Pada dasarnya manusia itu sifatnya suka mencontoh, menyontek.
Maka begitu juga dengan sifat ikhlas dan gampang menerima maaf. Sebelumnya sangat susah. Gengsi, tidak mau dan tidak akan menerima maaf orang itu.
Namun suatu hari dia bertemu dengan figuran yang membuatnya sadar, membuatnya mengerti kalau menerima maaf bisa membuat hati kita besar. Semakin tabah, semakin licin pula hidup kita.
Seorang figuran itu bisa datang dari mana saja dan bentuk apa saja. Orang yang ia cintai, orang yang ia tidak suka, orang yang ia tidak kenal, tokoh karakter dari buku fiksi yang ia amat sukai, atau bahkan iklan di televisi.
Setidak jelas itu datangnya.
Karena bantuan Tuhan selalu datang dari tempat yang tidak diduga. Diwaktu yang tepat dan untuk memberikan kita pengertian.
Bahwa sebenarnya orang jahat itu bukan datang untuk kita sumpah serapahi, bukan datang untuk mendengar hal menyakitkan dari mulut kita pun bukan datang untuk menjadi penjahat.
Dia tidak sengaja, bisa jadi.
Dia sengaja, bisa jadi karena keadaannya.
Maafkanlah.
Biar hukum sosial yang bekerja.
Hidupmu harus terus berjalan, dan memaafkannya adalah salah satu cara untuk membersihkan jalanmu. Meninggalkan kerikil itu tertinggal di belakang.
____
28, juli 2021