Takdir menawarkan sebuah pertemuan yang tak dirancang padanya di suatu negeri yang jauh. Memahat kisah yang tak ingin diakhiri. Namun pahatannya dibentuk terlalu penuh misteri oleh si Nona yang gemar bermain kata.
Taelice story
🔆Taehyung - Lalisa🔆
Disclaimer: Ide dan inspriasi dari cerita ini tidak berasal dari karya manapun baik karya tertulis, film, drama, dan sejenisnya. Karya ini sepenuhnya murni ide dan inspirasi dari author.
.
.
"Semua yang sudah tertebak dan berjalan sesuai rencana itu kadang tidak akan membuat kita mencapai puncak rasa bahagia yang natural. Rasa bahagia yang didapatkan dari sebuah kejutanlah yang mendatangkan bahagia yang kemuncak"
"Hei Tuan Kamera, terimakasih"
"Bukan itu alasan kita bertemu. Kau tidak melewatkanku, akupun sama. Aku tidak mencarimu, kau pun sama. Kita hanya bersinggungan dalam perpotongan momentum yang dihadirkan pada jalan takdir kita masing-masing"
"Mari bermain dengan persepsi masing-masing. Tidak ada konfirmasi, tidak ada sanggahan. Untukmu, silakan dengan persepsimu, Tae"
"Mungkin kau dan... mungkin juga aku...mungkin kita"
"Perasaanku adalah privasiku Tae. Aku tidak berkewajiban menjelaskan apapun ke siapapun"
"Kau sungguh kontras malam ini, Tae"
"Namun belum tentu pengecualian itu diberikan pada kisah kita, Tuan"
------------------LISA
"Kau menikmatinya Lisa?"
"Silakan berada diruang pikiranmu sendiri tapi kuharap kita tidak bertemu lagi dengan luka baru ditubuhmu"
"Kau juga pintar menghindar ternyata Nona"
"Orang-orang sering melihat tanda, orang-orang sering membaca tanda bahkan berulang tapi acuh pada pesan dari tanda itu"
"Kau benar- benar senang bermain ternyata"
"Rainbows are visions but only illusions. Like you"
"Tersisa debu? menggebu? siapa maksudmu?"
"Ada benarnya apa yang kau katakan, tapi sayangnya kata-katamu itu tidak relevan jika ditujukan padaku"
"Tidak ada hipotesa yang valid dalam kisah manusia"
-------------------TAEHYUNG
"Apa kita bisa bertemu lagi?"
"Jangan bertanya padaku, tanyalah pada langit"
Selamat bertemu pada alur cerita 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
