Just Look for You

271 19 0
                                    

👀👀

"Awas!"

Sungjae memekik keras saat tak sengaja melihat gadis dengan rambut panjang terurai itu hampir tegelincir anak tangga ditaman rumah sakit.

Sontak gadis itu menghentikan langkahnya saat tangan kekar milik Sungjae menarik lengannya sedikit kasar.

"Aish jinjja, apa kau tak lihat? Kau hampir saja tergelincir hah?" tanya Sungjae namun kemudian membungkam cepat mulutnya dengan tangannya sendiri.

Park Sooyoung, gadis itu hanya menatap kosong lurus kedepan tanpa ada minat menanggapi ucapan Sungjae.

Sepersekon kemudian, Sooyoung tersenyum manis membuat mata bulatnya terlihat segaris.

"Benar, mian aku tak melihatnya," ucap Sooyoung sembari memperlihatkan tongkat panjang yang ujung talinya melingkar dipergelangan tangan kanannya.

Sungjae dibuat kikuk sendiri karena kecerobohannya. Bukannya tidak tahu, Sungjae sudah sering melihat Sooyoung bolak balik ke rumah sakit setiap minggunya.

Dengan tongkat yang selalu ia bawa sebagai penunjuk jalan tentu semua orang akan tau jika gadis cantik dengan pipi gembil itu- buta.

"Maaf, aku tak bermaksud."

"Gwaenchana," Sooyoung mengayun-ayunkan tangannya didepan Sungjae- sekalipun tidak benar-benar didepan Sungjae, menyakinkan Sungjae bahwa apa yang ia katakan tak masalah untuknya, "hanya saja, berhentilah diam-diam memperhatikanku. Arra?," ucapnya lagi sembari tersenyum samar.

Tanpa sepengetahuan Sooyoung, apa yang baru saja ia katakan cukup membuat hati Sungjae mencelos.

Sooyoung melanjutkan langkahnya kembali menaiki anak tangga dengan lebih hati-hati, meninggalkan Sungjae yang masih diam membeku tak percaya.

Bagaimana mungkin Sooyoung yang tak dapat melihat mampu mengetahui kebiasaan Sungjae yang diam-diam sering memperhatikannya saat berkunjung ke rumah sakit.

Setelah punggung Sooyoung hilang dari penglihatannya, Sungjae baru tersadar.

Buru-buru ia meletakkan kedua tangannya ke dada, hanya sekedar untuk memeriksa pergerakan jantungnya yang berpacu lebih cepat ia rasa.

"Aigoo, apa aku tengah terkena serangan jantung dadakan?"

Ya, entah dimulai sejak kapan. Diam-diam Sungjae merasa ada yang menggelitik sudut hatinya saat melihat presensi Sooyoung, apalagi saat tak sengaja menangkap momen dimana kedua sudut bibir berwarna merah chery itu terangkat hingga menimbulkan bulan sabit di kedua matanya.

Seperti sebuah kebiasaan untuknya disela jenuhnya aktivitas hariannya menemani kakak tercintanya yang sudah hampir enam bulan belakang ini menginap di hotel kesehatan bernama rumah sakit.

Awalnya Sungjae tidak peduli dengan kehadiran Sooyoung, pikirnya Sooyoung adalah pasien yang harus melakukan cek kesehatan terjadwal seperti pasien-pasien yang sering ia temui di koridor lantai bawah.

Namun saat Sungjae tahu Sooyoung adalah anak dari dokter yang bertanggung jawab atas kesehatan kakaknya, entah mengapa membuat Sungjae merasa penasaran.

Sedikit yang Sungjae tahu, gadis itu menyandang buta karena kecelakaan setahun lalu yang membuat selaput pelindung matanya terkoyak serpihan kaca mobil yang pecah karena terhantam kepalanya.

Ibunya yang seorang dokter spesialis jantung sudah berusaha mencari donor mata untuk Sooyoung, tapi nihil setahun berlalu tak ada satupun donor yang cocok untuknya.

BBYU On The ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang