Chapter 10. Payudara Nyeri

65K 363 4
                                    

Hari ini Kinansih melaksanakan rutinitasnya seperti biasa yaitu bercocok tanam di Ladang. Ditengah aktivitasnya, Kinansih merasakan Payudaranya terasa penuh dan bengkak. Ia pun merasakan sesak kembali di dadanya karena memang sedang menggunakan Bra

Kinansih merasakan aktivitasnya sedikit terganggu karena harus menahan nyeri, terkadang dia memegang payudaranya dan mengurutnya perlahan-perlahan sambil memperhatikan pekerjaan lainnya

Dirasa para pekerja lainnya sedang fokus pada pekerjannya masing-masing, Kinansih pun melancarkan aksinya. "Awwww" Ringis Kinansih saat tangannya memijat payudaranya dari balik kaos hitam yang ia kenakkan

"Ada apa dengan payudara saya? Ini terasa membengkak kembali seperti ketika saya bangun tidur?" Monolog Kinansih pada dirinya sendiri. "Tidakkkk, tidak ini bukan ulah makhluk alus" Kinansih berusaha kuat membuang jauh-jauh pemikiran tersebut

Ibu Kinansih yang tidak sengaja memperhatikan tingkah laku Kinansih sedang menggeleng-gelengkan kepalanya memutuskan menghampirinya dan bertanya. "Nduk, kamu merasa tidak enak badan?"

"Eh, engga kok bu. Kinansih baik-baik aja bu" Kinansih cukup kaget tiba-tiba ibunya menghampirinya

"Kenapa toh nduk kamu geleng-geleng kepala sendiri? kalo pusing istirahat aja dulu di Saung?" tanya ibunya

"Iya bu, maaf ya Kinansih sedikit kurang enak badan" kata Kinansih dan berjalan menuju saung yang dimaksud ibunya

Kinansih sekarang sedang duduk di saung sambil memperhatikan para pekerja. Dirasa cukup aman, Kinansih pun kembali menyentuh payudaranya dari balik kaosnya

"Awwww" ringis Kinansih keluar seiring pijatan diarea payudaranya

Selama kurang lebih selama 15 menit Kinansih terus memijat area payudaranya namun tak kunjung rasa nyerinya menghilang. Kinansih pun memutuskan kembali bekerja, takut ibunya memikirkan kondisinya

Matahari mulai terbenam menandakan aktivitas bercocok tanam dihentikan

Kinansih berpamitan pulang dahulu kepada orang tuanya dan pekerja lainnya yang masih asik mengobrol. Bowo yang mendengar itupun menawarkan untuk mengantarkan Kinansih pulang bareng. Namun, Kinansih menolaknya dengan alasan rumah Bowo dan dirinya bertolak belakang

Kinansih berjalan sendirian sesekali ia memijat payudaranya sambil memperhatikan kondisi jalan yang memang sedang sepi

Ditengah perjalanan tidak sengaja Kinansih bertemu dengan Tuti yang terlihat menunggu seseorang. "Huaaaaa" kaget Kinansih dari belakang. Tuti yang dikagetkan pun melompat kecil dan mengucapkan "ayamm ayammm ayamm"

Tuti cukup kesal ternyata orang yang menganggetkannya adalah Kinansih. "Gak usah bikin kaget tau, jadi latahkan" kesal Tuti

"Kamu sedang ngapain Tut? sendirian aja disini" tanya Kinansih

"Lagi nungguin anak-anak kota selesai KKN ni, itu mereka sedang pada main di sungai tapi saya putuskan nunggu disini aja hehe" jawab Tuti. Tuti pun ingat kemarin malam Kinansih tiba-tiba pulang cepat dan itu masih membuatnya penasaran

"Ohiya nan, kemarin kenapa kamu pulang cepat? terlihat tergesa-gesa begitu" tanya Tuti yang sudah penasaran dari kemarin malam

"Engga papa kok Tut, saya merasa tiba-tiba gak enak badan saja" Jawab Kinansih sedikit Gugup karena merasa sedang diintrogasi oleh Tuti

"Yakin nih? Goda Tuti. "Jangan bilang mas Adrian melakukan hal macam-macam ni kepada mu?" tambahnya

"Melakukan hal macam-macam gimana tut?" Enggalah....engga mungkin" Kinansih berusaha menjawab senatural mungkin agar Tuti tidak semakin curiga

Gadis Desa MesumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang