[13] Stay for me

868 159 23
                                    

Sesuai janji ya, malming aku update buat nemenin kalian yang ga ada job pas malam minggu 😅😅

Happy reading :)

🐰🐰🐰

Suasana ruang rapat kali ini bisa di bilang sangat tegang bahkan terkesan mencekam. Semua orang yang duduk di kursinya masing-masing menunduk takut, tidak ada yang berani bersuara sama sekali. Aura yang di keluarkan Jungkook terlihat sangat menyeramkan sekarang.

Bahkan Eunha yang sedari tadi duduk di sisi kanan Jungkook pun merasa takut. Baru kali ini Eunha melihat Jungkook begitu marah.

Brakk!

Jungkook membanting sebuah proposal di atas meja hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring. Sontak semua orang terkejut, Eunha sendiri sampai mengelus dadanya karena terkejut.

"Sampah!" umpatnya terdengar begitu mengerikan. "Bagaimana bisa jumlah penjualan meningkat pesat tapi omset yang di dapatkan justru mengalami penurunan sampai 37%? Dan kenapa jumlah pengeluaran jadi membengkak seperti ini?" tanya Jungkook menatap satu persatu karyawan nya dengan tatapan nyalang. Rahangnya mengatup keras tanda kalau ia sedang dalam mode emosi.

"Jawab sialan! Apa kalian semua bisu, huh?" teriak Jungkook menggema di ruang rapat ini ketika semua orang hanya diam. "Atau kalian semua sudah bosan dan ingin aku pecat sekarang juga?" tambahnya mengancam.

"M--maaf Bos, mengenai penurunan omset dan pembengkakan pengeluaran hal itu terjadi karena suplier tiba-tiba saja mengalami kendala sehingga beberapa klien kita protes karena waktu pengiriman sudah melewati batas estiminasi yang sudah di tentukan," jelas salah seorang karyawan yang bekerja di bagian marketing. "Jadi ada beberapa klien yang meminta ganti rugi bahkan menarik saham mereka dari perusahaan."

Kedua tangan Jungkook mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih setelah mendengar penjelasan dari salah satu karyawan nya itu. Jika semua klien Jungkook membatalkan pesanan bahkan sampai menarik saham mereka, otomatis Jungkook akan mengalami kerugian yang sangat besar.

"Saya sudah coba bernegosiasi dengan pihak klien agar tidak membatalkan pesanan, namun mereka menolak dengan alasan kecewa dengan kinerja kami yang terkesan lambat." Melihat wajah tak mengenakan dari bosnya, karyawan bernama Lee Jae Chan itu coba untuk memberikan penjelasan lain. Meskipun hal itu justru semakin membuat Jungkook murka.

"Cepat kau hubungi suplier sialan itu dan katakan bahwa perusahaan ku tidak lagi berkerja sama dengan perusahaan mereka yang tidak bertanggung jawab itu," perintah Jungkook tanpa menatap karyawan nya. Pandangan pria itu tertuju kearah jendela kaca besar yang menampilkan langit kota yang nampak mendung.

"Tapi bos, kita tidak bisa langsung memutuskan kontrak kerjasama karena perusahaan itu juga sudah mempersiapkan pesanan kita," sahut Jae Chan takut-takut. "Kalau kita asal memutuskan kerjasama dengan mereka yang ada bos akan semakin rugi kar--"

"Aku tidak perduli," sergah Jungkook kini menatap Jae Chan dengan tajam. "Lakukan perintah ku sekarang juga karena aku tidak ingin berkerja sama dengan mereka lagi."

Jae Chan mengangguk kaku sebagai respon."B--baik bos, saya aa--akan lakukan seperti yang anda minta," kata Jae Chan gugup. Padahal dia hanya mengingatkan Jungkook kalau memutuskan kerjasama secara sepihak dapat membuat perusahaan nya rugi. Apalagi bosnya itu mengambil keputusan saat sedang emosi.

🐰🐰🐰

Sudah tiga jam berlalu setelah rapat tadi selesai. Namun selama itu juga Eunha merasa gelisah karena Jungkook yang tidak kunjung keluar dari ruang kerja nya sejak rapat itu selesai.

 Contract Lover's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang