hilang. "

Mark termenung, tapi kemudian ia dengan semangat melangkah hingga kembali beriringan dengan Yoongi, menyimpan pisau tadi di saku jaketnya, dan berkata.

" Apakah ayah mu seorang dokter bedah? Aku sedikit memperhatikan pisau yang kau berikan dan pisau yang ada di tanganmu adalah-

" Dia seorang Ilmuwan gila yang suka membedah dan mencangkok dua hal berbeda. "