5.A

5 2 5
                                    


" فباي الاء ربكما تكذبان "

*Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan*

Tak terasa, Aira sudah memasuki bulan ke tiga di pesantren,.aira yang awalnya malas melaksanakan kewajibannya, kini sudah lengkap lima waktu bersama dengan sunnahnya. Aira yang dulu cuek dengan seseorang, kini ia mendapat banyak teman.
Aira yang dulunya sering berganti pasangan, kini ia hanya menyimpan nama seseorang dihatinya, merahasiakannya dari seseorang namun mengungkapkan semua rasanya pada yang maha kuasa.
Kita boleh berencana ingin ini ingin itu, namun takdir Allah lah yang paling indah.
Hidayah yang diberikan Allah sangat lah manis untuk hambanya yang mau mengejar ridho.Nya

05:30

Setelah melaksanakan sholat tahajud, sholat shubuh dan kuliah shubuh, saatnya untuk semua santri bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

"Amira, mandi yok" Ajak aira

"Ayok" Jawab amira. Kemudian mereka mengantri untuk mandi,.

20 menit kemudian mereka baru selesai berurusan dengan air. Yaaaa maklum, seperti apa dipesantren? Bukan 5 atau 6 orang layaknya didalam rumah kalian, melainkan ratusan bahkan ada yang ribuan.

"Ra, kamu nggak sholat dhuha dulu?" Tanya amira sambil memakai mukenah didepan cermin dan membenarkan posisi mukenah yang menurutnya nyaman.

"Gue lagi dapet..lo itu mau sholat apa mau dandan sih,." ~aira

"Dandan tuh jangan didepan seseorang aja, nanti Allah cemburu"~amira

"Yang dilihat Allah kan niatnya, bukan rupanya,.amiraaaa..............eh" ~aira

"ALLAHU AKBAR" Takbir amira pada roka'at pertama yang sengaja ia keraskan, kalau nggak gitu,nggak ada ujungnya debat sama aira.

"Lo ah mesti gitu, orang lagi ngomong tuh didengerin, bukannya malah dicuekin" Gumam Aira

Aira yang tak sholat pun langsung memakai seragamnya dan berjilbab didepan cermin.

"Ayah, bunda, bang aril,..kapan kalian kesini sih, Aira tuh kangen banget sama kalian,..baik-baik ya kalian di rumah, InsyaAllah kalau Aira udah waktunya pulang, Aira akan menjadi yang kalian inginkan.aira sayang kalian..." Batin aira

  👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈👉👈

Disekolahan

Aira dan amira hendak memasuki kelas, namun langkahnya terhentikan oleh panggilan dari seorang ustadz yang tergolong masih muda.

"Ukhti....."

"Ustadz alfin manggil siapa?" Tanya amira berbisik.

"Gue juga masa tau, amira?" Jawab aira juga berbisik

"Hey kalian berdua" Panggil ustadz alfin sekali lagi

Aira dan amira pun menoleh tetapi pandangan mereka tetap menunduk.

"Punten ustadz, kenapa nggih jenengan panggil kita?" Tanya amira sopan
(Permisi ustadz, kenapa ya anda memanggil kita?)

Dear Aira~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang