💮🌼💮
Seperti biasa, para siswa-siswi berhamburan keluar saat jam istirahat dimulai. Entah pergi ke kantin untuk menyantap makan siang, pergi ke perpustakaan untuk membaca buku, atau hanya sekedar mondar-mandir menyusuri sudut sekolah.
Namun berbeda lagi dengan siswa yng terkenal tengil seantero sekolah, sudah beberapa hari belakangan ini saat jam istirahat bukan ke kantin atau basecamp komplotannya berkumpul menjadi tempat tujuannya melainkan kelas 2.B yang terletak di lantai tiga.
Persetan dengan gengnya yang mencibir karena sering absen kumpul, ia lebih mementingkan menemui siswi yang ia suka. Yang bisa dibilang keadaannya sedang tidak baik-baik saja, karenanya.
“Omo! Pangeran Yook datang lagi..” sambut salah satu siswa yang dikenal sebagai ketua kelas saat berpapasan dengan si empunya nama, “Yyak! Sooyoung-ah, beri sambutan padanya..” ejeknya sembari melenggang keluar kelas yang hanya di tatap sinis oleh siswa dengan nametag bertulis Yook Sungjae diseragamnya itu.
“Ini, ibuku membuatkannya lagi untukmu. Katanya, dia masih khawatir dengan keadaanmu jadi kau tak perlu berjalan jauh kekantin untuk makan siang. Ahh, ibukku benar-benar perhatian pada calon menantunya, benar kann??” ucapnya panjang lebar begitu tiba dibangku deretan nomer dua.
Beberapa kotak makanan yang baru saja ia tenteng satu persatu ia letakkan berjajar diatas meja.Tangannya dengan cekatan membukanya hingga memperlihatkan isinya.
Sementara itu, lawan bicaranya yang sedang duduk hanya memutar bola mata malas mendengar omongan manusia menyebalkan didepannya itu.
Park Sooyoung, siswi itu sungguh merasa bosan dan risih setiap hari harus bertemu seorang Yook Sungjae.
“Aigoo, sepertinya kau pantas membuka jasa cathering, Sungjae-ah. Lihatlah, betapa cantiknya makanan yang dibuat ibumu ini!” cuitan lain datang dari siswi yang tengah duduk disamping bangku Sooyoung.
“Katakan saja jika kau iri pada Sooyoung karena bisa setiap hari makan makanan enak ibuku, benarkan?” tak mau kalah, Sungjae balas mencibir.
Sementara itu, Sooyoung yang baru saja disebut namannya segera berdiri dari bangkunya dan bersiap pergi menuju pintu kelas.
“Geuman, Sungjae geumanhae! Bukannya tidak mau, tapi berhentilah membawakanku makan siang dari rumah. Kau tidak perlu melakukannya jika merasa bersalah. Aku sudah memaafkanmu. Jadi, berhenti repot-repot membawa makanan untukku. Dan satu lagi, katakan terima kasih pada ibumu,” ucapnya mencoba selembut mungkin agar tak menyakiti perasaan Sungjae, “Hayoung, kajja!”
Hayoung yang merasa terpanggil segera sigap berlari kecil menuju Sooyoung, jangan lupakan pula uluran lidahnya pada Sungjae yang bertujuan mengejek.
Ia merangkul lengan kiri Sooyoung untuk membantunya berjalan, meninggalkan Sungjae dengan seabrek kotak makananya.
Lagi pula, ini memang kesalahannya.Iya, dua hari lalu, si biang masalah Yook Sungjae membuat ulah dan Park Sooyoung adalah korbannya.
*Petaka 2 hari lalu— oleh Yook Sungjae..
Sungjae mondar-mandir gelisah didepan gerbang sekolah, sesekali kepalanya celingukan kesana kemari.
Niatnya hari ini, ia ingin pulang bersama Sooyoung. Pikirnya, rumah mereka yang searah akan menjadi alasannya nanti. Ia bahkan menolak ajakan pulang bersama komplotannya yang dicap sebagai murid tukang rusuh disekolah.
Sudah 10 menit berlalu, matanya berbinar begitu melihat Sooyoung bersama Hayoung dengan riang menaiki sepeda kesayangan mereka masing-masing.
Sesekali gelak tawa terdengar diantara keduanya. Ah, hati Sungjae terasa teduh melihat Sooyoung sebahagia itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/201336491-288-k224640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BBYU On The Shot
Teen FictionBbyu dalam 'shot' yang tidak tentu. 💌I hope you enjoy this story💌 ©2019 ▪2009