Part 21

8 5 0
                                    

Oleh : Rae Yohrae

|| Estefania’s PoV ||

Lagi.
Untuk ketiga kalinya aku kalah melawan Sarah, wizard perempuan yang kini menatap datar ke arahku.

Napasku tersengal-sengal dan energiku rasanya sudah habis sepenuhnya, dugaanku tak sampai segini.

Namun, kenyataan segera menamparku, mana mungkin seorang penyihir bisa kalah dengan manusia biasa walau bersenjata.

Baiklah, aku akan mencatat pengalaman memalukanku ini sebagai tanda peringatan, akan tetapi aku tak akan berhenti!

Masa bodoh dengan kekuatan sihirnya yang mampu mengalahkan benda-benda berteknologi futuristik.

Selama aku dapat bangkit, selama aku masih dapat berjalan, selama kedua tanganku dapat mengangkat senapan, dan selama aku masih berada di sini.

Tak akan kubiarkan siapa pun dan hal apa pun menghalangi rencanaku!

Saat diriku merintih menahan rasa sakit, tiba-tiba Sarah mendekatiku dengan memasangkan sihir perisai di tubuhnya.

Sial!
Aku tak dapat berdiri lagi, apa dia akan menghabisi nyawaku?

Aku? Berakhir di sini? Yang benar saja!

"Kau ingin menyelamatkan orang-orang yang berada di abadmu itu bukan?" tanya Sarah yang langsung membuat jantungku berhenti berdetak.

Apa? Mengapa ia bisa tahu?

Tidak, mengapa ia bisa jadi sok tahu begini?

Aku membuang napas kasar dan melayangkan senyum mengejek ke arahnya. "Tahu apa kau dengan abadku?" sarkasku.

"Sudah lama aku memantau kalian dan akhirnya tahu tujuan kalian ke sini. Kau mengambil SDA di sini untuk keberlangsungan hidup manusia di abadmu bukan? Aku tahu niatmu baik, hanya saja kau malah menghambat keberlangsungan hidup orang lain," ungkap Sarah yang membuatku mengerutkan dahi.

"Maksudmu?" tanyaku tak paham dengan ucapannya barusan.

"Sederhananya, kau menyelamatkan nyawa orang lain sekaligus membunuh orang lain," jawabnya yang langsung membuatku terdiam mematung.

Membunuh?
Aku membunuh orang lain?

Tidak!

Aku tidak bermaksud begitu!
Aku tak pernah bermaksud untuk membunuh siapa pun! Aku hanya ingin menyelamatkan manusia di abad ke-30.

Aku hanya ingin membuat bumi kembali hidup.

Membuat tanah kembali gembur juga subur.

Mengembalikan birunya air sungai.

Membersihkan langit yang cerah dari gelapnya asap.

Menghijaukan kembali perhutanan agar para binatang mendapatkan habitat yang layak.

A-aku hanya ingin hal-hal itu dan tak bermaksud melukai bahkan membunuh siapa pun.

Aku hanya ingin mengambil SDA untuk umat manusia di abad ke-30 agar tak lagi menderita sama sepertiku dulu.

Namun, mengapa kau bisa mengatakan bahwa aku membunuh, Sarah?

Aku perlahan mendongak dan mendapati Sarah dengan pandangan sendu mengarah kepadaku.

Ia seolah memberi rasa simpati dan pengertian kepadaku.

Walau aku benci dikasihani dan terlihat menyedihkan, anehnya aku tak marah juga tak keberatan jika dipandang seperti itu, untuk pertama kalinya aku seperti ini.

Time Traveler : The Unhistorical WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang