(12) Konsistensi

105 25 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lisa, ia sedang memutar suara musik yang cukup kuat menggema diseluruh kamarnya. Musik itu sengaja ia jadikan teman yang menemani sibuknya ia menata ulang pakaian dan aksesoris dilemarinya, rak bukunya, dan juga menata ulang isi meja riasnya. Terdengar senandung lirih keluar dari wanita yang sedang serius pada kesibukannya, mengikuti lagu terputar di playlist-nya.

Lisa merapikan semua aksesorisnya sesuai dengan jenisnya. Satu aksesoris melukai tangannya, memberi satu goresan yang cukup dalam meski tidak terlalu panjang. Ia segera mengambil kapas, membersihkan lukanya, menahan darah yang masih tersisa sedikit disitu. Seketika jangkauan kilas memorinya membawa ia pada suatu masa.





"Apa kau ingin mengobatiku Tae?"

"Woaah kau baik sekali"



"Sayangi dirimu sendiri Nona backpacker"

"Silakan berada diruang pikiranmu sendiri tapi kuharap kita tidak bertemu lagi dengan luka baru ditubuhmu"



"Orang-orang sering melihat tanda, orang-orang sering membaca tanda bahkan berulang tapi acuh pada pesan dari tanda itu"

"Kau menyindirku yaaa? aku hanya salah pijakan tadi bukan tidak peduli dengan tanda-tanda peringatan yang tertulis itu"

"Begitukah Nona?"

"Kenapa sekarang kau yang bermain dengan kata-kata, Tuan? Hahaa"

"Agar Nona ini paham. Agar Nona yang kugendong ini tidak membawa cedera yang baru terus dalam tiap perjalanan, cukup ini yang terakhir"









Lisa tersenyum, kemudian menutup lukanya cepat, kembali pada lemarinya, kembali pada kegiatannya yang belum selesai. Ia menyusun aksesorisnya yang masih belum teratur pada tempatnya. Tak lama, ia beralih pada baju-bajunya. Merapikan semua baju- baju yang tergantung, menyusun sesuai warna dan jenis bahan. Pada baju yang terlipat, beberapa T-shirt berwarna putih ia rapikan kembali, satu T- shirt berwarna putih dengan tulisan singkat ia rentangkan. Rautnya melembut memandang baju itu.





"Kalau kita mau lanjut bersepeda, pakai bajuku! angin dingin sudah dari tadi"

"Tidak perlu Tae"

"Bajumu sangat minim untuk cuaca dingin dan angin seperti ini, Nona"

"Tubuhmu sudah dingin" Pemuda itu sedikit memegang lengannya yang memang sudah kehilangan hangat tubuh.

"Sini, pakai ini!"

Taehyung memakaikan T-shirt berwarna putih itu pada Lisa. Memasukkan lewat kepalanya lalu memasukkan lembut pada kedua lengannya, akhirnya Lisa menurut. Bahkan Taehyung merapikan baju yang sudah terpakai penuh padanya. Matanya juga menatap lembut wanita yang sudah selesai ia pakaikan dengan bajunya. Lisa tampak benar-benar menjadi wanita manja saat dengannya.









Nona Bermain KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang