[14] Untitle

963 144 16
                                    

enjoy reading

🐰🐰🐰

"Welcome to Indonesia!" Eunha merentangankan kedua tangannya ketika ia dan Jungkook sampai di bandara Soekarno-Hatta, Indonesia. Ini adalah pertama kalinya Eunha pergi keluar negeri. Meskipun bukan untuk liburan, tapi Eunha senang dapat berkunjung ke negeri ini.

Masih ingat kan tentang salah satu proyek pembangunan hotel baru Jungkook di Indonesia? Sekarang ini mereka baru sempat datang untuk melihat langsung lokasi pembangunan hotel tersebut setelah Jungkook menyelesaikan masalah yang terjadi di kantor.

Ngomong-ngomong tentang masalah di kantor mengenai pembengkakkan biaya, saat itu Jungkook merasa aneh. Seperti ada yang tidak beres dari data yang di berikan karyawan nya. Dan setelah di selidiki ternyata ada beberapa oknum yang melakukan korupsi. Jumlahnya bahkan mencapai jutaan won.

Sialnya lagi, Jungkook baru mengetahui hal tersebut sekarang setelah sekian lama kasus korupsi itu berlangsung. Pantas saja jumlah penjualan meningkat setiap bulan, namun pemasukan perusahaan tidak mengalami kenaikan. Setelah mengetahui hal tersebut Jungkook tak segan memecat hampir dua puluh lima orang yang melakukan korupsi.

Tidak apa-apa ia kekurangan karyawan daripada hartanya habis di gerogoti oleh manusia serakah seperti mereka.

Dan untuk menutupi kerugian yang terjadi, Jungkook terpaksa menjual beberapa aset miliknya. Tapi tidak apa-apa, menurut Jungkook itu lebih baik daripada mengajukan pinjaman pada Bank yang pastinya akan di kenai bunga setiap bulan nya.

"Bawakan koper ku," perintah Jungkook memberikan sebuah koper berukuran sedang pada Eunha sementara dirinya berjalan lebih dulu dengan gaya angkuhnya.

Eunha mencibir lalu terpaksa menyeret koper miliknya dan milik Jungkook dengan perasaan kesal. Jika kalian berpikir setelah Jungkook menyatakan perasaan nya kepada Eunha saat itu lalu perlakukan Jungkook berubah. Kalian salah!

Pria itu tetap sama. Suka seenaknya dan tak ingin di bantah. Bahkan lebih parah dari sebelum nya!

"Kau sudah reservasi hotel sebelum nya kan, Eunha?" tanya Jungkook saat ia dan Eunha berada di dalam taksi. Menuju hotel yang berada di dekat daerah konstruksi.

"Sudah Bos," sahut Eunha sedikit menolehkan kepala nya ke belakang, melihat Jungkook yang sedang asik dengan tablet miliknya. Setelahnya gadis berambut sebahu ini melemparkan pandangan kearah luar jendela. Memperhatikan bangunan-bangunan gedung tinggi yang berada di sepanjang jalan.

Tidak menyangka kalau Eunha akan mendapatkan kesempatan berkunjung ke negeri +62 ini. Negeri yang di kenal dengan orang-orang nya yang ramah.

Taksi yang di tumpangi Eunha dan Jungkook berhenti di sebuah hotel berbintang yang sudah Eunha pesan sebelumnya. Mereka berdua turun dan masuk ke dalam hotel dengan Eunha yang membawa dua buah koper ditangan kanan dan kirinya.

"Sial, aku seperti menjadi pembantu sekarang," dumel Eunha sebal. Ia meniup poninya jengah sebelum menyusul Jungkook yang sudah masuk ke dalam hotel lebih dulu.

"Bos ini kartu kamar anda." Eunha menyerahkan sebuah kartu pada Jungkook. "Aku berada di sebelah, jika anda butuh apa-apa anda bisa datang atau memanggil saya," lanjutnya menjelaskan.

Kamarnya dan kamar Jungkook bersebelahan. Eunha mendapat kamar nomer 777 sementara Jungkook nomor 778. Sengaja ia memesan dua kamar yang bersebelahan agar nanti ketika ada apa-apa mereka mudah menghubungi satu sama lain.

"Baik," kata Jungkook singkat. Ia lalu mengambil alih koper miliknya dan masuk kedalam kamar tanpa mengucapkan apapun lagi.

Melihat itu Eunha tertawa miris. "Aku rasa ucapan nya beberapa waktu lalu hanya gurauan saja," gumam nya sambil menatap datar pintu kamar Jungkook. Tak ingin berlama-lama memandangi pontubkamar atasan ada tersebut, Eubha memilih untuk masuk kedalam kamarnya.

 Contract Lover's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang