PART 20

18 4 0
                                    

"Ahh finally" Pemuda itu berusaha meraih benda itu namun...

Braakkk

Benda itupun jatuh dari meja karena tersenggol pinggang dan menimbulkan suara yang cukup keras.

Tentu kalian tidak lupa dengan tokoh satu ini kan?

Ya dia adalah George Chance, salah satu mahasiswa baru yang diculik beberapa waktu silam yang dikaitkan dengan kasus pembunuhan berantai yang mengintai pelajar sekolah dan mahasiswa dan juga penemuan mayat bayi yang tidak berdosa yang meneror seluruh Kanada yang diduga pelaku dari dua kasus ini adalah sama.

Penyebab mengapa George yang menjadi korban masih menjadi misteri sehingga pihak kepolisian dan badan lembaga agen penyelidikan berusaha memecahkan kasus ini.

Kembali ke cerita, dengan menahan segala rasa sakit pada kaki kanannya, George segera berlari menuju tempat dimana ia duduk agar ia tidak tertangkap basah karena hendak berusaha melarikan diri.

Satu menit...

Lima menit...

Sepuluh menit..

Tiga puluh menit...

George tidak menemukan tanda-tanda kehadiran dari penculik itu yang memergoki dirinya yang sedang berusaha melarikan diri. Ia pun kembali bangkit dan berjalan menuju tempat dimana ia menjatuhkan suatu barang.

"Ahh a wire!!" Pekiknya senang saat ia menemukan sebatang kawat yang sudah lumayan berkarat. Dengan segala keterbatasannya ia meraih sebatang kawat berkarat itu dan mencoba membengkokkan kawat itu.

Setelah berhasil membengkokkan kawat itu, kemudian George berusaha membuka kunci borgol dengan perlahan, akhirnya kedua tangan George terlapas dari borgol ini.

"Wait.. Oh fuck!" George merintih dan tumbang karena ia mengeluarkan darah.  Lagi-lagi ia harus mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk meminimalisir rasa sakit. Ia pun mengambil sehelai kain kotor yang berada di tempat itu. Kemudian ia menutup luka pada kakinya dengan kain itu dengan mengikatnya.

"Finish.." Batin George senang saat rasa sakit yang ia rasakan mulai berkurang. Ia pun mengambil kawat kembali dan mencoba membuka gembok dari jeruji besi ini.

Klaakk

Gembok terbuka dan lagi-lagi George membuat suara yang tidak ia sengaja namun berakibat fatal apabila ia keperegok mencoba meloloskan diri. Namun Dewi Fortuna berpihak kepadanya karena tidak satu orangpun yang memeregoki dirinya.

Ia dengan tertatih, George mencari pintu keluar yang masih ia ingat disaat dirinya hampir tak sadarkan diri. Sesekali ia melihat kearah kakinya untuk memastikan  bahwa  tidak ada setetas darah pun yang jatuh mengingat mereka memiliki seekor anjing yang sudah terlatih.

"Praise the Lord.. Oh fuck!!" Hal yang yang tidak diharapkan justru terjadi. Kain yang menutupi luka pada kaki kanannya terlepas dan darah pun menetes.

"I fucking don't care anymore.." Akhirnya dengan memberanikan diri ia keluar melalui pintu belakang dan..

"Damn!" Ia berhenti sejenak karena melihat bayangan melintas di depannya kemudian mengulang di balik pintu. George berjalan ke pintu itu dan sayup-sayup terdengar suara dari dalam yang familiar di telinganya.

"Wait? He can speak French?" Batinnya kemudian ia kembali memfokuskan diri pada pembicaraan dari dalam ruangan itu.

"Ohh they're mixing two languanges but.."

"My  mom teach me French" sambung George bangga kemudian ia menguping kembali.

"A girl from Asia.. fuck! I can't hear after that!" Runtuknya kesal

We're Psychopath?!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang