Tepat ditangga turun dari pintu lobby utama, mobil sedan berwarna hitam berhenti. Dengan Kemeja putih gading bermotif dan rok formal diatas lutut, wanita berponi dengan surai tergerai segera menuruni anak tangga tersebut kemudian membuka pintu, masuk kedalam mobil. Ia mencium pipi pria yang mengendalikan kemudi, yang menjemputnya sore ini dari sebuah kantor penerbitan.
"Hai Sayang" pria itu membalas kecupan pada pipi wanita yang bernama Lisa itu.
"Apa kau terburu-buru dari kantor karena menjemputku?" tanya wanita itu yang tersenyum lebar pada pria yang baru saja membawa sedannya meluncur.
"Tidak terburu-buru, hanya sedikit dipercepat" senyum pria itu mengembang menoleh ada Lisa.
"Padahal aku tadi bilang tidak usah menjemput jika pekerjaanmu belum selesai,Honey"
"Tidak masalah"
"Bagaimana tadi? semua deadline sudah selesai?"
"Sudah dari kemarin aku menyerahkan pada mereka lewat email. Tadi hanya membahas soal revisiannya dan kontrak baru dengan mereka"
"Kontrak baru? itu bagus"
"Iya mereka sepertinya akan kembali memakai jasaku untuk terbitan baru mereka yang akan datang. Lusa aku akan diberi draft kerjasama yang baru, Honey. Tadi mereka baru menanyakan persetujuanku saja"
"Terus ada hal yang tidak kau setujui?"
"Tidak ada. Ini tidak jauh berbeda seperti yang sebelumnya"
"Tapi ingat, nanti kau harus baca dan pelajari lebih detail ya sebelum tandatangan. Biasakan untuk berhati-hati"
"Iya, nanti aku baca draft dari mereka dengan detail. Tapi so far mereka selalu berpegang pada kontrak, tidak ada yang bertentangan"
"Aku senang mendengarnya" pria itu mengacak sayang surai wanita yang duduk disampingnya dengan senyum cerah. Kemudian sebelah tangan pria itu menggenggam tangan wanitanya.
"Sekarang kita mau minum kopi dimana, Sayang ?"
"Hmm aku ingin ke Dovey saja. Sudah lama kita tidak minum kopi disana kan ?"
"Boleh, ide bagus. Tapi sebelumnya temani aku ke optik ya, aku ingin mengganti bingkai kacamata sebentar, kebetulan searah"
"Mau aku bantu pilihkan tidak?" tanya wanita itu semangat.
"Pastinya" tawa ringan pria itu terdengar.
"Oke Honey"
Lisa menyandarkan kepalanya pada bahu tegap dan kokoh dengan sedikit menggoda prianya yang sedang menyetir itu, lantas pria bernama Rowoon merespon dengan mencium sekilas puncak kepala yang bersandar padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Bermain Kata
FanfictionTakdir menawarkan sebuah pertemuan yang tak dirancang padanya di suatu negeri yang jauh. Memahat kisah yang tak ingin diakhiri. Namun pahatannya dibentuk terlalu penuh misteri oleh si Nona yang gemar bermain kata. Taelice story 🔆Taehyung - Lalisa🔆