Nona Bermain Kata

(2) Surfing

Cuaca masih sama, begitu juga dengan rencananya. Rencananya pun masih sama, ia adalah seorang yang selalu menjalankan sesuatu secara berencana. Kim Taehyung, hari ini setelah berkeliling dipagi hari, lanjut brunch, ia hanya ingin sedikit melihat kawasan yang menjadi pusat menjual cinderamata yang tak jauh dari pantai lalu akan memuaskan diri dipantai yang ia tuju untuk berbagai aktivitas mungkin hingga malam.

Ternyata pusat cinderamata yang ia datangi ini sangat luas dan penuh dengan berbagai pilihan. Penuh dan padat pengunjung, membuat Taehyung hanya bisa berjalan pelan. Sebenarnya ia tidak berniat untuk membeli sesuatu apapun, hanya penasaran dengan barang-barang apa saja yang menjadi ciri khas dari tempat ini untuk dijadikan cinderamata. Namun jika ada yang menarik perhatiannya, tidak ada salahnya jika ia membeli.

Ia berhenti pada dagangan yang menjual kain-kain pantai khas Bali, lanjut pada alas kaki bergaya etnik. Di tempat ini ia terlihat tertarik. Ia mencoba memakai beberapa sandal yang menarik baginya. Dan ternyata harganya membuat pemuda itu terpukau, karena ini semua sangat murah baginya, bahkan ada beberapa barang yang harganya tidak masuk akal. Meski mungkin tidak begitu bagi wisatawan lain.

Tak hanya sekali, namun sudah beberapa kali tubuh pemuda itu terdorong oleh pengunjung lainnya ketika ia mencoba sandal-sandal itu. Membuatnya sedikit merapat pada sisi disamping pedagang tersebut, meski sebelumnya sempat merasakan tas yang ia selempangkan sedikit tertarik. Saat hendak membayar sandal yang sudah ia pilih, pemuda itu melihat ada gantungan yang tersangkut pada tali tasnya itu. Gantungan khas Bali yang berbentuk pasangan dengan hiasan khas Bali dikepalanya masing-masing. 

"Punya siapa ini?"

"Lucu"

Ia tahu ini pasti tersangkut saat merasakan dorongan berulang pada punggungnya ketika tadi berdesakan. Kemudian Taehyung menyimpannya.

Lisa mengitari pusat cinderamata sejak tadi. Saking luasnya ia bahkan sempat bingung saat ingin kembali ke tempat yang tadi sempat ia tanyakan harganya. Padahal ia ingin sekali membeli barang itu, meski tadi belum yakin karena masih ingin melihat-lihat yang lain.

Padat dan ramai sekali siang ini, membuatnya tidak leluasa bergerak. Matanya tertarik pada satu lapak dagangan yang menjual aksesoris etnik dan gantungan kunci. Ia membeli satu buah kalung, satu  buah gelang tali, dan satu gantungan kunci lucu yang langsung ia pasangkan pada tasnya.

"Woaah lucu"