11

4.9K 602 483
                                    

"Chenle.. Chenle.."
Gumam Jisung dengan mata terpejam, yaps saat ini Jisung tengah tertidur di sofa ruang keluarga

Renjun yang masih berada disana pun melihat kearah Jisung yang tiba-tiba mengigau memanggil nama Chenle

Renjun ingin membangunkan Jisung namun tiba-tiba saja tangannya terhenti saat mendengar Jisung masih memanggil nama Chenle dalam tidurnya

"Chenle.. Chenle.."

"Aku sudah tau, sebenarnya setelah kamu menikahi Chenle, kamu sudah berubah. Aku bisa merasakannya, meskipun kamu bersama aku pun hati kamu terarah kepada dia" gumam Renjun membatin

"Chenle.. Chenle.."

"Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja untuk memberikan kamu ke Chenle Ji, kamu milikku, hanya aku yang harus kamu cintai bukan si gembel itu" ucap Renjun sembari mengarah dan melihat wajah Jisung yang masih tertidur

"Chenle.. CHENLE!" ujar Jisung yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan kemudian langsung duduk di sofa itu

Hal itu membuat Renjun kaget, "Jisung, kau mimpi buruk?" tanya Renjun

"Maaf Njun, aku harus pergi" ujar Jisung yang langsung berdiri dan segera ingin pergi, namun lagi-lagi Renjun menahan lengan Jisung

"Ji, aku ikut" seru Renjun

"Tidak Njun jangan, aku pikir hubungan kita sudah berakhir. Aku harus pergi menemui Chenle, dia lah cinta sejati ku dan dia lah ibu dari anak-anak ku Njun" kata Jisung yang langsung menghentakkan tangan Renjun yang menahannya

"Tidak bisa Ji! Kamu tidak bisa meninggalkan aku begitu aja! Gak bisa! Aku akan bunuh diri lagi Ji!" seru Renjun yang kembali mengancam

"Renjun, kamu jangan seperti anak kecil! Kamu kan tau aku sudah menikah dengan Chenle, jadi sudah sepantasnya aku hidup sama dia, bukan dengan kamu" ucap Jisung lagi yang memperingatkan Renjun

Setelah itu Jisung pun pergi berlalu meninggalkan Renjun yang terus memanggil dirinya, namun tidak dihiraukan oleh Jisung.

.
.
.

***

Disisi lain terlihat Jaemin beserta kekasihnya, Jeno yang tengah melihat bayi mungil yang masih tersimpan didalam box bayi dirumah sakit itu

"Dia lucu ya Jen, tampan seperti Jisung dan manis seperti Chenle" seru Jaemin yang asik melihat bayi berjenis kelamin laki-laki itu, yaps anak Jisung dan Chenle yang sudah berhasil lahir ke dunia ini.

"Ya, seandainya kandungan kamu masih ada pasti tidak kalah lucu dari anaknya Chenle" balas Jeno

Jaemin pun melihat kearah Jeno, "Maafkan aku Jen, aku tidak bisa menjaganya" ucap Jaemin yang merasa bersalah

"Tidak apa Na, semua sudah berlalu. Mungkin itu sudah menjadi jalan yang terbaik, lagian kita bisa buat bayi yang lucu lagi nanti, tapi ya tunggu kita sudah sah menjadi suami dan istri" kata Jeno sembari merangkul pinggang Jaemin

Jaemin yang mendengar pun tersenyum, "Terimakasih Jen, aku emang tidak salah milih kamu, walau kita pernah berbuat satu kesalahan terbesar" kata Jaemin,

Sementara itu Jeno pun membalas dengan senyuman kearah Jaemin

"Oh ya aku lupa, kita harus pulang sebentar, ada yang lupa ku bawa, perlengkapan bayi nya Chenle" ujar Jaemin sembari menepuk Jidatnya

"Yasudah kalau begitu, biar ku antar" ucap Jeno

"Tapi Chenle nya.."

"Kata dokter tadi kan Chenle harus istirahat dulu, lagian ada perawat yang menjaga mereka, gak apa lah tinggal sebentar saja" kata Jeno

Jaemin pun mengangguk, "Yaudah ayo"

.
.
.

Agak lama Jeno Jaemin pergi dari sana, tiba-tiba Jisung datang dan langsung masuk ke dalam kamar itu, namun Jisung tidak melihat Chenle diranjangnya, yang ia temukan adalah perawat yang sedang mengganti popok bayi mungil itu

"Loh suster, ibu nya mana?" tanya Jisung yang bingung dan panik

"Lagi dikamar mandi tuan, tunggu saja. Kalau begitu saya permisi keluar" ucap suster itu dan langsung berlalu dari hadapan Jisung

Jisung pun mengangguk, lalu netra matanya beralih ke bayi mungil yang sedang asik tidur dibox itu, ia pun mendekat kearah bayi yang notabene nya ialah anaknya sendiri

Hati Jisung menghangat melihat bayi itu, sudut bibirnya terangkat menjadi tersenyum.

"Lucunya, hallo dedek" seru Jisung yang menyapa bayi itu, padahal percuma toh bayi itu tengah tertidur

Jisung pun ingin menggendong bayi mungil itu, namun seketika terhenti saat melihat Chenle yang sudah berada disampingnya dengan tiba-tiba

"Kenapa Ji? Kalau kamu mau gendong, gendong aja" ujar Chenle setelah melihat Jisung yang tidak jadi untuk menggendongnya

"Chenle, kau membuatku kaget" ujar Jisung yang sedikit merasa canggung itu

Chenle tidak menyaut, ia tersenyum miris, "Kamu malu ya, anaknya dilahirkan dari namja gembel dan miskin seperti aku?" Tanya Chenle dengan miris

"Cukup Chenle, aku mohon kamu jangan berkata seperti itu lagi" ujar Jisung dengan cepat

"Tapi kenyataannya begitu kan, selama ini kamu hanya pura-pura mencintai aku" balas Chenle dengan nada terdengar sangat miris

Jisung pun tiba-tiba berlutut dihadapan Chenle,
"Chenle, aku mohon maafkan aku. Selama ini aku sudah menyakiti hatimu. Chenle ayo pukul aku, lampiaskan kemarahan mu sekarang, aku emang laki-laki brengsek! Aku tau semua itu sulit untuk kamu maafkan, kamu boleh pukul aku" ucap Jisung kepada Chenle

"Ji, berdiri" ujar Chenle dengan membantu Jisung kembali berdiri

"Kamu tau, yang aku inginkan sekarang itu cuma kamu. Selama kamu mau mengakui dan menyayangi anak kita, itu sudah lebih dari cukup Ji" kata Chenle dengan tulus kearah Jisung

Jisung terperangah saat mendengar ucapan Chenle, kenapa Chenle masih begitu baik kepadanya?, Itulah yang berada dipikiran Jisung saat ini

"K-kamu yakin? Aku yang tidak pernah memperdulikan kamu selama ini Le, kamu memberikan aku kesempatan kedua? Dengan begitu saja?" tanya Jisung yang tidak percaya dengan apa yang ia dengar

Chenle mengangguk, "Aku yakin Ji, setiap manusia memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi, sebelum semuanya terlambat aku ingin kamu menjadi pribadi yang lebih baik juga" kata Chenle

Jisung dengan tiba-tiba langsung memeluk tubuh Chenle

"Terimakasih, aku akan buktikan kalau aku bisa untuk menjaga kalian berdua, aku janji Chenle-yaa, aku akan terus menyayangimu dan juga anak kita" kata Jisung dengan bertekad

Chenle yang mendengar pun tersenyum, ia bahagia Jisung nya sudah kembali, benar-benar kembali dan semoga Jisung dapat menepati janji nya

Tanpa mereka berdua sadari, ada sepasang mata dan sepasang telinga yang sedang mengintip dan mendengarkan semua perkataan Jisung beserta Chenle sedari tadi di balik pintu ruangan yang sedikit terbuka itu, ia adalah Renjun.




























Akhirnya dedeknya udah lahir 🥳 Chenle baik banget yaa 🤧 hayoloh injun ngintip tuh🙈 apa Renjun akan berubah juga dan mengikhlaskan Jisung bersama Chenle dan anaknya? Wkwk see you next chap 😘😘💚

Love or Drama || Chenji/Jichen (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang