(4) Jiwa Perlu Menari

135 34 6
                                    

Seorang pemuda bertelanjang dada dengan celana pendek berdiri tegak didepan jendela dari lantai tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda bertelanjang dada dengan celana pendek berdiri tegak didepan jendela dari lantai tinggi. Melihat pemandangan pantai dan laut yang masih cukup terlihat meski tidak terlalu dekat. Kemudian berpindah pada kursi yang didepannya telah terbuka sebuah Macbook. Duduk disana dengan cukup serius membuka satu per satu email yang masuk, jari-jarinya tampak bergerak lancar diatas keyboard.

Nampan berisi sarapannya sudah tersedia di nakas kecil disampingnya duduk. Ia meneguk teh panas beberapa kali, lanjut fokus pada monitor tersebut. Terdengar di kamar tipe Suite itu lagu Bruno Major "The most beautiful thing" menemani. Beberapa menit tampak fokus diam membaca file yang tertera dilayar, ia mulai meraih ponsel yang ia biarkan tergeletak diatas kasur sejak bangun tidur tadi.


"Hallo"

"Bagaimana kabarmu?"



"Apa semua berjalan baik dan aman, Hwiyoung?"

"Oke bagus kalau begitu"

"Aku sudah membaca artikel terbaru yang kau kirimkan hasil liputanmu, mengapa aku merasa jika kau menghilangkan bagian sambutan CEO mereka ketika Grand opening?"




"Begitukah?"

"Hmm I see"

"Kalau begitu kau harus menambahkan detail perbedaan dengan seri sebelumnya karena jika tidak tidak terlihat jelas apa yang mereka ubah dari mobil seri terbaru mereka itu"

"Aku tahu sudah ada kau tulis di artikel tapi terasa kurang bold dan tidak ada ketegasan disitu"




"Ya. kirimkan padaku secepatnya"


"Apa pimpinan Hwang sudah pulang kerumahnya ?"


"Baiklah kalau begitu. Tidak apa-apa aku masih bisa handle meski mungkin tidak akan secepat biasanya"

"Terimakasih Hwi, aku tunggu!"

Taehyung yang baru saja menutup panggilan telepon jarak jauh itu, akhirnya memulai sarapannya yang sejak tadi ia tunda dengan hanya meneguk teh khas lokal yang ia sukai sejak awal kedatangannya ke tempat ini. Tak lama saluran telepon ke kamar menginapnya itu berbunyi.






"Hello"

"Yes"

"Really? Ouwh good"

"Oke, thank you"


"Maybe after lunch"

"Yeaah for sure"

"You're welcome"

Nona Bermain KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang