🍀Layaknya Roda berputar, adakala berada di posisi atas, adakalanya juga di bawah. Sama seperti kehidupan, terkadang merasa susah dan ada saatnya juga untuk bahagia.🍀
Sudah sepersekian kali sejak satu minggu ini aira mendapatkan surat yang berbeda-beda bentuknya. Ada yang berbentuk hati, bangau, pesawat, juga perahu. Dan sampai sekarang pun aira belum mengetahui siapa pengirim surat-surat yang dikirim untuknya.
Hal itu semakin membuat aira risih karena tidak mengetahui si pengirim.Sekarang jam istirahat pertama, hampir semua santri pergi ke kantin guna untuk mengantri pengambilan jatah makan.
Perlu diketahui, jatah makan di pesantren aira hanya dua kali sehari, selebihnya jika masih lapar, santri akan membeli roti ataupun jajan yang sudah tersedia di kantin.
Meskipun santri putra dan putri berada di kantin semua, tetapi mereka akan dipantau oleh ustadz dan ustadzah..jika tidak diawasi, takutnya terjadi hal yang seharusnya tidak terjadi..kalian pasti paham😉Namun kali ini, aira yang malas untuk mengantri pengambilan jatah, ia menitipkannya pada amira dan duduk di meja kantin paling pojok. Karena aira tau, amira akan segera mendapatkannya tanpa harus mengantri sebab amira juga pengurus di pesantren ini dan berhak keluar masuk ke dapur kantin.
"Am, gue nitip ya"~aira
"Oke, porsi kamu seberapa?"~amira
"Samain lo aja" ~aira
"iya, tungguin" Ucap amira kemudian berlalu untuk mengambil jatah makan.
Tidak menunggu lama, amira datang dengan membawa dua piring nasi dengan lauk dan sayurnya.
"ini ra, habisin lho ya" Ujar amira sambil meletakkan piring aira.
"Am, lo nggak salah piring kan?" Ucap Aira karena porsi makan yang di ambil amira tiga kali lipat dari porsi makan Aira biasanya.
"Nggak lah ra, semua piring kan sama warnanya. Emang kenapa?" ~amira
"Buanyak banget ini mah, kalau buat gue bisa jadi tiga kali makan porsi gue" ~aira
"Segitu kamu bilang banyak ra? Porsi makan kamu emangnya sesendok? Santri putri semua ya rata-rata segitu ngambilnya ra" ~amira
Kira-kira amira yang kebanyakan ngambil nasinya atau aira yang sedikit sekali porsi makannya?
"Gue nggak habis, ini gue tambahin buat lo ya" Ujar Aira sambil mengangkat piringnya dan mengarahkan nasi ke piring amira namun amira segera mengangkat piringnya.
"Eits, udah..habisin...perutku juga nggak bermuatan banyak ra"~amira
Kemudian mereka makan tanpa berdebat lagi. amira terlihat santai saat makan tidak seperti aira yang memuatkan perutnya diisi porsi banyak untuk kali ini..selain itu, aira juga merasa tidak nyaman karena semenjak ia berada di kantin tadi, ada sepasang mata yang memperhatikannya sambil melukiskan senyum di bibirnya.
Setelah makan dan minum, aira mengajak amira untuk kembali ke kelas karena ada hal yang ingin ditanyakan nya.
"Am, balik ke kelas yuk" ~aira
"Kamu nggak pingin beli-beli dulu?"~amira
"Lo mau badan gue sebesar apa setelah lo suruh gue habisin makanan tadi"~aira
"Hehe, kali aja kamu mau beli ra,.aku kan cuma nawarin kamu aja kok,..ya udah ayo ke kelas" ~amira
Sesampainya di kelas................
"Am, gue mau nanya sesuatu sama lo"~aira
"Tanya aja selagi aku bisa jawab" Ujar amira sambil memainkan jari-jari tangannya.
"Aku ngerti apa yang akan kamu tanyakan, Aira,.aku sudah mencoba melupakannya dan mencoba berdamai dengan siapapun, tapi tidak bisa ra,. Semakin kamu tau siapa dia, rasanya semakin aku tersakiti,.harus bagaimana lagi aku? Jika semua ini adalah kehendak Allah? Mungkin akan ada hikmah dibalik ini, mungkin Allah cemburu karena aku sangat berharap pada salah satu hambanya. Aku akan mencoba membantu kamu Aira, selagi aku mampu,.oh Allah, kuatkan hati hambamu yang lemah ini" Batin amira
"Emmm, lo lihat cowok yang duduk di kantin tadi?"~aira
"Iya, lihat,..kan banyak cowok tadi"~amira
"Maksud gue yang tadi duduk di deretan belakang"~aira
"Oh, iya aku lihat..emang kenapa?"~amira
"Lo lihat cowok yang duduknya paling pojok tembok?" Tanya aira yang membuat amira menghentikan kegiatannya.
"Lihat" Jawab amira
"Sebenarnya itu cowok yang kamu cari ra" Batin amira lesu
"Siapa namanya?"~aira
"Tumben sih kamu nanya-nanya? Nggak biasanya"~amira
"Cuma pingin tau aja, am,..soalnya gue dari tadi pas di kantin tuh risih dilihatin terus sama dia" ~aira
"iya, aku tau, aira" Batin amira
"Namanya Achmad Aldin Amrullah, biasanya sih di panggil Aldin,.kelas 12 IPA 1,.sudah jelas?" Terang amira sambil menahan perih dihatinya.
"Ooooh,.udah, udah jelas kok, hehehe
Dia juga pengurus ya disini?"~aira"iya, biasa.nya santri putra memanggilnya dengan sebutan kang"~amira
" Ooooh,.kang Aldin gitu?" ~aira
"iya"~amira
"Ganteng juga ya kalau dilihat-lihat,.
tinggi,putih bersih, punya lesung pipi kayak gue lagi, uuuuh..bakal masuk kategori gue ini..hehehe,.akilah,andara,..gue udah dapet pengganti andre yang lebih cakep.." Batin aira kegiranganAmira mengibaskan tangannya didepan wajah aira yang melamun sambil senyum-senyum sendiri.
"Ra"
"Aira"
"Airaaaaaaaaaaaa" Teriak amira disamping telinga Aira, dan yes berhasil. Aira terkejut dibuatnya.
"Jangan melamun, nanti kerasukan jin puas kamu" ~amira
"Hehehe, iya, iya,.maap,."~aira
Tak lama, bel tanda masuk pun berbunyi 📢
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aira~
Teen Fiction"Bukan kemewahan yang membuatmu bahagia, tapi karena kesederhanaan yang akan membuatmu tampak lebih istimewa,..uhibbuki fillah Aira" ~aldin Ditulis pada tanggal 11 july 2021, Sidoarjo Jawa Timur. *Novel ini tidak ada maksud untuk meniru novel manap...