Chapter 12. Crott Keluar ASI

71.2K 437 11
                                    

Kinansih sekarang sangat menikmati sentuhan-sentuhan yang diberika oleh Adrian terutama pada bagian puting susunya. Untung saja mereka beristirahat di tempat sepi sehingga perbuatan bejad mereka tidak terlihat oleh satu orang pun

Adrian yang terlena dengan payudara Kinansih pun tersadar. Ia mengeluarkan tangannya dari dalam kaos Kinansih untuk menghentikan perbuatan asusilanya sebelum terjadi hal yang lebih jauh

"Maafkan gue ya nan, baru beberapa menit yang lalu gue berjanji sama lo untuk tidak berbuat" kata Adrian kepada Kinansih

Kinansih yang sudah merasa sange berat pun kecewa karena Adrian berhenti meremas dan memainkan puting susunya. Sentuhan-sentuhan yang diberikan oleh Adrian kepada payudaranya seakan menjadi candu bagi Kinansih

"Mas Adrian harus tanggung jawab" balas Kinansih dengan memandang kedua mata Adrian

"Ma....maaa...kusdnya gimana nan?" Adrian mengira ia harus menikahi Kinansih karena perbuatan asusilanya. Adrian takut karena dalam kegiatan KKN dilarang untuk menikah atau ia akan di DO oleh pihak kampus. Bukan itu sebenarnya yang menjadi sumber ketakutan Adrian melainkan orang tuanya yang jika tau ia menikah tanpa dihadari oleh mereka berdua plus di DO oleh kampus sudah cukup bagi papah dan mamahnya untuk marah besar kepadanya. Adrian yang membayangkan itupun merinding

"Mas Adrian yang membuat payudara Kinansih menjadi nyeri. Sudah 5 hari Kinansih menahan rasa nyeri ini. Kinansih juga sempat berpikir jika tubuh Kinansih sudah diperkosa oleh JIN. Tapi coba lihat....saat payudara Kinansih sudah merasa lebih baik tapi mas Adrian menghentikannya" Jelas Kinansih sambil menghapus sisa-sisa air mata

Adrian yang mendengar penjelasan dari Kinansih pun tertawa, ia sudah mengira harus menikahi Kinansih tapi ternyata? secara garis besar Kinansih ingin mengatakan jika remasan-remasan yang diberikan oleh Adrian kepada Kinansih membuat payudaranya lebih baik

Tanpa sepatah kata Adrian langsung mencium Kinansih yang sedang menangis. Adrian memainkan lidahnya namun Kinansih yang belum memilki pengalaman hanya diam mengikuti alur permainan Adrian

Dirasa pasokan oksigen hampir habis Adrian pun melepaskan ciumannya dari Kinansih. "huuuuhh...huuhhh...huhhhh" Kinansih menghirup oksigen

First Kiss Kinansih telah diambil oleh Adrian, Kinansih pun memegang bibirnya yang telah dicium oleh Adrian. Setelah itu, tiba-tiba Adrian menyerang payudara Kinansih. Adrian meremas-remas payudara Kinansih yang ukurannya sesuai telapak tangannya walaupun tidak besar seperti punya Tuti tapi Adrian menyukai puting payudara Kinansih

Kinansih yang mendapatkan serangan dadakan pun mengeluarkan suara desahan karena memang inilah yang sebelumnya Kinansih tunggu-tunggu."Ahhh...uhhhh..ahhh" Adrian yang mendengar suara desahan Kinansih pun makin bersemangat dan memasukkan kedua tangannya dari balik kaos Kinansih

Dari balik kaos Kinansih, kedua tangan Adrian tak henti-hentinya meremas dua gundukan milik Kinansih. Area puting menjadi tempat favorit Adrian, ia tarik-tarik kedua puting payudara Kinansih dengan kuat. Hal tersebut malah membuat desahan keluar dari mulut Kinansih

"Gilaa enak banget payudara lu nan, walaupun gak besar seperti milik Tuti tapi gue suka banget terutama puting lo" beritahu Adrian kepada Kinansih sambil ia menarik-narik puting payudara Kinansih dari dalam kaos Kinansih

Kinansih yang sudah sangat terangsang merasakan ada sesuatu yang sepertinya akan keluar dari payudaranya dan meminta Adrian untuk lebih kuat meremas payudaranya. "Ahhh.....Ahhhh...Uhhhh....Mas Remas terus payudara saya"

Adrian pun mengikuti permintaan Kinansih, Ia remas payudara Kinansih dengan kuat. "Ahhh....Ahhh..Ahhhhh" kata Kinansih karena merasakan seperti ada sesuatu yang keluar dari putingnya

"Tolongggg... Sto..ppp Mas, Kinansih udah gak tahan"

Adrian heran tadi Kinansih meminta dia meremas payudaranya dengan kuat tapi sekarang? minta berhenti. Tentu saja Adrian yang sudah merasakan PW dan juga sange menganggap permintaan Kinansih itu berarti sebaliknya

"Ahhh Gila empuk bangett" kata Adrian dengan meremas puting dan payudara Kinansih

Adrian kemudian mencium bibir Kinansih dengan rakus. Sebenarnya pada saat itu Kinansih baru ingin memberitahukan kepada Adrian jika dia merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari puting payudaranya

Di tengah pergelutuan ciuman dan remasan payudara dari tangan Adrian. Kinansih merasakan pelepasan luar biasa dari puting payudaranya yang sejak tadi ia tahan. Entah apa yang keluar Kinansih pun mengkhawatirkannya

Adrian pun kaget dan melepaskan ciuman dari bibir Kinansih. Kemudian, Adrian mengeluarkan tangannya dari kaos Kinansih. Adrian melihat tangannya telah basah oleh cairan berwarna putih dan menatap wajah Kinansih untuk bertanya. "Nan, ini apa ya?" tanya Adrian

Kinansih yang ditanya oleh Adrian hanya bisa menggelengkan kepala, dia sendiri pun masih shock ternyata payudaranya mengeluarkan cairan bening. Ingin rasanya Kinansih menangis namun tidak jadi karena tiba-tiba Adrian memberitahukannya jika kaos yang dikenakkannya sangat basah sekali terutama dibagian payudaranya

"Nan..nan kaos lu basah itu" beritahu Adrian

Kinansih merasakan jika payudaranya memang masih menyemprotkan cairan bening yang tidak berhenti-henti. Shockkkk....Kinansih shock sekali, Adrian yang peka melihat raut wajah Kinansih terlihat shock mengajaknya untuk berpindah tempat karena tempat yang sekarang masih rawan dilihat oleh orang

Adrian pun meminta Kinansih untuk memandu ke tempat yang lebih sepi. Sebelum berpindah tempat, Adrian memberikan jaketnya kepada Kinansih karena keadaanya sekarang sangatlah parah. Payudaranya terjiplak sangatttt jelas, bahkan putingnya terlihat seakan-akan tidak ada kain yang menutupinya

Gadis Desa MesumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang