Di malam hari yang gelap itu kejadian kelam yang baru beberapa hari lalu terjadi—kembali terjadi lagi. Sunyi senyap disekitar, tapi kepalaku terdengar sangat ramai hingga rasanya kedua telinga berdenging, kepalaku pusing, dan benda disekitar terlihat sedikit buram.
Entah aku sedang berhalusinasi atau tidak tapi di hadapanku kini ada sebuah benda besar, ralat, bukan benda, itu lebih pantas disebut makhluk hidup karena tubuhnya bergerak secara teratur yang aku asumsikan dia sedang bernapas. Makhluk itu besar dengan kedua mata, hidung, dan dua tangan yang sama besarnya—kini memegang kedua tanganku—memaksa aku untuk melepaskan kepalan tangan yang sejak beberapa menit lalu menutupi telinga saking berisiknya suara-suara itu di kepala.
Eraman kedua tangan besar itu tidak sakit sama sekali, hanya saja tenaganya kuat. Aku sampai kelelahan karena mencoba melepaskan kedua tangan besar nan hitam itu dari pergelangan tanganku.
"Tidak boleh pergi, kamu temanku. Selamanya disini, kamu temanku. Bersama aku saja, kamu temanku." Makhluk itu bersuara, kencang sekali suaranya, aku terdiam tidak bergerak, terlalu fokus menuruti suaranya yang menggema di telinga, berat nan seram. Makhluk apa yang barusan bicara padaku itu?
—
28 Juli 2022