Chapter 11. Ternyata Itu Puting

63.5K 438 12
                                    

Sudah 5 hari Kinansih merasakan Payudaranya nyeri. Setiap bangun pagi Kinansih selalu mengeluh dengan kondisi payudaranya. Bahkan sejak hari ketiga Kinansih telah memutuskan tidak memakai Branya selama beraktivitas sehari-hari

Kinansih bahkan sempat izin kepada orang tuanya untuk tidak berkerja dari hari ketiga hingga keempat karena kondisi payudaranya yang tidak kunjung membaik. Namun di hari kelima ini, Kinansih memaksakan diri untuk kembali bekerja di ladang agar orang tuanya tidak memikirkan kondisinya.

"Awwwwww" keluh Kinansih ketika ia bangun tidur

Dengan perasaan was-was Kinansih membuka kaosnya di depan cermin untuk melihat kondisi payudaranya, aktivitas ini selalu ia lakukan sejak payudaranya terasa nyeri. Terpampang dua bukit kembar Kinansih dari balik cermin, terlihat payudara Kinansih nampak membengkak dan tentu saja mempengaruhi ukuran payudaranya menjadi lebih besar

"Duhhh, kok terlihat makin besar dari kemarin ya. Makin keras begini" keluh Kinansih sambil memijat pelan payudaranya yang bertambah besar

Kinansih mencoba bra yang biasa ia gunakan yaitu cup B, walaupun terasa sakit saat ia memasangnya. "Aduhhhh, sakitt" keluh Kinansih saat Branya sudah terpasang sepenuhnya.

Sambil menahan rasa sakit akibat tekanan dari Branya yang kekecilan. Kinansih dapat memperhatikan payudaranya sedikit lebih besar dari hari sebelumnya karena ruang lingkup branya untuk menutupi area payudara lebih kecil.

"Betul bertambah besar dari hari sebelumnya. Bagaimana ini? Tidak mungkin saya menanyakan ini ke ibu. Tuti pun tidak tau jawabannya juga" kata Kinansih pada dirinya

Kemudian Kinansih melepaskan kaitan branya dan memakai kaosnya. Tiba-tiba ada suara ketukkan pintu dari kamar Kinansih. "Nduk, sudah bangun? hari ini sudah sehat" tanya Ibu Kinansih

Kinansih berjalan ke arah pintu untuk membukanya. "Kinansih sudah sehat kok bu, ini Kinansih mau bersiap bu" kata Kinansih kepada Ibunya

"Kalo masih sakit di rumah aja nduk jangan dipaksakan ya". Ibunya Kinansih punya feeeling jika anaknya tidak dalam kondisi baik-baik saja

"Engga bu, hari ini Kinansih sudah sehat kok. Ibu gak usah khawatir ya"

"Ya udah nduk, ayo segera mandi terus kita sarapan" pesan ibunya Kinasih kemudian pergi

Sesuai perintah dari ibunya, Kinansih langsung pergi mandi. Masih ingat waktu busa sabun yang ada di area payudara Kinansih tiba-tiba menghilang? karena itulah Kinansih tidak pernah berlama-lama untuk mandi (taukan alasan kenapa payudaranya tetap nyeri?)

Setelah selesai sarapan dengan lauk sederhana, Kinansih pergi bekerja bersama kedua orang tuanya ke Ladang. Sebelum berangkat, Ia bimbang harus menggunakan bra atau tidak? Kinansih pun memutuskan pergi bekerja tanpa memakai bra dengan mempertimbangkan kondisi pertama yaitu payudaranya yang nyeri. Kedua, puting payudaranya yang tidak menonjol keluar. Oleh sebab itulah, Kinansih yakin jika orang lain tidak akan mengetahui dirinya yang sedang tidak memakai bra, apalagi kaos yang ia pakai tergolong tebal tidak transparan

Ternyata perhitungan Kinansih salah, saat matahari naik tepat di atas kepala, bertambah pula peluh keringat yang ia hasilkan. Akibat hal itu, peluh keringat dari kepalanya merembes ke kaosnya tepatnya diarea payudara. Oleh karena itu terjiplaklah payudara Kinansih walaupun masih samar-samar

Kinansih yang memperhatikan payudaranya samar-samar terjiplak dari balik kaosnya memutuskan untuk pulang duluan sebelum pekerja lain tau jika sedang tidak memakai bra. "Ibuuuuu, Kinansih izin pulang duluan ya. Kinansih sedikit pusing" teriak Kinansih kepada ibunya yang berjarak sekitar 4 meter darinya

"Iya ndukk, hati-hati di jalan ya" pesan ibunya

Ketika berjalan Kinansih menutupi area payudaranya yang samar-samar terjiplak dan untung saja jalan dari ladang menuju rumahnya cukup sepi walaupun tetap ada beberapa orang yang lewat

Gadis Desa MesumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang