[12] Prestige

907 154 32
                                    

Sebenernya udah nulis dari kemaren cuma lupa up, dan baru inget sekarang 😅

Happy reading ...

🐰🐰🐰

Untuk ke sekian kalinya Eunha kembali memperhatikan penampilan nya di di hadapan sebuah cermin full body. Gadis itu meringis ketika melihat tubuh mungil nya kini di balut oleh sebuah dress berwarna merah maroon agak ketat.

Jujur saja itu membuat Eunha sedikit tidak nyaman dengan pakaian nya malam ini.

Kemarin malam Yerin dan Sowon mengajak nya untuk pergi ke sebuah club yang cukup terkenal di Seoul. Kalau tidak salah letaknya berada di pusat kota. Dan hari ini juga mereka akan pergi ke tempat itu.

Eunha pernah pergi ke sana seorang diri untuk sekedar melepas penat. Tapi itu dulu, sudah lama sekali. Mungkin sekitar tiga tahun yang lalu.

Dan kini ia memutuskan kembali berkunjung ke tempat laknat itu setelah Yerin dan Sowon mengajak nya pergi ke sana. Bukan untuk melakukan hal macam-macam. Mereka bertiga hanya ingin bersenang-senang setelah bekerja dalam tekanan.

"Apa ini terlalu pendek?" gumam Eunha memperhatikan dress yang ia pakai lalu sedikit menarik nya hingga kebawah, meskipun nanti akan naik lagi.

"Seperti nya tidak, di sana bahkan banyak orang yang nyaris telanjang!" Memang benar kalau di tempat laknat bernama club itu banyak orang dengan pakaian super mini yang bahkan nyaris memperlihatkan semua bagian tubuh mereka.

Jadi Eunha merasa kalau dress di atas lutut tanpa lengan itu masih di bilang sopan dan tidak terlalu terbuka.

Suara notifikasi ponsel membuat Eunha beralih dan mengambil benda persegi panjang yang menampilkan pesan dari Yerin.

Setelah membaca pesan dari Yerin--kalau ia dan Sowon sudah di bawah--Eunha langsung menyambar tas miliknya dan bergegas keluar.

🐰🐰🐰

Suara dentuman musik sangat keras beserta lampu warna-warni yang menyala--hampir di setiap sudut ruangan. Di tambah banyak orang yang
menari ditengah-tengah kerumunan adalah suasana yang menggambarkan club ini.

Eunha, dan kedua rekan kerja nya itu duduk di sebuah kursi bar setelah memesan minuman. Ketiga gadis itu memperhatikan orang-orang yang sedang menari dengan tatapan berbeda.

"Kalian ingin menari?" tanya Yerin sedikit menaikan volume karena suara musik yang sangat keras.

"Ayo! Sekalian kita bersenang-bersenang melepas penat," sahut Sowon tak kalah kencang. Ketiga gadis itu meminum masing-masing satu gelas wine yang baru saja di sajikan oleh bertender tampan di atas meja.

Eunha menggeleng kemudian menuang kembali wine ke dalam gelas nya. "Aku tidak ikut, kalian saja sana," balas Eunha setelah menenggak gelas kedua nya. Gadis berambut hitam itu mengrenyit ketika merasakan sensasi wine saat melintasi tenggorokan nya.

"Oke, aku dan Yerin akan menari di sana," kata Sowon lantas beranjak dari tempat nya. Hendak menyusul Yerin yang sudah bergabung dengan yang lain. "Kau jangan minum terlalu banyak, Eunha. Ingat, ini adalah club banyak lelaki hidung belang yang suka memanfaatkan keadaan," peringat Sowon pada rekan kerjanya itu.

Eunha tertawa renyah mendengar ucapan Sowon. "Kau tenang saja, aku memiliki kadar toleransi alkohol yang tinggi," jawab Eunha meyakinkan Sowon. Memang benar, meskipun ia bertubuh kecil, namun Eunha memiliki toleransi yang tinggi terhadap alkohol.

Sowon mengangguk sekali sebagai respon kemudian pergi menyusul Yerin. Dapat Eunha lihat dari tempat nya berada kalau kedua rekan kerja nya itu nampak menikmati kegiatan mereka.

 Contract Lover's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang