[22]

1K 134 11
                                    

[friend's]





Author pov.





"Gw cewenya taehyung! Kenapa?"


Semua atensi beralih kesuara itu. Semua orang menengok kearah sumber suara tersebut.

Laura pun ikut melihat kearah sumber suara tersebut. Gadis itu geram, meremas kuat jemarinya. Tangannya telah terkepal sempurna.

Laura berlari menerjang sumber suara tersebut. Tetapi mungkin Dewi Fortuna berpihak kepada sumber suara itu.


"Kim Jisoo!!"

Jisoo yang sudah memejamkan matanya karna melihat gadis di depannya hampir saja menerjangnya. Tetapi teriakan itu malah membuat jisoo membuka matanya, lalu terlonjak kaget.

Taehyung berlari kearah jisoo saat melihat laura ingin menerjang jisoo. Ia berteriak memanggil nama gadis yang ia cintai. Sebelum laura menerjang jisoo, taehyung sudah lebih dulu memeluk tubuh mungil jisoo agar terjaga.

Laura yang melihat itu menghentikan langkah kakinya seketika.

Jisoo yang masih kaget hanya diam dipelukan taehyung. Ia mematung kaku disana. Sembari mendengar gumaman kecil yang berasal dari taehyung. "Kamu aman" gumam taehyung.


Laura berdiri kaku disana. Ia melihat sekelilingnya, melihat para mahasiswa menatapnya dengan pandangan jijik. Laura menggeram kesal sesekali menghentakkan kakinya kesal.

"TAEHYUNG!!"

Laura berteriak begitu keras, membuat taehyung melepaskan pelukannya dari jisoo.

Jangan tanya lisa, rose, dan jennie kemana. Karna gadis-gadis itu telah di amankan oleh kekasih masing-masing.

Taehyung menengok kearah laura begitu pun dengan jisoo.


"Siapa gadis itu?" Tanya laura dengan suara bergetar.

"Lo siapa yang harus tau gadis ini?"

"Aku suka kamu! Aku cinta kamu! I love you so much, tae!" Setetes air mata laura meluncur begitu saja di pipi mulusnya.

"But i hate you"


Degh


Hati laura mencolos begitu saja saat mendengar ucapan taehyung yang amat menyakitkan itu. Gadis itu meremat roknya, dan menunduk.

Jisoo yang mendengar itu hanya tersenyum senang.


"Apa spesialnya dia tae? Apa?!"

"Dia lebih dari kata spesial kalo lu tau"


"Katakan, apa yang spesial"

"He is special because he can be what he is. Bukan kaya lo, yang mementingkan pendapat orang lain tentang penampilan lo!"





[friend's]





"GILA!! DRAMANYA GOOD PISAN!!"


Plakh


"Goblok! Gw udah deg deg an anjink!" Seru taehyung sesudah memukul paha jimin.

"Yah, lo pada gak liat si taehyung komuknya kek apa pas gw kasih tau laura ribut" embar jungkook membuat satu meja itu kepo karnanya.


Iya, mereka sedang ada di kantin FPsi. Menikmati kwetiau goreng dan segelas es teh.

"Anjing, ember banget bocahnya. Kek mulut tetangga anjrit!" Umpat taehyung lalu menatap gadis di depannya duduk manis sambil memakan kwetiau goreng.

Gadis itu nampak tidak tertarik terhadap pembahasan yang dilontarkan jungkook, gadis itu malah memakan kwetiau goreng dengan nikmat.

Jisoo yang merasa diperhatikan pun mendongak, melihat siapa orang yang melihatnya. Ternyata orang didepannya lah yang memerhatikannya.

Jisoo mengangkat satu alisnya bingung. Tetapi lawan tatapnya malah tersenyum saat mereka berdua beradu pandang.


"Kenapa? Mau?"

Taehyung menggeleng, lalu tangan lelaki itu terulur untuk merapihkan anak rambut jisoo lalu menyelipkannya di belakang telinga gadis itu.

"K-kenapa sih?"

"Gapapa, dear. Kamu cantik"

"Dar, der, dar, der. Cangkem mu mingkem koen" kesal jisoo lalu lanjut memakan kwetiaunya sebelum dingin.

Lain halnya dengan taehyung, lelaki itu malah gemas sendiri melihat tingkah kekasihnya yang terlihat lucu di matanya.


"Gosah kencan disini bangsat!"


"JIMIN ANJING!"




[friend's]




"Kamu kok ke kampus aku gak bilang-bilang sih?" tanya taehyung sesekali melirik jisoo di kursi penumpang sebelahnya.

"Ya gimana ya, orang aku aja dadakan juga. Gak ada persiapan tiba-tiba diajak sama si kembang buat liat-liat kampus dia. Yaudah aku turutin, dari pada boring kan?" Ucap jisoo sambil menengok kearah taehyung yang sedang mengemudi.

"Kamu kalo boring ya telfon aku aja. Aku 24 jam siap nemenin kamu" mantap taehyung sembari menggenggam tangan jisoo.

"Bener yah?" taehyung pun mengangguk.

"Yaudah, temenin aku bedah mayat. Di kamar mayat, gmn? Mau?" Ucapan jisoo spontan mendapatkan gelengan dari taehyung.

Jisoo pun tertawa mengejek atas takutnya taehyung terhadap mayat. Cupu.


"Jangan ejek aku donk, dear. Aku beneran takut lho" ucap taehyung sesekali berdesis tidak suka.

"Ya kamunya cemen banget sih, cupu" ejek jisoo lagi, lagi, dan lagi. Taehyung hanya bisa menghela nafas pasrah.

Dicari ahlak seorang Kim Jisoo!


"Mau mampir dulu gak?" Tanya jisoo sembari melepaskan seat belt miliknya.

Tangan taehyung terulur untuk mengacak-acak rambu jisoo gemas. Lalu ia menggeleng.

"Engga, nanti malem aku ngajak kamu keluar" ucap taehyung.

"Wih! Kemana tuh?" Antusias jisoo, mata gadis itu berbinar.

"Secret, dear" ucap taehyung sembari mengelus pipi jisoo.

Jisoo pun merengut, lalu membuka pintu mobil dan menutupnya kembali.

Kepala gadis itu masuk dari jendela, lalu tersenyum.

"Yaudah, bye!!"


Taehyung meresa seperti orang yang paling beruntung sedunia karna memiliki seorang Kim Jisoo yang sangat amat menggemaskan.





[friend's]

[friend's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang