-secita awan

509 46 5
                                    

"Waktu tidak pernah menjadi jaminan sembuhnya luka."

***

"Selamat siang, para pendengar setia Radio Secita Awan! Gimana kabar kalian hari ini? Gue harap kalian semua sehat sama bahagia semua ya, soalnya hari ini kita kedatangan tamu superrr spesial nih! Hayo ada yang bisa tebak siapa?"

Siang kakk!

Zayn Malik ya?

Akhirnya radio kesukaan gue mulai huhu.

Jess, yang menjadi penyiar siang hari itu, membuka acara dengan semangat sembari membaca live chat yang ada pada layar komputer. "Zayn Malik? Bukan, bukan. Kita masih kurang anggaran kalau mau manggil Zayn kesini."

Ini bintang tamunya cewek/cowok?

Spill buruann

Jangan-jangan salah satu pengirim surat Love Letter ya Kak Jess?

Membaca salah satu komentar menarik, Jess kembali angkat suara. "Eh-eh! Kayaknya ada yang nebak bener nih. Kalau gitu langsung aja ya kita mulai tanpa perlu basa basi lagi."

Jess menaruh pandangnya pada bintang tamu yang kini menemaninya dalam ruang siaran. "Lo semua pada inget gak nih tentang acara Love Letter yang belum lama Secita Awan adain?" tanya Jess. "Nah, hari ini kita kedatangan salah satu pengirim Love Letter itu," Jess memberi tepuk tangan heboh untuk membangkitkan suasana.

"Kalian pastinya juga udah pada penasaran kan siapa bintang tamu kita sampe gue seheboh ini hahahaha! Yuk kita kenalan dulu sama tamu spesial kita," akhir Jess sembari memberi kode untuk Kara angkat suara.

Kara berdeham, merasa sedikit canggung. Ini pertama kali baginya datang ke acara seperti ini. "Halo semua, gue Kara. Seperti yang tadi Kak Jess bilang, gue salah satu pengirim Love Letter and I feel so honored bisa di undang ke acara sekeren ini."

"Salam kenal Kara! Wahh asli nih ya kalau mau bilang Kara tuh ganteng bangett! Hahaha sayang ya kalian gak bisa liat sekarang, tapi tenang aja nanti kita bakal upload foto bareng Kara. Jadi kalian harus terus pantengin sampai akhir okee? Oke dong!"

"So, Kara, bisa cerita nih kenapa dan siapa yang menjadi alasan lo ngirim Love Letter? Pastinya someone special kan?"

Senyum kecil tersemat di bibir Kara mendengar nada suara Jess seperti tengah menggoda dirinya. "Bisa dibilang gitu. Gue dan dia pernah ngabisin lima tahun bareng. Lima tahun yang... penuh warna?" jawab Kara tanpa sadar mengerutkan dahinya lucu. Jess bahkan terkekeh melihatnya.

"Kalian ketemu pertama kali dimana sih? Kayaknya orang ini berarti banget ya buat lo?" tanya Jess lagi.

"Gue kenal pas dia keluar masjid setelah selesai sholat, sedangkan gue baru selesai ibadah sama anak-anak rohani kristen yang lain. Kebetulan ruang ibadahnya emang gak begitu jauh dari masjid di sekolah gue."

Pernyataan itu membuat Jess memberi respon heboh, begitu juga para pendengar yang langsung saja mememberi komentar pada live chat.

Oalah long distant relagionship ternyata.

Semangat dah ldrnya awkwkwk.

Tuhan memang satu kita doang yang banyak jenisnya. TT

Kok gue jadi keinget mantan???

"Awalnya kita cuman temen biasa, suka ngabisin istirahat bareng di kelas dia. Kadang juga pulang sekolah kalau hujan, kita janjian mesen Grab mobil biar bisa pulang bareng, karena kebetulan rumah kita satu komplek."

the story never endsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang