Chapter 16. Mengkonsumsi Daun Katuk

47.7K 520 84
                                    

Setibanya di Rumah, Kinansih mengikuti saran dari Adrian untuk mengkonsumsi daun katuk. Kebetulan di rumah sedang tersedia daun katuk. Kinansih pun mengolah daun katuk sesuai petunjuk yang Adrian berikan kepadanya. Disamping itu Kinansih juga menyiapkan makan malam dan membersihkan rumah sebelum orang tuanya datang.

Setelah hidangan untuk makan malam telah tersaji sempurna di dapur dan Kinansih telah selesai membersihkan rumahnya yang sederhana. Kinansih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di Kamar Mandi

Tanpa sehelai benang yang menutupi badannya. Kinansih memperhatikan ke arah payudaranya. Dia meremas-remas payudaranya hingga dia merasakan terdapat tetesan-tetesan air yang keluar dari puting payudaranya

"Aduh, ada apa dengan payudara saya. Semoga saja saran dari mas Adrian bisa menyembuhkannya" pikir Kinansih. Setelah itu Kinansih mengambil air yang merembes keluar dari putingnya menggunakan jari telunjuk dan memasukkannya ke mulut

"Hambar gini, kok mas Adrian suka ya" kata Kinansih kembali

Setelah itu Kinansih menyabuni badannya termasuk area payudaranya. Tak sadar Kinansih membasuh Area payudaranya hingga kuat sehingga menimbulkan muncratan air dari puting payudaranya

"Ahhh Ahhhh Ahhhh Terus remas mas....terus...terus" kata Kinansih yang tidak sadar sedeng bermain sendiri dengan payudaranya yang mulai montok

Akibat rangsangan yang dia berikan sendiri menyebabkan puting payudara Kinansih tegak bak gedung pencakar langit. Menonjol kuat ke atas. Kinansih pun memainkan puting payudaranya sambil membayangkan remasan-remasan dari Adrian

"Ahhh...Ahhhh...Ahhhhhhh" teriak Kinansih hingga tubuhnya bergetar. Payudaranya menyemprot kuat dan bagian bawahnya mengeluarkan cairan bening. Setelah puas Kinansih melanjutkan kegiatan mandinya

--------------------

Terdengar suara pintu diketuk. Kinansih pergi ke arah pintu untuk membukanya. Ternyata itu kedua orang tuanya yang baru saja pulang dari sawah

Ketika itu Kinansih melihat tangan ayahnya membawa sesuatu. "Ayah itu apa?" tanya Kinansih

"Oh ini pepaya muda, tadi pas pulang dikasih sama pak imron" kata Ayah Kinansih sambil memberikan bungkusan itu kepada Kinansih

"Wah kebetulan banget, pepaya muda salah satu obat yang disarankan oleh mas Adrian" pikir Kinansih

Kinansih pun mengolah pepaya muda seperti saran yang diberikan oleh Adrian kepadanya

Malam Harinya di Dapur Rumah Kinansih

Terlihat Kinansih dengan lahap memakan daun katuk dan pepaya muda yang telah dia olah sebelumnya. Orang tuanya yang melihat itu menegur Kinansih. "Tumben duk suka makan daun katuk biasanya kamu makan seadanya tapi hari ini cukup banyak ibu lihat" tanya ibu Kinansih kepadanya

Kinansih terpaksa harus membohongi ibunya dan mengaku dia baru sadar tenryata daun katuk itu rasanya enak dan menyesal dari dulu dia hanya makan itu sedikit

"Udah tok bu, daun katuk kan sehat. Sehat buat mata" canda Ayah Kinansih

"Itu wortel ayah, kaya gak pernah sekolah aja Ayah ini" balas Ibu Kinansih

"Ayah kn emang gak pernah sekolah, masa ibu lupa"

Dibalas pelototan oleh ibu Kinansih. Mereka pun kemudian melanjutkan kegiatan makannya tadi

Setelah kegiatan makan malam seperti biasa Kinansih kembali ke kamarnya dan membawa sepiring daun katuk yang masih tersisa. Kinansih mengemil daun katuk malam ini sambil sesekali meremas-remas payudara dengan pelan takut cairan yang di payudaranya bocor

Gadis Desa MesumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang